DokterSehat.Com- Gagap (stuttering) adalah gangguan bicara pada anak yang dapat bertahan hingga dewasa. Anak yang gagap sering menjadi bahan ledekan bagi teman sebayanya hingga dikucilkan dalam pergaulan. Bisakah kondisi ini disembuhkan?
Mengenal gagap pada anak-anak
Gagap pada anak adalah ganguan pola bciara yang menyebabkan anak sulit bicara dengan lancar. Gagap sering disebut juga dengan disfluensi berbahasa. Anak yang gagap kadang hanya gagap di awal kalimat saja, namun bisa juga gagap di sepanjang kalimat. Misalnya, anak yang gagap akan mengulang suara atau suku kata seperti “sa-sa-saya.”
Bentuk gagap yang lain bisa juga terjadi dengan memasukkan suara seperti “um”, atau “eh” dalam kalimat seperti “mau makan umm…mmm.. ayam” Anak yang gagap juga sering diiringi gejala fisik lainnya seperti mata berkedip, meringis atau anak mengepalkan tangan.
Gagap umumnya dialami anak pada usia 3-5 tahun dan akan normal kembali pada waktu 6 bulan hingga sampai pada usia seklah. Namun ada juga anak yang gagap sejak kecil dan terbawa hingga dewasa dan menjadi masalah. Gagap dapat dialami baik oleh anak laki maupun perempuan, namun pada anak laki-laki risiko gagap permanen dapat terjadi 3-4 kali lebih besar dibanding wanita.
Penyebab gagap dan cara mengatasinya
Hingga kini, penyebab gagap belum dapat diketahui dengan pasti. Sejumlah ahli menduga bahwa gagap merupakan pengaruh genetik dan lingkungan. Anak laki-laku yang gagap permanen diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan memiliki riwayat keluarga yang gagap.
Untuk membantu anak yang gagap bicara lebih lancar, orang tua bisa menggunakan beberapa cara berikut ini:
1. Bicara pelan-pelan pada anak
Saat bicara pada anak, sebaiknya bicara dengan nda pelan dan tidak terburu-buru. Berikan jeda beberapa detik setiap anak selesai bciara lalu mulailah merespon kalimatnya. Biarkan anak bebas bicara dan bercerita sesuai dengan keinginannya.
2. Tunjukkan bahwa Anda paham kalimatnya
Penting bagi anak untuk mengerti bahwa Anda memahami kalimatnya. Anda bisa membuat gestur mengangguk-angguk ketika anak mulai menunjukkan kegagagpannya.
3. Ajak anak membaca
Anda juga bisa mengajak anak untuk belajar membaca dengan suara yang keras. Cara ini dapat mengajarkan anak untuk bernapas dengan baik saat bicara. Cara ini mungkin akan sedikit sulit pada awalnya, namun bisa ANda coba secara perlahan.
4. Buat suasana ngobrol jadi menyenangkan
Anda bisa membuat suasana ngobrol jadi menyenangkan dengan bicara dengan santai dan tanpa gangguan televisi atau suara lainnya. Saat anak mulai gagap, hindari kritik seperti “coba bicara pelan-pelan” atau “yuk, tarik napas dulu” karena justru akan membuat anak tidak percaya diri.
Selain cara-cara di atas, tanamkan pada anak bahwa ia tidak perlu merasa rendah diri dengan kondisi gagapnya. Tunjukkan dukungan dan kasing sayang bagi anak agar ia percaya diri dan mampu menerima kondisiya.