Terbit: 19 November 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kini, semakin banyak anak-anak yang berlebihan dalam memakai gawai baik itu ponsel, tablet, laptop, dan lain-lain. Memang, di dalam gawai-gawai tersebut terdapat banyak sekali hal yang mengasyikkan untuk dimainkan. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut terlalu lama menggunakannya bisa menghambat perkembangan otak aak.

Cukup Bermain Satu Jam, Ponsel Sudah Mampu Merusak Otak Anak

Dampak Ponsel bagi Perkembangan Otak Anak

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam JAMA Pediatrics, disebutkan bahwa cukup hanya dengan memainkan ponsel selama satu jam, maka perkembangan otak anak bisa terhambat. Jika mereka memainkannya sejak usia bayi balita atau sebelum masuk sekolah, dampaknya tentu akan sangat besar.

“Penelitian ini adalah yang pertama kali mengungkap kaitan antara paparan layar gawai dengan ukuran otak dan perkembangan otak anak-anak, khususnya yang berusia balita,” ucap John Hutton, seorang dokter anak dan peneliti yang berasal dari Cincinnati Children Hospital, Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini, 47 anak dengan usia 3 hingga 5 tahun diminta untuk melakukan tes kognitif. Orang tua dari anak-anak ini juga dilibatkan dengan cara mengisi kuesioner terkait dengan seberapa lama anak-anaknya menggunakan ponselnya. Kuesioner ini berasal dari American Academy of Pediatrics.

Para peneliti mengecek seberapa lama anak memainkan gawainya, konten apa saja yang mereka mainkan, dan bagaimana cara orang tua dalam mengawasinya. Selain itu, anak-anak juga dicek kondisi otaknya dengan tes MRI berjenis diffusion tensor imaging. Sebagai informasi, tes MRI ini bisa melihat bagian putih otak yang berperan besar dalam perkembangan bahasa, keterampilan, dan fungsi kognitif anak.

Hasil dari penelitian ini adalah, anak-anak yang memainkan gawainya atau melihat televisi selama lebih dari satu jam setiap hari tanpa didampingi oleh orang tuanya cenderung mengalami bagian putih otak yang tidak berkembang dengan maksimal. Bagian ini juga terlihat kurang teratur.

“Rata-rata anak yang dilibatkan dalam penelitian ini terpapar gawai sekitar dua jam setiap hari,” ucap Hutton.

Sebagai informasi, perkembangan otak anak yang paling besar adalah saat lima tahun pertamanya. Saat itu otak menyerap berbagai macam informasi. Jika sampai terjadi masalah perkembangan di usia ini, dikhawatirkan akan menyebabkan masalah pada perkembangan anak di usia yang lebih lanjut. Karena alasan inilah anak dengan usia kurang dari dua tahun sebaiknya sama sekali tidak terpapar gawai dan anak-anak dengan usia balita sebaiknya maksimal diberi gawai satu jam saja setiap hari.

Bahaya Lain Ponsel bagi Anak-Anak

Selain bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dengan signifikan, pakar kesehatan menyebut ada dampak lain yang bisa didapatkan jika anak sering terpapar gawai.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Memicu Obesitas

Penggunaan gawai berlebihan membuat anak kurang gerak dan akhirnya membuatnya rentan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Risiko untuk terkena penyakit ini bahkan lebih besar 30 persen dibandingkan dengan anak yang jarang atau tidak pernah terpapar gawai.

  1. Gangguan Tidur

Terlalu sering memainkan ponsel bisa membuat anak mengalami kurang tidur. Padahal, perkembangan otak anak paling maksimal saat mereka tidur.

  1. Gangguan Mental

Terlalu banyak memainkan ponsel membuat anak rentan mengalami gangguan mental seperti depresi, autisme, gangguan perhatian, bipolar, dan lain-lain.

  1. Sulit Belajar

Anak yang terlalu sering memainkan ponsel cenderung sulit untuk memusatkan perhatian atau menyerap informasi dengan baik. Mereka juga akan sulit untuk belajar.

  1. Bahaya Radiasi

Pada tahun 2011 lalu, WHO menyebut gawai seperti ponsel bisa memaparkan radiasi dalam jumlah yang besar kepada anak karena tulang tengkorak anak cenderung tidak setebal orang dewasa. Masalahnya adalah hal ini bisa saja meningkatkan risiko gangguan fungsi otak atau masalah kesehatan lainnya.

 

Sumber:

  1. Malicdem, Radwin. 2019. Too Much TV, Smartphones May Reduce Brain Development In Children. medicaldaily.com/too-much-tv-smartphones-may-reduce-brain-development-children-445341. (Diakses pada 19 November 2019).

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi