Terbit: 10 July 2018 | Diperbarui: 19 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sawan dipercaya masyarakat sebagai gejala rewel, kejang-kejang dan demam pasa anak yang disebabkan oleh terlanggarnya berbagai mitos yang mungkin dilakukan oleh sang ibu.

Pertolongan Pertama Mengatasi Sawan pada Anak

Sebenarnya apa itu sawan?

Sawan adalah kondisi anak atau balita yang mendadak mengalami  perubahan perilaku yang tidak seperti biasanya atau mendadak sakit, yang terjadi tanpa alasan yang jelas dan dikaitkan dengan hal mistis.

Penyebab Anak Sawan

Penyebab anak sawan bisa jadi karena si ibu makan kambing saat menyusui, ibu dan bayi menghadiri acara pernikahan atau pemakaman, atau karena ibu mengonsumsi makanan yang pedas.

Apapun penyebabnya, kondisi bayi atau anak yang sedang sawan sangat mengkhawatirkan. Demam tinggi hingga kejang-kejang pada bayi bisa merusak otaknya. Anak yang terkena sawan atau lebih tepatnya kejang berhubungan dengan aliran elektrik dalam tubuhnya.

Aliran elektrik ini terlepas secara tidak normal di dalam otak anak dan mengakibatkan terjadinya guncangan pada anak. Anak yang sedang sawan parah bahkan bisa sampai menggeliat-geliat di lantai, bola matanya bergerak ke atas, mulutnya berbusa, lidahnya tergigit dan kehilangan kesadaran sejenak. Gejalanya sangat mirip dengan epilepsi.

Mengatasi Anak Sawan

Berikut beberapa cara memberikan pertolongan pada anak yang sedang mengalami sawan:

  1. Membaringkan anak dengan aman di atas lantai dengan posisi telungkup atau miring, agar lidahnya menjulur ke depan dan lendir bisa mengalir keluar, sehingga tidak menghalangi masuknya oksigen ke dalam tubuh.
  1. Jangan memberikan makanan atau minum selama anak sawan.
  1. Jangan cemas jika bibir anak tidak berwarna biru dan anak masih bisa bernapas dengan normal.
  1. Bila bibir anak berubah menjadi biru atau sesak napas, berikan napas buatan dari mulut ke mulut setelah saluran udaranya dibersihkan.
  1. Singkirkan barang-barang yang berbahaya jika anak masih menggeliat di lantai.
  1. Jika panas anak tetap tinggi, bukalah bajunya dan gosokkan badannya dengan menggunakan handuk yang dingin untuk mengurangi temperatur yang meningkat secara tiba-tiba. Karena demam yang semakin parah bisa mengakibatkan lebih banyak serangan tiba-tiba.

Setelah mengalami penyakit sawan, anak biasanya tenang kembali dan dapat tidur dengan nyenyak. Jika sawan terjadi akibat demam yang tinggi, maka perhatikan temperaturnya dengan seksama agar sawan tidak terulang kembali dan berilah obat penurun demam. Jagalah agar demam anak tetap terkendali dan segera ke rumah sakit jika demam tidak turun setelah beberapa jam.

Penyebab Demam Tinggi pada Anak

Demam terjadi ketika area di otak disebut hipotalamus (hi-poe-THAL-uh-muhs) – juga dikenal sebagai “termostat” tubuh Anda – menggeser titik set suhu tubuh normal ke atas. Ketika ini terjadi, Anda mungkin merasa kedinginan dan menambahkan lapisan pakaian atau menghangatkan diri dalam selimut, atau bisa menggigil untuk menghasilkan lebih banyak panas tubuh, akhirnya menghasilkan suhu tubuh yang tinggi.

Suhu tubuh normal bervariasi sepanjang hari – lebih rendah di pagi hari dan lebih tinggi pada sore dan malam hari. Meskipun kebanyakan orang menganggap 98,6 F (37 C) normal, suhu tubuh Anda dapat bervariasi dengan tingkat atau lebih – dari sekitar 97 F (36,1 C) hingga 99 F (37,2 C) – dan masih dianggap normal.

Demam atau peningkatan suhu tubuh dapat disebabkan oleh:

  • Sebuah virus.
  • Infeksi bakteri.
  • Kelelahan panas.
  • Kondisi peradangan tertentu seperti rheumatoid arthritis – radang selaput persendian Anda (synovium).
  • Tumor ganas.
  • Beberapa obat, seperti antibiotik dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau kejang.
  • Beberapa imunisasi, seperti difteri, tetanus dan acellular pertussis (DTaP) atau vaksin pneumokokus.

Kadang-kadang penyebab demam tidak dapat diidentifikasi. Jika Anda mengalami demam selama lebih dari tiga minggu dan dokter tidak dapat menemukan penyebabnya setelah evaluasi ekstensif, diagnosis mungkin demam asal tidak diketahui.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi