DokterSehat.Com – Hampir setiap ibu merasa kesulitan untuk mengetahui tanda-tanda bayi lapar dan bayi sudah kenyang. Padahal hal ini cukup penting untuk diketahui oleh setiap ibu. Pasalnya, bila ibu tidak mengetahui tanda bayi lapar dan sudah kenyang maka bayi Anda akan merasa kebingungan sendiri.
Hal tersebut seringkali menjadi penyebab bayi nangis. Anda harus mencegah hal tersebut terjadi apalagi bila sampai perut bayi bunyi. Apabila Anda baru memberinya makan setelah bayi nangis atau saat mendengar perut bayi bunyi maka lambat laun bayi Anda akan mengalami masalah pada asupan gizinya.
Pun sebaliknya bila Anda tidak tahu kapan berhenti memberinya makan padahal bayi sudah kenyang. Hal ini juga bisa berdampak di kemudian hari. Bayi Anda akan cenderung memiliki masalah kebiasaan makan dan juga masalah berat badan kelak saat dia dewasa.
Oleh karena itu sangat penting bagi setiap ibu untuk mengetahui tanda bayi lapar dan bayi sudah kenyang agar asupan gizi bayi sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, Anda juga telah membiasakannya kebiasaan makan yang baik. Hal ini sangat bermanfaat untuk kesehatannya dan masa depannya kelak.
Usia bayi adalah usia di bawah 1 tahun. Pada usia ini, bayi memiliki 2 fase terpisah dalam hal karakteristik lapar dan kenyang. Kedua fase bayi tersebut adalah bayi fase menyusu pada usia 0-6 bulan dan bayi fase MPASI pada usia 6-12 bulan.
Tanda-tanda bayi lapar
Anda seharusnya bisa mengenali tanda-tanda bayi lapar. Apabila Anda sudah mengetahui tanda bayi lapar maka segeralah meresponnya agar tidak membuat bayi nangis. Selain itu, Anda juga telah mencegah perut bayi bunyi. Membiarkan bayi nangis dan perut bayi bunyi sangatlah tidak baik untuk kesehatan bayi Anda.
Berikut ini adalah tanda bayi lapar yang terbagi dalam dua fase, yakni menyusu dan MPASI:
1. Tanda bayi lapar saat fase menyusu
- Memasukkan tangan ke dalam mulutnya
- Meletakkan sesuatu di dalam mulutnya
- Memutar-mutar kepalanya saat apapun menyentuh wajahnya
- Menghisap-hisap tangan atau apapun dengan bersuara
- Mengepalkan jari jemarinya di atas dada dan perutnya
- Menggerak-gerakan tangan dan kakinya
- Menjulurkan lidahnya
- Menangis setelah beberapa tanda di atas terlihat
- Perut bayi bunyi
2. Tanda bayi lapar saat fase MPASI
- Mendekati makanan dan segera membuka mulutnya
- Sangat tertarik saat melihat makanan
- Fokus pada makanan
- Mengikuti ke arah mana makanan bergerak
Tanda-tanda bayi sudah kenyang
Selain tanda bayi lapar, Anda juga harus bisa mengenali tanda bayi sudah kenyang. Apabila Anda sudah mengetahui tanda bayi sudah kenyang maka janganlah memaksakan untuk terus memberinya makan. Jangan membuat bayi nangis karena Anda masih terus menyusuinya atau menyuapinya padahal dia sudah kenyang.
Berikut ini adalah tanda bayi sudah kenyang yang terbagi dalam dua fase, yakni menyusu dan MPASI:
1. Tanda bayi sudah kenyang saat fase menyusu
- Menyusu-berhenti-menyusu-berhenti berulang kali
- Melihat ke arah lain sambil menyusu
- Mengacuhkan botol atau payudara
- Melepeh atau mengeluarkan susu dari mulutnya
- Tertidur secara perlahan
- Mudah teralihkan
- Menutup mulut saat ditawarkan payudara atau botol
2. Tanda bayi sudah kenyang saat fase MPASI
- Melepeh atau membuang makanan dari mulutnya
- Mudah teralihkan
- Menutup mulutnya ketika ditawari makanan
- Memalingkan kepala dari makanan
- Memainkan makanannya
- Menumpahkan wadah yang berisi makanannya
Manfaat mengetahui dan merespon tanda bayi lapar dan bayi sudah kenyang
Janganlah Anda meremehkan hal ini atau menganggapnya sepele. Mengetahui tanda bayi lapar dan bayi sudah kenyang ternyata memiliki banyak manfaat untuk bayi. Akan tetapi, mengetahui saja tidaklah cukup untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut. Anda juga harus segera meresponnya.
Berikut ini adalah manfaat mengetahui dan merespon tanda bayi lapar dan bayi sudah kenyang :
- Mencegah bayi nangis dan bayi muntah
- Mencegah perut bayi bunyi dan kembung
- Menolong anak anda mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
- Memberinya asupan gizi yang sesuai (tidak kurang dan tidak lebih)
- Menurunkan risiko kelebihan berat badan saat dewasa
- Membantu anak memiliki status gizi yang baik
- Membantu anak anda belajar bagaimana makan sendiri
- Membuat waktu makan menjadi lebih teratur karena berdasarkan tanda lapar dan kenyang
- Meningkatan ikatan dengan anak