DokterSehat.Com- Skoliosis adalah kondisi lekukan tidak normal pada tulang belakang. Skoliosis biasanya baru terlihat nyata sejak masa remaja namun gejalanya sudah bisa terlihat sejak usia kanak-kanak.
Photo Credit: Julie Corsi
Penyebab skoliosis pada anak
Dilansir dari laman WebMD, para ahli belum mengetahui penyebab pasti skoliosis. Namun beberapa pendapat menyatakan bahwa skoliosis terjadi karena kelainan bawaan, atau kegagalan pembentukan dan segmentasi tulang. Selain itu skoliosis juga dapat disebabkan oleh cedera atau kegagalan fungsi sistem saraf dan otot.
Skoliosis dapat dialami oleh anak perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini dapat muncul pada anak yang berusia 3 tahun dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 1:1. Namun pada usia di atas 10 tahun, skoliosis lebih sering dialami oleh anak perempuan dengan perbandingan 8:1. Beberapa ahli berpendapat bahwa skoliosis dipengaruhi oleh kelainan hormon melatonin, otot lurik, jaringan lunak dan faktor bio kimia lainnya.
Cara mendeteksi skoliosis pada anak
Cara paling mudah mendeteksi skoliosis pada anak adalah dengan melakukan pemeriksaan rontgen. Namun Anda juga bisa mendeteksi skoliosis dengan cara mudah yang dikenal dengan Adam’s Bending Test.
Caranya, minta anak untuk membungkuk ke depan hingga membentuk sudut 90 derajat. Kaki anak rapat, lutut lurus dan biarkan lengannya tergantung di sisi kiri dan kanan badan. Lalu amati posisi tulang rusuk anak apakah tingginya sama, pinggulnya sama atau ada bentuk yang berbeda. Jika ada salah satu sisi tulang yang menonjol, maka kemungkinan anak mengidap skoliosis.
Perawatan skoliosis pada anak
Setelah pemeriksaan menunjukkan bahwa anak Anda mengalami skoliosis, maka tindakan selanjutnya adalah dengan melakukan perawatan skoliosis. Ada beberapa metode perawatan skoliosis, di antaranya:
1. Menggunakan penyangga
Pada anak dengan skoliosis yang lengkungan tulang belakangnya terus bertambah umumnya dilakukan perawatan menggunakan penyangga. Meskipun tidak bisa menyembuhkan skoliosis, memakai penyangga dapat mencegah skoliosis bertambah parah.
2. Obat
Pemberian obat dilakuakan pada anak yang mengidap skoliosis disertai dengan rasa nyeri. Obat yang diberikan umumnnya parasetamol atau ibuprofen.
3. Operasi
Jika perawatan skoliosis lainnya tidak berhasil, umumnya dokter akan merekomendasikan operasi yntuk memperkuat tulang belakang dengan menggunakan sekrup dan tangkai baja.
Selain metode di atas, dokter biasanya menyarankan anak dengan skoliosis untuk melakukan fisioterapi untuk menguatkan postur dan melenturkan tubuh. Jika anak Anda mengalami skoliosis, sebaiknya tanyakan berbagai metode perawatan yang cocok untuk anak Anda.