Terbit: 8 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pertumbuhan setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Kadang orang tua khawatir ketika melihat si kecil lebih pendek dibanding dengan teman-teman sebayanya. Banyak orang tua memeriksakan anaknya ke dokter untuk mengetahui apakah pertumbuhannya normal atau tidak. Apa penyebab tinggi badan si kecil tidak bertambah?

Mengapa Pertumbuhan Tinggi Badan Si Kecil Terhambat?

Photo Credit: woodleywonderworks

Penyebab pertumbuhan tinggi si kecil tidak bertambah

Ada beberapa penyebab mengapa pertumbuhan tinggi si kecil tidak bertambah atau anak tumbuh pendek, di antaranya:

1. Kondisi genetik
Kondisi genetik dapat memengaruhi tinggi badan anak. Untuk mengetahui ini diperlukan pemeriksaan usia tulang dan perkiraan tinggi badan yang sesuai dengan kecepatan pertumbuhan yang normal. Apabila orang tuanya memiliki gen tinggi badan pendek, maka anak kemungkinan juga akan tumbuh pendek.

2. Kekurangan nutrisi

Tinggi anak yang tidak bertambah juga dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi. Periksa lagi asupan makanan anak, apakah gizi anak sudah tercukupi terutama kalsium.

3. Penyakit kronis

Pada beberapa kasus, terhambatnya pertumbuhan tinggi anak disebabkan oleh penyakit kronis seperti penyakit celiac atau Crohn. Beberapa penyakit kronis seperti kelainan jantung bawaan juga dapat menyebabkan pertumbuhan si kecil tidak optimal.

4. Gangguan hormon dan metabolisme

Kelainan hormon dan metabolisme dapat menjadi penyebab tinggi badan si kecil tidak tumbuh sesuai kurva. Umumnya hal ini disebabkan oleh gangguan kelenjar pituitari yang bertugas menghasilkan hormon pertumbuhan.

Bagi orang tua yang khawatir pada pertumbuhan tinggi badan anak sebaiknya segera memeriksakan kondisi ini ke dokter. Biasanya dokter akan menggunakan grafik tinggi badan untuk melihat tingkat pertumbuhan anak. Namun perlu diketahui bahwa kecepatan pertumbuhan anak tidak selalu konstan dari waktu ke waktu. Jika Anda merasa anak perlu penanganan khusus, maka segera konsultasikan ke dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi