Terbit: 6 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bunda, pernahkah Anda melihat bayi Anda membenturkan kepalanya sendiri secara tiba-tiba? Hal ini tentunya membuat Anda khawatir. Namun menurut penelitian, hal ini merupakan hal yang wajar terjadi. Lalu apa penyebab anak senang membenturkan kepalanya?

Tips Menghadapi Anak yang Suka Membenturkan Kepala

pic credit: david salafia

Penyebab anak suka membenturkan kepalanya

Dikutip dari laman New Kids Center, bayi yang suka membenturkan kepala adalah hal yang normal. Menurut statistik, sekitar 20 persen bayi dan balita yang gemar membenturkan kepala memiliki alasan sendiri untuk melakukannya. Umumnya perilaku ini ditemui pada bayi berusia 18-24 bulan. Kebiasaan ini bisa berlangsung lama hingga bayi berusia 3 tahun.

Beberapa penyebab bayi senang membenturkan kepala antara lain:
1. Untuk mengurangi rasa sakit
Beberapa bayi yang membenturkan kepala ternyata untuk mengurangi rasa sakit yang dialami karena tumbuh gigi, infeksi telinga, atau rasa tidak nyaman lainnya. Jika anak sering membenturkan kepala dan diiringi gejala demam, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan si kecil.

2. Mencari perhatian
Perilaku senang membenturkan kepala kadang merupakan cara bayi mencari perhatian orang di sekitarnya. Bisa jadi bayi bersikap demikian ketika Anda berada di sampingnya namun tidak benar-benar fokus pada si kecil.

3. Mencari rasa nyaman
Hal ini mungkin sulit dipercaya, namun bayi yang suka membenturkan kepala kadang mencari rasa nyaman. Karena itu bayi sering membenturkan kepala ketika mereka susah tidur.

4. Stres atau frustrasi
Beberapa bayi membenturkan kepala jika merasa stres atu frustrasi. Hal ini merupakan cara yang wajar mengingat bayi belum dapat mengungkapkan perasaannya atau apa yang membuatnya tidak nyaman.

Cara mengatasi bayi yang suka membenturkan kepala

Bayi yang suka membenturkan kepala umumnya rawan cedera. Untuk itu, sebaiknya Anda memberi perlindungan pada bayi dengan tidak meletakkannya di tempat-tempat yang berisiko seperti di dekat tembok atau lantai tanpa alas. Berikan bantalan bayi di sekeliling boks bayi untuk meminimalisir cedera. Selain itu, selalu beri perhatian pada bayi agar ia tidak sering membenturkan kepalanya lagi.

Jika bayi membenturkan kepalanya karena susah tidur, maka ganti cara tersebut dengan mengayun-ayunkan bayi hingga bayi terlelap. Apabila Anda merasa cara ini masih kurang ampuh dan bayi semakin sering membenturkan kepala, maka sebaiknya segera hubungi dokter.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi