Terbit: 19 April 2018 | Diperbarui: 20 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bagi Bunda yang memiliki anak laki-laki, pasti pernah sesekali melihat si kecil sedang asik memainkan penisnya. Bagaimana perasaan Bunda saat mengetahui hal tersebut, apakah panik, segera menyuruh anak untuk berhenti, atau membiarkan anak terus memainkannya?

Ketika Si Kecil Gemar Memainkan Alat Kelaminnya

Photo credit: pexels.com

Mengapa si kecil sering memainkan penisnya?

Bunda, perlu diingat bahwa saat usia balita rasa keingintahuan anak sangat tinggi. Ia bukan hanya penasaran dengan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya namun juka pada tubuhnya sendiri, termasuk pada alat kelaminnya sendiri.

Wajar jika Anda kaget ketika si kecil suka memainkan alat kelaminnya saat mandi atau saat berpakaian. Namun tidak perlu panik, mengingat ini adalah hal yang wajar. Dikutip dari Baby Center, kondisi ini wajar terjadi pada anak yang berusia 3-6 tahun. Hal ini disebut fase phallic dimana anak akan mendapatkan kesenangan dengan cara memainkan alat kelaminnya.

Menghadapi si kecil yang sering memainkan penisnya

Menurut para ahli, anak senang memainkan kelaminnya karena dianggap memiliki bentuk, lokasi dan tekstur yang menarik sehingga menimbulkan rasa penasaran. Jika Anda mendapati si kecil sedang memainkan penisnya, sebaiknya jangan buru-buru memarahinya atau menyuruhnya menghentikan tindakannya. Sebaiknya tanyakan padanya, apa yang ia rasakan pada alat kelaminnya.

Jika ia memang hanya ingin bermain-main maka ingatkan bahwa alat kelamin bukan mainan dan memainkannya dapat memicu iritasi. Sedangkan jika anak merasa ada yang gatal atau perih, maka sebaiknya periksakan lebih lanjut kondisi si kecil ke dokter.

Ketika anak bertanya lebih lanjut mengenai alat kelaminnya, sebaiknya jelaskan dengan bahasa sederhana, dan sebut alat kelamin dengan istilah sebenarnya (penis) daripada menggunakan istilah lain seperti “burung” ataupun istilah lain.

Sambil menjelaskan, beri tahu anak bahwa penis adalah organ yang penting dan memainkannya sembarangan dapat membuatnya terluka. Ajarkan mereka mengenai rasa malu ketika alat kelaminnya terlihat orang lain selain dokter dan keluarga sehingga anak juga akan malu untuk menyentuhnya di depan umum.

Kebiasaan ini umumnya akan berkurang ketika anak berusia 7 tahun. Jika pada usia tersebut anak masih sering memainkan alat kelaminnya, maka sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter atau psikolog.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi