Terbit: 20 May 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kartu Menuju Sehat (KMS) perlu dimiliki setiap orang tua yang memiliki anak berusia 5 tahun ke bawah. Sesuai namanya, kartu ini untuk memantau kesehatan anak setiap bulan. Yuk, Bunda, pahami manfaat, cara membaca, hingga cara mengisi KMS di bawah ini!

Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk Balita, Ini Manfaat hingga Cara Membacanya

Apa itu Kartu Menuju Sehat?

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang berfungsi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dari lahir sampai berusia 5 tahun. KMS memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan berat badan, usia, dan jenis kelamin.

Pemantauan perkembangan anak dilakukan dengan cara menimbang berat badan setiap bulan di posyandu atau di layanan kesehatan lain, petugas kemudian mengisi garis pada titik hingga terlihat grafik.

Perlu diketahui, penggunaan Kartu Menuju Sehat di Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1980. Seiring dengan berkembangnya upaya perbaikan gizi anak, KMS telah mengalami beberapa kali penyesuaian hingga tahun 2020. Saat ini, penggunaan KMS sudah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Apa Fungsi Kartu Menuju Sehat?

KMS begitu penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Kartu ini memiliki beberapa fungsi utama, yaitu sebagai gambaran untuk pertumbuhan fisik anak, memastikan kecukupan ASI, dan memantau kesehatan anak.

Berikut beberapa fungsi utama KMS:

1. Gambaran bagi pertumbuhan fisik anak

Melalui grafik pada KMS, orang tua dapat memantau pertumbuhan anak. Pemantauan dapat dilakukan dengan rutin membawa anak ke posyandu untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.

Pemantauan berat dan ukuran badan dilakukan untuk mengetahui apakan anak mengalami penurunan atau peningkatan pertumbuhan. KMS juga dapat memberikan gambaran status gizi anak.

2. Memastikan kecukupan asupan ASI

Bayi berusia 0-6 bulan hanya mengandalkan ASI sebagai asupan nutrisinya. Pemantauan berat badan bayi bisa dijadikan penanda untuk memastikan kecukupan asupan ASI dan menyusu dengan benar.

Salah satu tanda bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup adalah kenaikan berat badan yang lambat atau bahkan mandek.

3. Memantau kondisi kesehatan anak

Kartu Menuju Sehat bisa menjadi kartu untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan anak dengan lengkap, termasuk:

  • Pertumbuhan.
  • Perkembangan.
  • Pelaksanaan imunisasi.
  • Pemberian kapsul vitamin A.
  • Pemberian ASI eksklusif.
  • Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Dengan menimbang anak setiap bulan di Posyandu, Bunda dapat memantau kondisi kesehatan anak dengan baik. Hasil pengamatan akan menjadi petunjuk bagi dokter atau bidan untuk menilai kondisi kesehatan anak.

Apabila anak dirasa memiliki masalah pertumbuhan, dokter dapat menanganinya sedini mungkin.

 

Cara Membaca Kartu Menuju Sehat

KMS membuat orang tua lebih mengerti tumbuh kembang anak melalui catatan grafik dalam buku. Untuk membaca buku KMS anak, ada dua jenis yaitu tabel yang berwarna merah muda untuk anak perempuan dan tabel berwarna biru untuk anak laki-laki. Grafik di dalamnya memiliki warna merah, kuning, hijau muda, dan hijau tua.

Berikut ini cara membaca Kartu Menuju Sehat:

1. Terletak di bawah garis merah

Langkah pertama, perhatikan kolom usia dan berat anak apabila grafik pertumbuhan terletak di bawah garis merah yang menandakan anak mengalami kurang gizi. Apabila grafik terus-menerus berada di posisi ini lebih baik Bunda sesegera mungkin memeriksakan anak ke dokter.

2. Terletak di warna kuning

Jika grafik pertumbuhan anak terletak di warna kuning, berarti menandakan balita mengalami kurang gizi ringan. Tidak perlu khawatir dengan kondisi ini, Bunda cukup memberikan makanan bergizi pada si kecil.

3. Terletak di warna hijau muda

Apabila berada pada warna hijau, hal ini mengindikasikan anak tumbuh dengan normal, berat badan cukup, dan status gizi baik.

Bunda perlu memantau berat badan anak secara rutin dan berikan makanan bergizi seimbang untuk anak agar tumbuh kembangnya optimal.

4. Terletak di atas warna hijau tua

Jika berada di atas warna hijau tua, Bunda perlu mewaspadainya karena anak memiliki berat badan lebih di atas normal. Anak yang mengalami peningkatan berat badan sangat berisiko terkena penyakit seperti serangan jantung atau obesitas.

 

Cara Mengisi Kartu Menuju Sehat

Mengisi KMS biasanya dilakukan oleh pihak petugas kesehatan di Posyandu. Meskipun begitu, Bunda harus mengerti bagaimana cara mengisi KMS anak. Hal ini karena setiap orang tua wajib mengisi buku KMS yang selanjutnya akan diperiksa dokter di setiap bulannya.

Untuk mengisi buku KMS sangat mudah, Bunda hanya meneruskan catatan-catatan sebelumnya yang biasanya dituliskan oleh petugas kesehatan di Posyandu. Misalnya ketika jadwal penimbangan Anak, tuliskan berat badan anak di bagian berat badan/kg.

Grafik pertumbuhan anak adalah hal yang paling penting. Cara mengisinya dengan membuat titik angka berat badan anak dengan titik temu garis tegak (umur) dan garis datar (berat badan). Patokan untuk mengisi buku KMS adalah berat badan dan usia anak.

Nah, itulah penjelasan tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) yang perlu Bunda ketahui, mulai dari cara membaca dan mengisi KMS.

Timbanglah anak secara rutin setiap bulannya dan catat apabila terdapat masalah terkait kondisi kesehatan anak, misalnya anak demam, diare, atau tidak nafsu makan.

 

  1. Anonim. 2022. Cara Membaca KMS Balita dan Cara Mengisinya. https://artikel.kms-online.web.id/644/cara-membaca-kms-balita-dan-cara-mengisinya.html#Cara_Membaca_KMS_Balita_Dengan_Benar. (Diakses pada 20 Mei 2022)
  2. Anonim. 2022. Apa Itu Kartu Menuju Sehat Reguler (pdf) dan Fungsinya. https://artikel.kms-online.web.id/639/apa-itu-kartu-menuju-sehat-reguler-pdf-dan-fungsinya.html. (Diakses pada 20 Mei 2022)
  3. Anonim. 2021. KMS Terbaru Untuk Balita. https://www.dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/kms-terbaru-untuk-balita. (Diakses pada 20 Mei 2022)
  4. Anonim. 2016. Pemantauan Pertumbuhan Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pemantauan-pertumbuhan-anak. (Diakses pada 20 Mei 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi