Arti tangisan bayi berbagai macam, bisa menandakan bahwa ia lapar hingga terkait dengan masalah kesehatan. Simak penjelasan lengkap mengenai arti suara tangisan bayi dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Mengenali Arti Tangisan Bayi
Pada dasarnya menangis adalah satu-satunya cara mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan bayi. Meski tingkat tangisan bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, akan tetapi terdapat beberapa alasan umum mengapa bayi menangis.
Berikut adalah beberapa arti tangisan bayi, antara lain:
1. Lapar
Bayi bisa menangis saat tubuhnya merasa lapar. Tangisan biasanya berulang-ulang dan bernada rendah. Tangisan bayi yang lapar mungkin juga menyertakan suara ‘neh’. Beberapa pakar menduga, suara tersebut berasal dari lidah bayi yang secara refleks menyentuh langit-langit mulut saat bayi mencari susu.
Agar bayi tidak menangis karena lapar, kenali tanda-tandanya seperti mengisap tangan, mencakar, atau sering menyentuh bibir. Meski bisa juga berpatokan pada waktu, Anda juga harus bisa isyarat bayi yang ingin menyusu.
2. Mengantuk
Bagi orang dewasa, tidur adalah perkara yang mudah terutama setelah banyak melakukan aktivitas. Namun bagi bayi, tidur adalah keterampilan yang dipelajari. Bayi baru lahir tidak memiliki ritme sirkadian yang stabil sampai sekitar usia 4 bulan.
Selain itu, bayi yang menangis sebagian besar tidak mampu menenangkan diri, oleh karena itu orang tua harus membantu bayi mewujudkan hal-hal ini. Untuk membantu mengurangi tangisan bayi pada malam hari dan membuatnya untuk tidur, Anda bisa mencoba berbagai teknik yang paling menenangkan. Beberapa bayi merespons gerakan ringan, suara pengantar tidur, atau membedongnya.
3. Popok Basah
Beberapa bayi bisa bertahan dengan popok basah atau kotor selama berjam-jam, akan tetapi ada bayi yang merasa tidak nyaman ketika popoknya basah akibat urine atau kotoran. Oleh karena itu, orang tua harus melakukan pemeriksaan atau menggunakan popok yang dilengkapi dengan indikator kebasahan.
4. Perlu Bersendawa
Jika Anda melihat bayi menangis segera setelah menyusu, itu adalah tanda klasik bahwa si Kecil perlu bersendawa. Selain setelah menyusu, bayi mungkin perlu bersendawa setelah menghisap empeng, cegukan, atau menangis.
Sedangkan jika bayi menangis tanpa alasan yang jelas, tidak ada salahnya untuk menepuk punggungnya dengan lembut. Pelajari berbagai teknik untuk membuat bayi bersendewa. Salah satu cara yang populer adalah dengan menggendongnya sambil menggosok punggungnya dengan lembut setelah menyusu.
5. Masalah Perut
Arti tangisan bayi berikut ini harus diwaspadai oleh orang tua, terutama jika bayi menangis sambil menggeliat, melengkungkan punggungnya, atau menggerakkan kakinya. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa terdapat gas di perutnya.
Guna mengurangi gas pada perutnya, coba tengkurapkan badannya. Selain itu, Anda bisa menggerakan kaki ke arah dada untuk membantu mengeluarkan gas dari perutnya.
6. Tumbuh Gigi
Bayi dapat mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan dan rasa sakit biasanya muncul pada area di mana gigi tumbuh. Tanda-tanda tumbuh gigi lainnya adalah mengeluarkan air liur yang berlebihan dan menggerogoti apa pun yang dapat dijangkau.
Mengisap empeng atau ibu jari dapat membantu menenangkan bayi. Hindari penggunaan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri
7. Stimulasi Berlebihan
Jika Anda membawa bayi ke tempat keramaian atau bertemu dengan banyak keluarga, hal itu bisa membuatnya kelebihan stimulasi. Saat hal ini membuat bayi menangis, cobalah berjalan-jalan dan dan menghirup udara segar di tempat yang tenang.
Meski begitu, jangan terlalu ketat untuk menghindari bayi dari aktivitas sensorik. Stimulasi adalah sesuatu yang baik terutama jika dilakukan satu lawan satu dengan orang tua.
8. Membutuhkan Perhatian
Bayi sering kali menangis karena kesepian akibat tidak digendong atau terguncang terus-menerus. Bayi kecil harus dirawat dengan empati dan cepat sehingga sistemnya belajar untuk menjadi tenang bukan gelisah. Si Kecil membutuhkan hal-hal ini saat melalui periode emas tumbuh kembang.
9. Sedang Sakit
Jika si Kecil sedang sakit, Anda mungkin akan melihat bayi menangis lebih sering dari biasanya. Jika bayi tidak berhenti menangis atau menangis lebih keras dan lebih lama dari biasanya, itu bisa menjadi tanda ada sesuatu yang tidak baik kesehatannya.
Gejala yang umum terjadi adalah demam, muntah, penurunan berat badan, hingga bayi tidak merespons saat dihibur. Jika Anda khawatir dengan keadaan ini, konsultasi dengan dokter anak diperlukan.
10. Ketidaknyamanan
Jika anak Anda masih tidak bahagia setelah tidur siang, diberi makan, bersendawa, dan diganti popoknya, cobalah telanjangi serta periksa apakah ada tanda gatal atau hal-hal kecil lainnya yang mengganggu kenyamanannya. Bahkan menggunakan sepatu yang terlalu ketat dapat membuatnya merasa tidak nyaman sehingga membuatnya menangis.
11. Kolik
Arti tangisan bayi yang terakhir bisa menjadi pertanda bayi mengalami kolik. Keadaan ini bisa membuatnya menangis lebih dari tiga jam sehari dan bisa berlangsung selama beberapa minggu. Keadaan ini membuat bayi akan lebih sulit untuk dihibur dan mengalami gangguan tidur.
Akan tetapi penting untuk diingat bahwa kolik biasanya hanya berlangsung sebentar. Selain itu, bayi dengan kolik belum tentu merasa tidak nyaman atau kesakitan, sering kali hal ini hanya cara bayi menghadapi bulan-bulan awal kehidupan.
12. Alergi
Seorang ibu menyusui dapat mewariskan apa yang dia makan melalui ASI. Sehingga hal ini mungkin mengganggu perut bayi. Apabila keadaan ini sering terjadi, bayi mungkin memiliki alergi atau terhadap susu sapi, kacang-kacangan, gandum, atau makanan lain.
Jika Anda merasa bayi memiliki alergi makanan atau susu, cobalah konsultasi dengan dokter anak. Sedangkan jika Anda sedang menyusui, dokter mungkin menyarankan Anda berhenti makan satu makanan (misalnya, susu atau telur) selama seminggu untuk melihat apakah kerewelan atau suara tangisan bayi berkurang.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Segera ke dokter anak jika bayi menangis:
- Lebih dari 2 jam menangis dan tidak merespons saat dihibur.
- Memiliki suhu lebih dari 38 derajat Celcius.
- Tidak ingin makan atau minum apa pun.
- Tidak kencing atau buang air besar.
- Disertai muntah terus-menerus.
- Anonim. Why Is My Baby Crying?. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1. (Diakses pada 3 November 2020).
- Perry, Christin. 2020. 11 Reasons Why Babies Cry—And How to Soothe Their Tears. https://www.thebump.com/a/why-do-babies-cry. (Diakses pada 3 November 2020).