Terbit: 6 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu makanan yang sebaiknya banyak dikonsumsi oleh anak-anak adalah buah. Dengan mengkonsumsinya, anak bisa mendapatkan kandungan vitamin dan mineral yang tentu bisa mendukung tumbuh kembangnya sekaligus membuat sistem kekebalan tubuhnya semakin menguat dan tidak mudah jatuh sakit. Hanya saja, kita ternyata tidak boleh sembarangan memberikan buah pada anak karena ada beberapa kombinasi buah-buahan yang jika dikonsumsi secara bersamaan yang bisa membahayakan kondisi kesehatan anak. Apa sajakah kombinasi buah-buahan tersebut?

Kombinasi Buah-Buahan Ini Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Anak

Pepaya dengan lemon
Jika anak mengkonsumsi pepaya dengan lemon secara bersamaan, maka anak dikhawatirkan akan mengalami masalah pada darah, khususnya pada bagian hemoglobin. Hal ini bisa berimbas pada meningkatnya resiko terkena anemia.

Jeruk dengan wortel
Konsumsi jeruk dengan wortel ternyata beresiko besar menyebabkan kelebihan produksi cairan empedu pada tubuh anak.

Jambu biji dengan pisang
Mengkonsumsi dua buah ini secara bersamaan ternyata sangat tidak direkomendasikan bagi anak-anak maupun orang dewasa. Bagaimana tidak, mengkonsumsi keduanya akan membuat perut memproduksi gas secara berlebihan sehingga akhirnya memicu gejala layaknya mual-mual, sakit kepala, dan berbagai masalah kesehatan lainnya yang berkaitan dengan perut.

Pisang dengan puding
Memakan pisang bersama dengan puding ternyata bisa berimbas fatal pada tubuh orang dewasa atau bayi. Hal ini akan membuat perut menjadi terasa sangat berat dan meningkatkan resiko keracunan. Sebagaimana kita ketahui, masalah keracunan tidak boleh disepelekan begitu saja karena bisa membahayakan nyawa.

Jeruk dengan susu
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak menambahkan jeruk pada oatmeal atau susu sereal yang banyak dikonsumsi saat sarapan pagi. Hal ini disebabkan oleh asam pada jeruk yang mampu menghancurkan enzim yang mampu mencerna pati pada sereal yang kita konsumsi. Alhasil, manfaat sehatnya pun menghilang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi