Terbit: 19 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com -Normalnya bayi yang baru lahir akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Mereka akan mengalami perubahan pada tubuhnya seperti kaki dan tangannya menjadi lebih kuat, tinggi badan meningkat, hingga peningkatan kemampuan yang awalnya hanya tidur bisa duduk dan akhirnya mulai berjalannya.

Cara Mengatasi Kondisi Telat Tumbuh pada Bayi

Bayi memang akan mengalami itu kalau mendapatkan nutrisi yang seimbang. Namun, pada kondisi tertentu, seorang bayi akan mengalami keterlambatan tumbuh dalam banyak hal. Mereka tetap akan mengalami pertumbuhan seperti bayi lain, tapi waktu yang dibutuhkan cukup lama. Selain itu, kadang pertumbuhan tidak berjalan dengan sempurna.

Gejala pertumbuhan tertunda pada bayi

Mengetahui ada atau tidaknya gangguan pertumbuhan pada bayi memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua terutama kondisi fisiknya. Anak dengan usia tertentu misal 6 bulan akan memiliki berat badan tertentu dan juga tinggi badan rata-rata yang sama.

Kalau dalam pengukuran ini ada perubahan atau selisih yang besar dari bayi, kemungkinan besar mengalami pertumbuhan yang terlambat. Misal anak tinggi badannya berada di bawah normal untuk anak sesuai usianya. Selain masalah ini perhatikan juga beberapa hal di bawah ini.

  • Perhatikan kaki dan tangan bayi dengan baik. Anak yang mengalami pertumbuhan normal akan terlihat rasio tangan dan kaki yang seimbang dengan tubuh. Kalau rasionya tidak seimbang dan mendekati kondisi dwarfism, ada baiknya segera menghubungi dokter agar pertumbuhan anak bisa diperbaiki mumpung masih muda.
  • Kalau dalam pemeriksaan laboratorium terlihat ada penurunan level tiroksin yang cukup parah, kemungkinan besar terjadi gangguan pada pertumbuhan. Anak akan mengalami kekurangan energi sehingga mereka jarang sekali aktif. Kondisi sembelit akan terjadi dan juga ada masalah pada kulit dan rambutnya.
  • Ada gangguan pada hormon pertumbuhan GH yang menyebabkan mereka terlihat lebih muda dari usia aslinya. Kondisi ini terlihat dari wajahnya seperti anak usia setahun masih terlihat baru berusia beberapa bulan saja.
  • Ada gangguan yang muncul dari kemampuannya untuk makan dan juga sistem pencernaan. Anak akan sering mengalami gangguan pada pergerakan usus dan memicu terjadinya diare, muntah, mual, dan ada darah di dalam feses.

Kalau gejala di atas sering muncul dan membuat anak sering rewel dan terlihat sangat kurus, Anda tidak boleh mengabaikannya. Lebih baik segera dibawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang baik. Kalau anak mendapatkan penanganan yang tepat, mereka tidak akan mengalami gangguan saat usianya bertambah.

Penyebab pertumbuhan terhambat pada bayi

Penyebab dari gagalnya tumbuh dengan cepat ada banyak. Bayi bisa mengalami keterlambatan ini akibat beberapa hal di bawah ini.

  1. Ada riwayat dari keluarga

Kalau ada riwayat dari keluarga seperti dari ayah atau ibu yang mengalami masalah dengan keterlambatan tumbuh, anak juga bisa mengalaminya. Kondisi ini menyebabkan anak susah tumbuh dengan sempurna di usianya yang terus bertambah. Beberapa anak bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan tinggi badan.

Meski riwayat dari keluarga sangat memengaruhi kondisi ini, tidak semua anak mengalaminya. Asal sejak dalam kandungan dan baru lahir mendapatkan nutrisi yang seimbang, anak tidak akan mendapatkan masalah dengan pertumbuhan tubuhnya.

  1. Constitutional growth delay

Anak dengan gangguan ini biasanya bermasalah dengan pengerasan tulangnya. Mereka akan terlambat mendapatkan tulang yang sempurna. Kondisi ini membuat tinggi anak mengalami penurunan dibandingkan dengan teman sebaya khususnya saat mereka menginjak usia pubertas yang lagi-lagi terlambat.

Meski ada keterlambatan dengan tinggi badan yang dialami oleh anak, ke depannya mereka tidak akan mengalami gangguan pada tubuhnya. Pertumbuhan akan tetap berjalan dengan lancar asal uterus mendapatkan suplai nutrisi yang seimbang setiap harinya.

  1. Defisiensi hormon pertumbuhan

Salah satu hormon yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan seseorang adalah growth hormone atau sering dikenal dengan GH. Kalau sampai hormon ini mengalami gangguan dan produksinya anjlok, tubuh tidak akan dipicu untuk terus tumbuh khususnya otot dan tulangnya.

  1. Hipotiroidisme

Tiroid mengeluarkan hormon yang menyebabkan tubuh melakukan pertumbuhan secara normal. Kalau produksi hormon itu mengalami gangguan kemungkinan besar pertumbuhan tubuh akan mengalami gangguan dan menyebabkan bayi susah mengalami peningkatan tinggi badan.

  1. Sindrom Turner

Kondisi medis lain yang menyebabkan gangguan pertumbuhan adalah sindrom Turner. Anak atau bayi dengan kondisi ini akan kehilangan beberapa kromosom X yang ada di dalam tubuhnya. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak bisa tumbuh dengan sempurna akibat GH yang dihasilkan tidak bisa digunakan.

Cara mengatasi pertumbuhan terlambat

Mengatasi pertumbuhan yang tertunda pada bayi ini dilakukan dengan mengenali penyebabnya terlebih dahulu.

  • Defisiensi GH. Kalau anak mengalami gangguan pada produksi GH yang menyebabkan mereka tidak bisa mengalami pertumbuhan yang sempurna, pemberian suntikan hormon adalah cara yang terbaik. Suntik GH bisa diberikan untuk mengatasi defisiensi.
  • Pengganti hormon juga akan diberikan untuk mengatasi maslah ini. Sayangnya beberapa anak akan bergantung dengan terapi ini selamanya. Beberapa anak yang beruntung ada yang mengalami perkembangan setelah dirangsang dengan menggunakan hormon.
  • Sindrom Turner. Anak yang mengalami sindrom Turner tidak akan mampu menggunakan GH atau hormon pertumbuhan dengan maksimal karena kehilangan kromosom dalam tubuhnya. Meski demikian terapi pemberian GH secara langsung atau injeksi ternyata bisa sedikit mengatasi masalah ini sehingga bayi bisa tumbuh dengan baik.

Inilah beberapa ulasan tentang masalah keterlambatan bayi dalam tubuh meski usianya terus berjalan dengan baik. Keterlambatan ini harus menjadi perhatian utama orang tua agar kelak mereka bisa tumbuh dengan baik dan tidak kesulitan dalam menjalani kehidupannya saat dewasa. Semoga ulasan di atas bermanfaat.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi