Terbit: 18 May 2018 | Diperbarui: 19 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mom, siapa yang tidak sedih saat menghadapi anak tantrum? Tantrum merupakan hal yang wajar dialami oleh anak-anak terutama usia 1-3 tahun. Tantrum disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk menyampaikan apa yang dirasakan atau diinginkan. Akibatnya anak akan marah, berteriak, menangis hingga menendang.

Mom, Ini 5 Tahapan Anak Tantrum yang Perlu Anda Ketahui

Fase tantrum pada anak

Lamanya tantrum pada anak dapat bervariasi, tergantung pada sikap masing-masing anak. Namun secara umum fase tantrum pada anak dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

1. Perlawanan

Tantrum umumnya berawal dari penyangkalan atau perlawanan dari anak. Misalnya, anak mengabaikan larangan atau imbauan dari orang tua. Umumnya hal ini yang menyebabkan anak melawan dan mencoba mendapatkan keinginannya.

2. Kemarahan anak

Saat melawan, anak umumnya akan marah pada orang tua. Kemarahan anak biasanya ditunjukkan dengan sikap melempar barang, menangis, berteriak memukul, atau merusak barang. Anak juga kadang akan berguling-guling di lantai sambil menjejakkan kaki untuk meluapkan emosinya. Orang tua sebaiknya waspada apakah sikap si kecil saat marah dapat melukai orang lain maupun dirinya sendiri.

3. Tawar-menawar

Pada tahapan ini anak umumnya akan terus berusaha agar keinginannya dapat dipenuhi. Menghadapi sikap anak yang demikian, orang tua disarankan untuk tetap tenang agar tidak terbawa emosi. Hindari memarahi dan membentak anak, apalagi saat berada di tempat umum. Anda juga perlu menahan diri untuk tidak goyah melihat anak merajuk untuk kemudian menuruti keinginannya.

4. Emosi anak mulai mereda

Setelah lelah marah, anak-anak umumnya akan mulai mereda emosinya. Pada fase ini umumnya anak akan menangis karena keinginannya tidak dituruti. Beri waktu pada anak untuk meredakan emosinya hingga ia sedikit lebih tenang.

5. Menerima

Setelah tenang, anak mulai masuk pada fase penerimaan. Pada tahap ini Anda dapat menjelaskan kepada anak mengapa keinginannya tidak dikabulkan dan mengapa orang tua menerapkan aturan tersebut. Anak mungkin tidak langsung memahami perkataan Anda, namun secara perlahan ia akan mengerti sikap Anda.

Menghadapi anak yang tantrum memang tidak mudah dan butuh pengendalian diri yang baik bagi orang tua. Meskipun tantrum juga memiliki efek positif bagi perkembangan anak, namun sebaiknya orang tua juga perlu belajar menghadapi anak tantrum dengan baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi