Terbit: 28 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu masalah yang ditakuti orang tua mengenai tumbuh kembang anaknya adalah anak terlambat bicara. Normalnya, anak usia 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata secara konsisten seperti memanggil mama, papa, ini, itu, nggak. Sedangkan saat memasuki usia 2 tahun, biasanya anak sudah mampu merangkai kata sederhana.

Apakah Anak Terlambat Bicara Terkait dengan Genetik? Cek Penjelasannya

Penyebab Anak Terlambat Bicara

Seorang anak digolongkan anak lambat bicara jika umurnya sudah mencapai 2 atau 3 tahun tapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja.

Anak yang mengalami keterlambatan bicara sebenarnya memiliki sosial-emosional dan perkembangan intelegensi yang normal seperti anak lainnya. Perlu diketahui, masalah anak terlambat bicara dialami 5-10 persen anak-anak usia prasekolah dan cenderung lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan.

 

Berikut adalah penyebab anak terlambat bicara yang harus Anda ketahui, di antaranya:

1. Mengalami hambatan pendengaran

Anak terlambat bicara yang pertama bisa disebabkan karena gangguan pendengaran. Bila anak mengalami kesulitan dalam pendengaran, secara otomatis hal itu menyebabkan anak kesulitan meniru, memahami, dan menggunakan bahasa. Masalah pendengaran pada anak biasanya disebabkan adanya infeksi telinga.

2. Hambatan perkembangan otak

Anak terlambat bicara berikutnya, biasanya terdapat gangguan pada daerah oral-motor di otak yang mengakibatkan ketidakefisienan hubungan di daerah otak yang berperan untuk menghasilkan bicara. Kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan bunyi.

3. Adanya masalah keturunan

Apakah anak terlambat bicara juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan? Meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya, tapi biasanya anak lambat bicara ternyata memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan yang sama.

4. Minimnya komunikasi

Interaksi dan komunikasi antara orang tua dengan anak bisa menstimulasi anak untuk memperbanyak kosa katanya. Sayangnya, beberapa orang tua tidak menyadari jika cara berkomunikasi mereka berpengaruh terhadap perkembangan anak.

5. Faktor tontonan

Anak yang sering menonton televisi akan menjadi pendengar yang pasif, karena anak hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Menonton televisi juga bisa membuat anak menjadi traumatis jika menyaksikan tayangan yang berisi adegan perkelahian, kekerasan, dan seksual.

6. Gejala autisme

Anak terlambat bicara juga bisa disebabkan oleh autisme. Gejalanya dapat terlihat dari cara anak berinteraksi dan berkomunikasi. Sekitar 80-90% penderita, mulai menampakkan gejala saat usia 2 tahun. Pada kasus yang jarang terjadi, gejala autisme bisa tampak saat usia 1 tahun atau baru muncul setelah beranjak dewasa.

 

Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara

Jika orang tua sudah menyadari adanya keterlambatan bicara anak, maka sebaiknya segera lakukan penanganan dengan segera. Berikut adalah cara mengatasi lambat bicara yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Konsultasi dengan ahli

Jika Anda bingung menentukan apakah anak terlambat bicara atau tidak? Konsultasikan anak ke dokter atau psikolog tentang tumbuh kembangnya. Bicarakan pada para ahli tentang tumbuh kembang anak dan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya.

Saat Anda melakukan konsultasi dengan dokter, biasanya anak Anda akan menjalani beberapa tes seperti tes evaluasi tumbuh kembang dan pendengaran. Tes ini penting guna memantau apakah anak mengalami masalah pendengaran. Kondisi pendengaran yang bermasalah dapat menjadi salah satu faktor anak terlambat bicara.

2. Interaksi dengan teman sebaya

Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kegiatan ini bisa memotivasi anak untuk belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lainnya membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.

Cara ini akan membuat anak Anda terbiasa bertemu dengan banyak orang selain keluarga Selain itu, si kecil juga akan cepat belajar dari anak lainnya, entah dari cara berbicara, berinteraksi hingga cara bermain.

3. Berikan stimuli pada anak

Orang tua bisa menstimulasi anak dengan mengajaknya berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Orang tua bisa mengajak anak untuk membacakan dongeng dan bernyanyi.

4. Berbicara dengan jelas

Mengajarkan kata kepada anak dengan pengucapan yang jelas. Usahakan anak melihat gerakan bibir Anda ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Misalnya, susu bukan cucu, minum bukan mik atau num, makan bukan maem atau mamam.

5. Ikuti semua ucapan anak

Mengikuti suara-suara yang dikeluarkan anak Anda. Meski perkataan yang dikeluarkan tidak jelas dan tidak mengerti maksudnya, Anda bisa mengulanginya sesuai apa yang Anda dengar sambil menanyakan maksud dari kata-kata yang diucapkannya.

6. Berbicara dengan narasi

Meski belum bisa dengan jelas, Anda tetap bisa menggunakan percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengan anak. Selain berbicara dengan jelas, biasakan juga menjelaskan hal-hal baru yang ditemuinya dengan narasi. Hal ini membantu anak untuk memahami objek tertentu melalui perkataan Anda

7. Berperan menjadi anak kecil

Saat Anda memiliki anak, orang tua harus bisa berakting menjadi anak kecil. Libatkan anak untuk bermain dan melakukan aktivitas yang meningkatkan kemapuan verbalnya. Misalnya, dengan pura-pura menelpon.

8. Berikan pujian untuk perkembangannya

Jangan lupa untuk memberi pujian setiap kali anak mengeluarkan kosakata atau gerakan baru. Seorang anak, pada umumnya akan belajar berbicara dari reaksi orang-orang di sekitarnya.

9. Minta bantuan terapis

Saat diagnosis mengatakan anak terlambat bicara, Anda bisa segera mengajaknya ke terapis bicara. Seorang terapis bisa mendiagnosis dan menangani hal-hal yang bisa mengganggu perkembangan berbicara anak. Ahli terapis juga bisa merekomendasikan beberapa permainan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak.

Pada akhirnya, guna memastikan penyebab pasti anak terlambat bicara diperlukan pemeriksaan secara mendetail. Segera periksakan ke dokter spesialis anak, jika diperlukan pemeriksaan mungkin saja dilanjutkan oleh dokter saraf, THT hingga spesialis jiwa anak.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi