Terbit: 30 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tidak seperti orang dewasa, hidung tersumbat pada bayi adalah sesuatu yang harus mendapatkan penanganan dengan serius. Pasalnya, bayi hanya mengandalkan napas melalui hidung dan belum memiliki kemampuan bernapas melalui mulut. Lantas, bagaimana cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang benar?

8 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi (Mudah Dilakukan)

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi

Sebelum menjelaskan mengenai cara mengobati hidung tersumbat pada bayi, perlu Anda ketahui bahwa selain menimbulkan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas, bayi dapat menjadi rewel, nafsu makan yang menurun, hingga sulit untuk tidur.

Pilek dan flu akan lebih mudah menyerang bayi pada tahun pertama kehidupannya. Kondisi ini disebabkan karena sistem daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Selain karena infeksi virus, paparan polusi kendaraan atau asap rokok juga bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan yang bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Larutan garam

Cara mengatasi hidung tersumbat yang pertama yaitu dengan larutan air garam. Larutan garam sudah sejak lama digunakan untuk mencairkan lendir pada hidung bayi dan mengembalikan kealamian selaput di bagian hidung.

Lantas, bagaimana cara mengobati hidung tersumbat pada bayi dengan bantuan air dan garam ini? Cobalah untuk melarutkan setengah sendok garam pada satu gelas air hangat.

Kemudian, masukan larutan garam tersebut ke dalam alat semprotan atau menggunakan pipet ke dalam hidung bayi. Teteskan larutan garam ke hidung sebanyak dua kali. Lakukan cara ini minimal 3 kali sehari. Jika Anda ragu untuk melakukannya, minta bantuan orang lain yang pernah melakukan hal ini.

2. Memijat hidung bayi

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi berikutnya yang dengan mudah dilakukan adalah dengan melakukan pijatan. Pijatan bisa dilakukan di area atas hidung dan alis dengan sedikit tambahan minyak telon. Cara mengobati hidung tersumbat pada bayi ini efektif untuk melegakan tersumbatnya hidung pada bayi.

Guna memudahkan keluarnya lendir yang ada di dalam hidungnya, Anda bisa menggunakan sapu tangan atau cotton bud. Namun, Anda harus berhati-hati menggunakan cotton bud supaya tidak masuk terlalu dalam.

3. Menggunakan cairan saline

Hidung tersumbat pada bayi dapat diatasi dengan meneteskan larutan salin (NaCl 0,9%). Cairan ini bisa membantu melembapkan rongga hidung bayi, sehingga membuat aliran napasnya menjadi lebih lancar.

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi ini bisa dilakukan dengan membaringkan bayi terlebih dahulu dalam posisi telentang dengan bantal di kepala. Teteskan cairan ini 2-3 tetes pada hidung yang tersumbat. Pertahan posisi bayi ini selama 30-60 detik. Jika kedua sisi hidung tersumbat, beri jarak setidaknya 30 detik.

Reaksi yang bisa terjadi setelah bayi diberikan cairan ini pada hidungnya adalah bersin. Anda tidak perlu khawatir, karena bersin bisa membantunya untuk mengeluarkan cairan dan kotoran dari dalam hidungnya.

4. Menggunakan alat isap

Jika Anda ragu menggunakan bahan alami seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang bisa dilakukan adalah menggunakan infant nasal bulb (sejenis pipet kecil) atau aspirator (alat isap cairan hidung).

Alat pengisap lendir khusus untuk bayi aman digunakan karena memiliki ujung lembut dan fleksibel. Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi ini berisiko membuat bagian dalam rongga hidung terluka, sehingga Anda harus menggunakannya dengan hati-hati.

5. Atur posisi dan waktu tidur yang baik

Mengatur posisi tidur yang baik ternyata bisa digunakan sebaga cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi. Miringkan badan bayi ketika tidur sesuai dengan bagian hidungnya yang tersumbat.

Jika yang tersumbat bagian kiri, Anda bisa memiringkannya ke kanan, begitu sebaliknya. Usahakan posisi kepala lebih tinggi dari badan. Gunakanlah bantal agar posisi kepala membentuk sudut 30-45 derajat.

Selain posisi tidur, cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi berikutnya adalah terkait dengan kuantitas tidur. Seorang anak memiliki waktu tidur ideal antara 9-17 jam/hari. Tentu kuantitas tidur harus dibarengi dengan kualitas tidur yang baik juga.

Tidak hanya memastikan kebersihan hidungnya dari lendir, Anda juga harus memperhatikan kondisi kamar dan menjaga kadar kelembapannya.

6. Menghangatkan tubuh bayi

Cara mengobati hidung tersumbat pada bayi yang dapat dengan mudah Anda lakukan adalah dengan menghangatkan badannya. Caranya, Anda bisa memandikan bayi dengan air hangat dan menjemurnya di pagi hari. Dengan begitu, maka hidung tersumbat pada bayi dapat berkurang.

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi selanjutnya adalah dengan mengatur suhu ruangan. Disarankan untuk tidak menggunakan AC, karena suhu rendah dapat membuat kondisi hidung bayi makin tersumbat.

Sebelum pergi tidur, Anda juga bisa mengoleskan minyak telon pada punggung, dada, dan perut, disertai dengan pijatan yang lembut.

7. Penguapan

Guna memudahkan bayi bernapas, Anda membutuhkan udara yang lembap dan hangat. Selain dengan mengatur suhu ruangan, Anda bisa membantunya menghirup uap dari sebaskom air hangat atau membawanya ke kamar mandi dengan menyalakan keran air panas. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Humidifier untuk membantu melembapkan udara di ruangan.

8. Cukupi kebutuhan cairannya

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang terakhir adalah dengan memenuhi asupan cairan tubuhnya. Jika anak Anda masih bayi, Anda bisa memberikan ASI, susu formula atau MPASI. Sedangkan jika anak sudah cukup besar Anda bisa memberinya sup hangat.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi. Hidung tersumbat pada bayi bukanlah gangguan yang serius dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Meski begitu, jika hidung tersumbat berlangsung lebih dari 4 hari atau disertai dengan muntah, diare, lemas, sesak napas dan demam tinggi, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi