Terbit: 10 August 2017 | Diperbarui: 11 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang tua yang menganggap anak yang rewel dan menangis di malam hari sebagai tanda bahwa mereka sebenarnya mengantuk. Mereka pun hanya akan menggendongnya atau membiarkannya begitu saja karena saat sudah lelah, anak pasti akan tertidur. Memang, cukup banyak anak yang akhirnya tertidur karena hal ini. Namun, menurut pakar kesehatan, bisa jadi tangisan ini adalah tanda akan adanya hal lain yang tidak bisa disepelekan seperti rasa lapar, gatal-gatal, atau bahkan rasa sakit.

Jangan Biasakan Anak Menangis Hingga Tertidur

Pakar kesehatan Profesor Darcia Narvaez dari Minnesota University Amerika menyebutkan bahwa kerap menangis hingga tertidur bisa membuat kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain terganggu. Sebaliknya, jika kita merepons tangisannya dan berusaha untuk menenangkannya, maka anak akan merasa lebih aman dan nyaman. Hal ini ternyata bisa berimbas pada kecenderungannya untuk menjadi anak yang mandiri di masa depan.

Anak yang menangis lebih dari 10 menit ternyata menandakan bahwa Ia sedang mengalami sesuatu hal. Karena alasan inilah ada baiknya kita segera mengecek kebutuhan anak agar bisa lebih tenang seperti tempat tidur yang nyaman, baju yang nyaman untuk dipakai, popok yang bersih dan tidak penuh, serta perut yang kenyang.

Dokter anak Richard Feber lebih menyarankan orang tua untuk membiarkan anak tidur di tempat tidurnya sendiri, terpisah dengan orang tua. Orang tua bisa mengecek apakah anaknya sedang mengalami masalah atau tidak jika ditinggal sendiri. Jika dalam waktu 3 menit anak menangis, maka ada baiknya orang tua segera mengusap punggung anak untuk menenangkannya. Kemudian, cobalah untuk meninggalkannya kembali, jika anak kembali menangis, maka cobalah untuk membuatnya tenang dan lebih nyaman dan biarkan anak tertidur.

Feber menyebutkan bahwa tangisan anak bisa jadi adalah tanda bahwa Ia masih belum mengantuk dan bosan dengan kegiatannya atau mereka sebenarnya sudah merasa mengantuk tapi merasa tidak nyaman untuk segera tidur. Dengan membuatnya lebih nyaman, maka anak pun akan bisa tertidur dengan lebih nyenyak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi