Terbit: 1 August 2018 | Diperbarui: 17 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apa minuman kesukaan balita Anda? Pada usia balita, anak tentu sudah mulai belajar mengenal berbagai rasa, tekstur, jenis berbagai makanan serta minuman, ya.

Awas, Ini 5 Minuman yang Terlarang untuk Balita!

Tidak heran jika balita juga mulai memiliki beberapa jenis minuman kesukaan. Semakin bertambah usia balita, maka tentu akan semakin banyak pula jenis minuman yang ia kenal.

Hal ini tentu baik karena balita semakin mengenal banyak rasa, akan tetapi, jangan asal memberikan atau mengenalkan semua jenis minuman, karena ternyata ada beberapa jenis minuman yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh balita, lho.

Kandungan pada minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi balita

anak-minum-dari-gelas-doktersehat-1

Designed by: Freepik

Ya, ternyata ada beberapa jenis minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita.

Hal ini disebabkan adanya beberapa kandungan pada minuman yang bisa memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembang balita, diantaranya adalah:

  • Kafein
    Kafein adalah salah satu zat yang sangat umum ditemukan pada banyak jenis minuman. Untuk balita, kafein sama sekali tidak dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang, bahkan bisa memberikan dampak bagi pencernaan dan gangguan pola tidur pada balita.
  • Gula buatan
    Gula buatan pada berbagai jenis minuman bisa berbahaya untuk balita, apalagi jika dikonsumsi berlebihan, karena akan meningkatkan kadar gula dalam tubuh balita dan memperbesar risiko kegemukan dan diabetes pada anak.
  • Bahan tambahan pangan
    Belakangan ini, berbagai jenis minuman untuk balita dikemas dalam tampilan yang menarik dengan menambahkan bahan tambahan pangan, baik penambah rasa buatan atau pewarna.Hal ini tentu kurang dianjurkan mengingat bahan tambahan pangan yang dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan pada balita. Selain itu, terbiasa mengonsumsi minuman dengan banyak tambahan pangan bisa menyebabkan balita seakan kecanduan dengan minuman tersebut.

Lantas, apa saja jenis minuman yang tidak perlu diberikan pada balita?

Berikut 5 jenis minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita:

1. Kopi

Doktersehat - Kopi

Photo Credit: Flickr.com/waferboard

Kopi merupakan minuman dengan kandungan kafein yang paling banyak diantara minuman lainnya. Hal ini tentu saja membuat kopi menjadi minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita.

Hindari juga memberikan berbagai sajian camilan atau permen yang memiliki rasa kopi, pada balita, karena kandungan kafeinnya dimungkinkan masih tinggi.

2. Minuman berenergi

Selain bukan merupakan minuman untuk anak-anak, minuman berenergi juga memiliki kandungan kafein yang cukup tinggi. Minuman berenergi juga mengandung tinggi gula buatan dan bahan tambahan pangan lainnya. Kandungan yang ada pada minuman berenergi sama sekali tidak dibutuhkan dan tidak cocok untuk balita.

3. Minuman bersoda

Minuman-soda-efek-wanitaMinuman bersoda, apalagi minuman bersoda dengan rasa buah, merupakan jenis minuman yang kandungan gulanya paling tinggi diantara minuman lainnya.

Untuk itu, sebisa mungkin hindari anak mengonsumsi minuman bersoda sejak balita. Penggunaan gula buatan jenis fruktosa dan bahan tambahan pangan lain pada minuman bersoda juga dapat membuat balita menjadi merasa kecanduan, sehingga bisa jadi balita akan sulit lepas dari minuman bersoda jika sudah cukup sering mengonsumsinya.

4. Minuman kemasan dengan tambahan rasa

Mirip dengan minuman bersoda, minuman kemasan, misalnya minuman rasa atau minuman buah dalam kemasan, memiliki kandungan gula buatan dan bahan tambahan pangan lain atau pengawet yang cukup tinggi.

5. Teh

teh-hitam-untuk-merawat-rambut-doktersehat-1

Photo Credit: Pexels.com

Teh memang terkenal dengan manfaatnya dalam memberikan antioksidan yang baik untuk tubuh, namun teh juga memiliki kandungan kafein yang cukup tinggi.

Jika balita sudah mulai mengenal teh, hindari memberi teh terlalu banyak, paling tidak 100-200 ml dalam sehari, dan tidak perlu memberikan teh dengan konsistensi yang terlalu kental, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi