DokterSehat.Com- Insomnia merupakan salah satu gangguan sulit tidur yang dialami oleh orang dewasa, namun kondisi ini juga bisa dialami oleh anak-anak. Pada anak-anak, kondisi kurang tidur kerap dikaitkan dengan nilai akademis yang buruk dan pertumbuhan yang kurang optimal. Apa penyebab insomnia pada anak?

Penyebab insomnia pada anak
Menurut para pakar, ada dua tipe insomnia yang sering dialami anak-anak yaitu sleep onset insomnia atau limit setting insomnia. Sleep onset insomnia merupakan gangguan susah tidur yang sering terjadi pada anak yang umumnya ditandai dengan tidur yang sering terganggu saat malam. Anak yang mengalami sleep onset insomnia kerap terbangun 10-12 kali dalam semalam hingga akhirnya bisa tidur nyenyak.
Sedangkan limit setting insomnia umumnya dialami oleh anak yang berusia lebih dari 5 tahun. Kondisi ini ditandai dengan anak yang sering menunda waktu tidur dengan berbagai aktivitas lainnya.
Beberapa penyebab umum insomnia pada balita, dilansir dari Mom Junction, antara lain:
1. Stres
Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami stres, namun anak-anak juga dapat mengalami stres. Stres pada anak dapat disebabkan oleh suasana psikologis anak yang baru saja mengalami pindah rumah, suasana pergaulan yang kurang bersahabat, dan berbagai permasalahan lainnya.
2. Lingkungan tidak nyaman
Kondisi sekitar yang tidak nyaman juga bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami insomnia. Kegerahan, kedinginan, lampu kamar terlalu terang, kasur yang tidak nyaman juga bisa menyebabkan anak susah tidur.
3. Kondisi kesehatan anak
Bagi anak yang memiliki alergi atau asma juga bisa mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur juga ditemui pada anak yang autis, bipolar dan depresi. Selain itu pengaruh obat-obatan juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak. Beberapa anak yang mengalami hiperaktif umumnya mendapat terapi obat penenang yang menyebabkan sulit tidur.
Gejala umum anak mengalami insomnia atau gangguan tidur
Beberapa gejala anak yang susah tidur yang paling mudah terlihat adalah anak tidak segera tidur ketika masuk ke kamar. Anak cenderung melakukan aktivitas lain seperti bermain, atau aktivitas lainnya. Selain itu anak juga menjadi hiperaktif dan mudah berubah mood. Jika Anda mendapati anak Anda bersikap demikian, sebaiknya periksakan ke dokter.
Menangani anak yang susah tidur
Anak-anak kadang tidak tahu berapa lama mereka harus tidur dan jam berapa mereka harus bangun. Sebagai orang tua, Anda perlu memerhatikan hal ini, terutama jika anak mengalami gangguan tidur. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain:
1. Atur jam tidur anak
Luangkan waktu lebih awal untuk mencukupi kebutuhan tidur anak. Anak-anak umumnya membutuhkan waktu tidur 10-12 jam. Mengajak anak tidur lebih awal dapat membantu anak untuk mendapat jam tidur yang cukup.
2. Hindari aktivitas berlebihan sebelum tidur
Beberapa menit sebelum tidur, matikan beberapa peralatan elektronik yang dapat membuat anak sulit tidur seperti televisi, ponsel, dan tablet. Ciptakan suasana tidur yang tenang dengan meredupkan lampu kamar, atau menyalakan aroma terapi.