DokterSehat.Com- Mom, pernahkah saat menyisir rambut anak Anda mendapati bahwa rambut anak rontok dalam jumlah banyak? Rontok memang permasalahan yang wajar terjadi dan dapat dialami oleh anak-anak. Namun hal ini juga bisa menjadi tanda infeksi jamur di kepala lho, Mom.
Penyebab rambut anak rontok dan kulit kepala gatal
Rambut rontok pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal seperti kondisi rambut yang memang rapuh atau tidak cocok dengan sampo yang digunakan. Selain itu, rambut rontok juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur yang dikenal dengan tinea capitis. Infeksi ini sering dialami oleh anak usia balita hingga sekolah.
Tinea capiytis adalah infeksi jamur dermatofit yang menyerang kulit kepala dan batang rambut. Anak dapat terkena tinea capitis jika bersentuhan dengan permukaan yang mengandung jamur seperti handuk, sisir, baju, dan seprai. Selain itu jamur ini juga dapat ditemui di beberapa hewan seperti kucing, anjing, domba dan kuda.
Gejala tinea capitis pada anak
Gejala tinea capitis dapat muncul bervariasi pada setiap anak. Namun gejala yang umum adalah kulit kepala yang sangat gatal, kadang tampak botak, bersisik, kemerahan dan kadang terasa bengkak.
Jika kondisi ini sudah sangat parah, umumnya dapat ditandai dengan pembengkanan kelenjar getah bening dan demam ringan, serta luka di kulit kepala yang menimbulkan nanah.
Cara mengatasi tinea capitis pada anak
Tinea capitis sulit diatasi hanya dengan keramas rutin setiap hari. Segera periksakan ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Umumnya penderita tinea capitis perlu menggunakan sampo khusus untuk menghilangkan jamur. Selain itu beberapa obat minum juga mungkin diperlukan oleh si kecil.
Pencegahan tinea capitis
Tinea capitis merupakan penyakit yang menular sehingga lebih baik mencegah dariapda mengobati. Anda bisa mencegah tinea capitis pada anak dengan cara selalu rutin menjaga kebersihan tangan, mencuci rambut dan kulit kepala dengan rutin, dan mengeringkan rambut dengan bersih setiap habis keramas.
Selain itu, biasakan anak untuk mencuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan, terutama yang menjadi pembawa jamur dermatofit.