Terbit: 17 February 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Apa itu gerakan tutup mulut (GTM)? Bayi sudah memasuki tahap MPASI (Makanan Pendamping ASI) tetapi tidak ingin makan? Hal ini biasa disebut GTM atau gerakan tutup mulut oleh kalangan ibu-ibu. Kondisi ini memang jadi salah satu masalah bayi yang cukup menyulitkan para ibu. Tidak sedikit ibu yang mengeluh cara mengatasi GTM. Ketahui penyebab dan cara mengatasi GTM pada bayi melalui penjelasan di bawah ini.

Gerakan Tutup Mulut (GTM): Penyebab dan Cara Mengatasi

Apa Singkatan GTM?

Singkatan GTM adalah gerakan tutup mulut. Jadi, GTM bayi adalah gerakan tutup mulut bayi. GTM juga memiliki makna yang sama seperti Picky Eating yang termasuk Feeding Disorder atau gangguan makan.

Kondisi ini biasa terjadi pada anak-anak sejak usia bayi (6 bulan). Para balita juga sering mengalami GTM. Bayi yang mengalami kondisi ini cenderung lebih menghkhawatirkan terutama pada bayi usia 6 bulan yang baru saja memasuki tahap MPASI.

Masalah GTM Bayi

Bayi yang baru saja mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI memiliki kebutuhan energi dan zat gizi lainnya yang lebih tinggi dari ketika ia masih dalam masa ASI eksklusif. Kandungan gizi yang ada di dalam ASI sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Oleh karena itu, penting bagi para bayi untuk mengonsumsi makanan pendamping ASI agar kebutuhan energi dan zat gizi lain bisa tetap terpenuhi. Lantas, bagaimana jika bayi melakukan GTM?

Anak GTM yang tidak segera ditangani tidak menutup kemungkinan untuk bisa berlanjut hingga anak beranjak balita bahkan usia di atas itu. Apabila anak mengalami GTM berlangsung lama dan terus menerus bisa berdampak negatif baginya.

Dampak tersebut bisa menurunkan status gizi, kualitas kesehatan, dan kualitas tumbuh kembangnya. Anak yang terus melancarkan aksi GTM bisa mengalami kurus, kurang gizi, rentan sakit, stunted, bahkan menurunkan kemampuan kognitifnya.

Tidak ingin hal tersebut terjadi pada anak Anda? Kenali berbagai penyebab dan cara mengatasi anak GTM di bawah ini!

Penyebab Gerakan Tutup Mulut Bayi

Meskipun GTM sering terjadi pada bayi, tetapi gangguan makan ini bukanlah hal yang bersifat alamiah. Ada beberapa penyebab GTM bayi. Ketahuilah penyebab gerakan tutup mulut bayi, sehingga Anda akan paham dan bisa memperbaikinya.

Inilah beberapa penyebab GTM pada bayi:

1. Bayi Belum Terbiasa dengan Makanan Selain ASI

Bayi yang mulai memasuki MPASI baru mengalami masa peralihan dari makanan cair, yaitu ASI ke makanan lunak. Beberapa bayi merasa makanan tersebut berbeda dari ASI yang biasa dikonsumsinya. Hal tersebut dapat menyebabkan bayi Anda melancarkan aksi GTM.

Peralihan tersebut bukan hanya dari tekstur makanan. Selama 6 bulan pertama, bayi mengonsumsi makanannya dengan cara mengisap. Menu MPASI menuntut cara makan yang berbeda, sehingga ini perlu waktu bagi bayi untuk membiasakan diri.

2. Bayi Masih Kenyang

Alasan bayi menutup mulut pada saat diberikan makan juga bisa dikarenakan ia masih kenyang. Hal ini terjadi karena ia baru saja mengonsumsi ASI hingga memenuhi perutnya. Tentu saja, rasa kenyang akan membuat bayi enggan untuk makan dan ‘mengunci’ mulutnya.

3. Bayi Sedang Tidak Nyaman atau Sakit

Ada banyak hal yang bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Beberapa hal tersebut seperti kepanasan, mengantuk, rasa bosan, gatal, sakit, tumbuh gigi, popoknya penuh urine atau feses, dan lainnya.

Ketidaknyamanan tersebut mengganggu nafsu makan bayi untuk makan. Akibatnya, bayi pun melakukan GTM. Ia lebih menginginkan Anda untuk mengatasi penyebab yang membuatnya tidak nyaman terlebih dahulu dan segera.

4. Preferensi Tekstur Makanan

Kenapa bayi saya masih GTM padahal sudah terbiasa dengan tekstur makanan selain cair (ASI)? Tekstur lunak dan semi padat sudah diberikan secara rutin, tetapi gerakan tutup mulut bayi masih terjadi.

Bisa jadi itu dikarenakan ia cenderung pada salah satu tekstur makanan. Ini biasa terjadi pada bayi 8-9 bulan. Bayi di usia tersebut biasanya sudah mencicipi puree, bubur, nasi tim, nasi lunak, dan makanan jari (finger food).

Beberapa bayi lebih menyukai puree atau bubur, sehingga ia akan melakukan gerakan tutup mulut ketika disajikan finger food atau nasi lunak. GTM bayi bisa terjadi pada bayi yang diberikan puree karena ia lebih menyukai makanan yang dipegang (finger food).

5. Ada Gangguan di Dalam Makanan

Pernah mengalami kondisi di mana GTM terjadi setelah bayi menyantap 1 sampai 2 suap atau di sebagian makanannya? Mungkin banyak orang tua yang heran, mengapa di awal atau setengah perjalanan makan, bayi mendadak menutup mulutnya.

Penyebab GTM bayi pada kasus tersebut biasanya dikarenakan adanya gangguan pada makanan yang Anda sajikan. Gangguan tersebut bisa berupa rasa yang tidak sesuai, ada partikel keras seperti pasir atau batu yang masuk, suhu makanan, dan lainnya.

6. Lingkungan Tidak Kondusif

Lingkungan yang tidak kondusif bisa menyebabkan bayi Anda tidak ingin makan. Bayi akan terganggu jika ia mendengar suara yang keras, banyak orang, atau hal-hal yang mengalihkan nafsu makannya.

7. Adanya Tekanan

Penyebab GTM bayi ternyata juga bisa dikarenakan ibu atau pengasuhnya. Tidak jarang para ibu terutama pengasuh yang bukan anggota keluarga tidak sabar dalam memberikan makanan pada bayinya, sehingga mereka menjadi marah dan menekan bayi.

Tekanan tersebut bisa mengganggu suasana hati bayi. Bayi pun merasa tidak aman dan tidak nyaman, sehingga ia memilih untuk GTM.

Cara Mengatasi GTM Bayi

Bayi GTM itu jangan dibiarkan. Segeralah mengatasi masalah tersebut jika Anda tidak ingin bayi mengalami hal-hal buruk di hari esok.

Inilah beberapa cara mengatasi anak GTM yang bisa dilakukan:

1. Mengatur Waktu Makan

Aturlah jarak makan secara tepat. Upayakan untuk tidak memberikan ASI atau susu mendekati waktu makan pagi, siang, dan sorenya.

2. Mengatasi Masalah Bayi

Cara mengatasi anak GTM yang sedang tidak nyaman karena hal tertentu adalah dengan mencarikan solusi untuk masalah tersebut. Contohnya, jika bayi GTM karena popoknya penuh urine, maka gantikan segera dengan popok yang baru.

3. Menciptakan Lingkungan Kondusif

Pastikanlah lingkungan bayi ketika makan cukup kondusif. Hindari memberi makan bayi di tempat yang bising atau terlalu ramai.

4. Menyiapkan Makanan Bayi secara Menarik dan Cermat

Meskipun bayi punya preferensi tertentu, tetapi jangan diikuti kemauannya. Pasalnya, itu tidak baik baginya di masa depan. Seharusnya, bayi sudah mulai suka makan dengan tekstur apa pun terutama yang padat (untuk bayi di atas 9 bulan) karena penting untuk pertumbuhan giginya.

Hal yang bisa Anda upayakan adalah tetap menyajikan menu bayi dengan beragam tekstur. Siapkanlah makanan bayi secara menarik terutama pada tekstur yang ia kurang sukai. Selain itu, cicipi terlebih dahulu rasa dan suhunya agar bayi tidak terganggu. Perhatikan pula, jika ada partikel keras yang bisa mengganggunya.

5. Bersabar

Berbagai upaya apa pun bisa gagal jika Anda tidak memiliki kesabaran dalam memberi makan bayi. Oleh karena itu, memiliki kesabaran juga termasuk cara mengatasi anak GTM.

Itulah beberapa informasi penting terkait GTM bayi. Kini, Anda telah mengetahui penyebab dan cara mengatasi gerakan tutup mulut bayi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan si kecil!

 

  1. Mayo Clinic Staff. 2017. Children’s nutrition: 10 tips for picky eaters. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/childrens-health/art-20044948. (Diakses 3 Januari 2020)
  2. Picky Eaters. https://www.ucsfbenioffchildrens.org/education/picky_eaters/. (Diakses 3 Januari 2020)
  3. Shroff, Amita. 2018. Is Your Baby a Picky Eater?. https://www.webmd.com/parenting/baby/picky-eater#1. (Diakses 3 Januari 2020)
  4. Is Your Baby A Picky Eater Baby? Feeding Babies Who May Be Picky Eaters and Picky Eater Toddlers. https://wholesomebabyfood.momtastic.com/my-baby-picky-eater-baby.htm. (Diakses 3 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi