Terbit: 26 April 2019 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bayi muntah setelah minum ASI (air susu ibu) dianggap wajar bagi sebagian orang tua. Muntah atau gumoh biasanya akan mereda enam jam hingga 24 jam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, terkadang orang tua mengkhawatirkan bayi sering muntah yang disertai tangisan, sehingga banyak ASI yang dimuntahkann. ASI adalah makanan penting untuk bayi selama enam bulan pertama kehidupannya, dan dikhawatirkan bayi akan mengalami kekurangan asupan nutrisi. Untuk mencegahnya, apa saja penyebab bayi muntah setelah minum ASI?

8 Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI yang Jarang Diketahui

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Salah satu penyebab bayi muntah banyak setelah minum ASI adalah asam lambung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti belum kuatnya usus pada bayi prematur, sementara alasan paling sering adalah berkaitan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu ketika bayi sedang masa menyusui ASI eksklusif.

Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu, serta penyakit yang menyebabkan bayi muntah setelah minum ASI:

1. Makanan pedas

Makanan pedas adalah penyebab mulas dan naiknya asam lambung pada orang dewasa. Sama halnya pada ibu menyusui, makan makanan pedas yang dikonsumsi ibu cenderung menyebabkan asam lambung pada bayi yang disusui, dan ini menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI.

Menambahkan bumbu pedas seperti cabai atau lada yang berlebihan dalam makanan cenderung mengiritasi lapisan usus dan lambung, menyebabkan asam lambung. Karena makanan bayi tergantung pada ASI, makanan pedas yang dikonsumsi ibu dapat memiliki efek buruk pada perut sensitif bayi yang masih berkembang.

2. Kafein

Asupan kafein dapat menyebabkan otot-otot sfingter esofagus bagian bawah lebih longgar, yang ada kemungkinan menyebabkan peningkatan asam lambung dan kembalinya makanan ke tenggorokan. Otot ini berfungsi untuk menahan isi lambung, dan setiap relaksasi otot dapat meningkatkan asam lambung. Minuman dan makanan yang mengandung kafein ini penting untuk dihindari ketika menyusui, di antarana adalah kopi, teh, soda, cokelat, dan minuman berkafein lainnya.

3. Jus buah kemasan

Jus buah kemasan yang tersedia di pasaran sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui, karena mengandung banyak bahan pengawet dan tambahan gula serta pemanis buatan. Jus buah kemasan tidak mudah dicerna oleh lambung bayi yang sensitif, yang mengarah ke gastroesophageal reflux.

4. Kubis

Terlalu banyak makan kubis atau kubis yang mentah telah terbukti menyebabkan asam lambung pada orang dewasa, karena sifat sayuran ini dapat mengiritasi sistem pencernaan. Bayi yang disusui secara eksklusif oleh ibu yang mengonsumsi kubis, kemungkinan mengalami mulas dan muntah.

5. Brokoli

Sayuran penyebab bayi muntah setelah minum ASI ini tak disangka. Padahal brokoli adalah makanan yang sangat bagus untuk kesehatan, namun orang dewasa atau ibu menyusui mengonsumsi sayuran hijau ini dapat menyebabkan perasaan kembung. Bayi yang disusui secara eksklusif bisa terkena mulas dan kemungkinan mengalami gumoh.

6. Infeksi

Bayi muntah setelah minum ASI kemungkinan karena terinfeksi. Sistem kekebalan bayi yang baru lahir masih berkembang, sehingga rentan terhadap kemungkinan infeksi. Setiap kali bayi terserang bakteri, sistem kekebalan tubuhnya akan melawannya dan menjadi lebih kuat.

Hampir semua anak terkena gastroenteritis (infeksi yang disebabkan virus dan bakteri) sebelum berusia lima tahun, sehingga kemungkinan bayi akan terkena. Jika menderita gastroenteritis, bayi akan mengalami diare dan muntah.

Jika usianya kurang dari enam bulan mengalami muntah, bunda bisa membawanya ke dokter, atau cukup diobati di rumah dengan meminum banyak susu agar tidak mengalami dehidrasi. Jika khawatir bayi tidak cukup minum atau demam, segera temui dokter.

7. Alergi protein susu sapi

Jika bayi alergi minum susu sapi, kemungkinan sistem kekebalan tubuhnya sensitif terhadap protein dalam produk susu. Ini berbeda dengan intoleransi susu sapi, yang merupakan reaksi terhadap laktosa, gula alami dalam susu. Intoleransi laktosa jarang terjadi pada bayi.

Banyak susu formula yang mengandung protein susu sapi. Protein juga masuk ke dalam ASI dengan jumlah kecil, jika ibu minum susu atau makan makanan berbahan susu, seperti keju dan yoghurt. Alergi protein susu sapi lebih sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula daripada bayi minum ASI.

Jika bayi menderita alergi protein susu sapi, mungkin bayi muntah setelah minum susu sapi. Jika bayi menderita alergi protein susu sapi, kemungkinan bayi mengalami:

  • diare
  • sembelit
  • eksim
  • kesulitan menambah berat badan

8. Stenosis pilorus

Penyebab bayi muntah setelah minum ASI selanjutnya adalah stenosis pilorus, merupakan kondisi langka yang menyebabkan bayi muntah. Ini terjadi karena otot mengendalikan katup yang mengarah dari perut ke usus telah menebal. Ini berarti ASI bayi tidak akan melewati katup di bagian bawah perut ke ususnya. Sebaliknya, susu tetap ada di perutnya atau bayi memuntahkannya.

Stenosis pilorik kemungkinan besar akan dimulai saat bayi berusia sekitar enam minggu. Pada awalnya, bayi akan mulai sedikit muntah setelah menyusu. Kemingkinan ini akan menjadi lebih buruk dan bayi akan mulai muntah-muntah. Susu dimuntahkannya kemungkinan mengental dan berwarna kuning.

Bayi laki-laki lebih mungkin mengalami stenosis pilorik daripada bayi perempuan. Stenosis pilorik biasanya dpat diatasi dengan operasi kecil. Jaka bunda merasa bayi menderita stenosis pilorik, segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan, memastikan bayi tetap terhidrasi, dan cukup makan.

Cara Mengatasi Bayi Muntah Setelah Minum ASI?

Biasanya, bayi muntah banyak setelah minum ASI tidak perlu dikhawatirkan, karena akan segera membaik. Namun, bila bunda khawatir, berikut yang dapat bunda lakukan untuk membantu memulihkannya:

1. Bayi tetap terhidrasi

Ketika muntah, bayi kehilangan cairan. Jadi, sangat penting untuk mengganti cairan gyang hilang tersebut, sehingga bayi tidak mengalami dehidrasi. Bunda mungkin bisa memberi bayi seteguk larutan rehidrasi oral (ORS), beberapa kali dalam satu jam, di samping pemberian ASI yang biasa atau susu formula. Sebelumnya, konsultasikan dengan apoteker sebelum mencobanya. Ingat, jangan berikan jus buah atau minuman bersoda pada bayi .

2. Jalani rutinitas biasa jika normal

Jika bayi belum muntah selama 12 jam hingga 24 jam, bunda dapat mulai kembali mengonsumsi makanan biasa. Tapi tetap beri bayi ASI biasanya. Namun, Jika bayi mengonsumsi makanan padat, mulailah dengan makanan yang mudah dicerna seperti sereal atau yoghurt.

3. Bantu bayi istirahat

Tidur juga dapat membantu menenangkan bayi Anda. Perut sering mengosongkan ke usus selama tidur, menghilangkan kebutuhannya untuk muntah.

Jangan berikan obat anti-mual pada bayi (obat bebas atau obat apotek), kecuali dokter telah meresepkannya.

Cara agar Bayi Tidak Muntah Setelah Minum ASI

Agar bayi tidak mengalami muntah setelah minum ASI, berikut ini tips yang bisa bunda terapkan:

  1. Coba untuk membuat bayi sering bersendawa
  2. Usahakan bayi dalam posisi tegak setelah menyusui
  3. Memberi makan sedikit namun sering, karena sering makan dengan porsi sedikit lebih mudah dicerna
  4. Jika bunda memiliki banyak ASI, dan bayi tersedak karena terlalu banyak menghisap ASI dan bayi meludah setelahnya, cobalah menawarkan hanya satu payudara per menyusui.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi