Terbit: 9 March 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyebutkan jika bahan makanan yang kita konsumsi belakangan ini cenderung tidak lebih sehat dibandingkan dengan bahan makanan pada masa lampau. Sebagai contoh, kita kini tentu akan lebih waswas jika mengkonsumsi makanan daging olahan layaknya bakso yang ditengarai memakai bahan pengawet atau bahan kimia berbahaya lainnya. Contoh lain juga bisa kita temukan dari penggunaan pestisida yang sangat banyak digunakan petani pada sayuran yang kita konsumsi setiap hari. Jika kita tidak membersihkan sayuran dengan benar, bisa jadi pestisida bisa ikut masuk ke tubuh kita, bukan? Bahan makanan yang sehat akan sangat baik bagi pertumbuhan dan kesehatan anak, khususnya bagi otaknya. Kita tentu harus lebih hati-hati dalam memberikan makanan bagi buah hati kita agar kesehatan otaknya tetap terjaga.

Jangan Asal Memberikan Makanan Berikut Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Otak Anak

Salah satu ciri khas makanan Indonesia adalah dimasak dengan memakai bahan garam. Sayangnya, ada banyak orang tua yang merasa jika makanannya akan kurang mantap jika tidak memakai garam dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini bisa menjadi masalah yang besar mengingat sebuah penelitian di Kanada justru menunjukkan bahwa jika anak terlalu banyak mengkonsumsi garam namun tidak diimbangi dengan olahraga, maka kemampuan kognitifnya bisa mengalami masalah besar. Selain itu, konsumsi garam berlebihan juga bisa memicu masalah pada organ otak dan juga sistem kardiovaskular.

Makanan yang kaya dengan lemak trans layaknya gorengan atau makanan cepat saji kerap kali diberikan orang tua pada anak-anak karena rasanya yang enak dan disukai anak. Sayangnya, konsumsi makanan yang kaya lemak trans atau lemak jenuh bisa memberikan masalah besar pada penurunan daya ingat. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1.000 partisipan yang mengkonsumsi lemak jenuh sekitar 3,8 hingga 27,7 gram setiap harinya bisa mengalami penurunan daya ingat hingga 0,76 kata. Hal ini tentu sangatlah membahayakan karena bisa memicu masalah daya ingat masif di masa depan.

Beberapa makanan yang sepertinya sehat ternyata juga harus dipilih dengan bijak sebelum dikonsumsi oleh anak-anak. Sebagai contoh, konsumsi tahu juga harus dibatasi agar tidak berlebihan mengingat sebuah penelitian menyebutkan jika konsumsi tahu hingga lebih dari 9 porsi dalam seminggu bisa menurunkan fungsi kognitif dan juga penurunan memori dengan signifkkan. Tahu-tahu yang memiliki kandungan fitoestrogen ditengarai menjadi penyebab masalah pada otak ini. Selain itu, ikan tuna yang sangat nikmat kini ditengarai memiliki kandungan merkuri yang cenderung tinggi sehingga bisa membuat penurunan fungsi kognitif yang sangat drastis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi