Terbit: 20 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bayi yang lahir prematur memiliki sejumlah tantangan kesehatan di awal kehidupannya. Selain memiliki risiko gangguan tumbuh kembang, bayi prematur juga dihadapkan pada risiko gangguan mental.

Bayi Prematur Berisiko Mengalami Gangguan Mental?

Kelahiran prematur pada bayi

Bayi disebut lahir prematur jika lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi lahir prematur dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik dari kesehatan ibu maupun kesehatan janin di dalam kandungan.

Bayi prematur umumnya memiliki gangguan pernapasan, pendengaran, serta harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan selama awal kehamilan.

Bayi prematur berisiko mengalami gangguan mental

Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Institute of Pscychiatry, King College London, bayi prematur jika tidak ditangani dengan baik memiliki risiko tinggi mengalami berbagai masalah penyakit mental.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menganalisis data dari 1,3 juta orang yang lahir di Swedia di antara tahun 1973-1985. Hasilnya, sekitar 10.523 orang dirawat karena gangguan kejiwaan dan 580 orang diketahui mengalami kelahiran prematur. Mereka yang dirawat di rumah sakit jiwa berkaitan dengan gangguan depresi, gangguan makan, ketergantungan obat dan ketergantungan alkohol.

Menurut penelituan tersebut, kelahiran prematur secara siginifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap psikiatri di usia dewasa. Bagi anak yang lahir pada usia kehamilan 32-36 minggu memiliki peluang 1,6 kali lebih besar terkena psikosis nonaffective, 1,3 kali cenderung mengalami gangguan depresi dan gangguan afektif bipolar.

Sedangkan pada anak yang lahir kurang dari 32 minggu menunjukkan angka risiko sakit mental yang lebih besar, yaitu risko psikosis nonaffective sebanyak 2,5 kali, 2,9 kali berisiko mengalami gangguan depresi serta 7,4 kali menderita ganggan afektif bipolar.

Meskipun mengkhawatirkan, namun risiko gangguan mental dapat dicegah dengan mendukung tumbuh kembang bayi dengan baik. Dengan perawatan bayi prematur yang baik, maka bayi dapat tumbuh dengan baik seperti bayi yang lahir cukup bulan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi