DokterSehat.Com- Bicara soal alergi pada anak tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya kita baru mengetahui anak-anak mengalami alergi setelah terkena pencetus alergi tersebut. Untuk alergi makanan atau debu mungkin lebih mudah untuk mendeteksinya. Namun untuk alergi obat, sulit untuk dikenali jika tidak terpapar kandungan obat tersebut.
Alergi obat pada anak
Alergi adalah bentuk reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mengeluarkan reaksi pada zat yang tidak berbahaya. Untuk alergi obat, dapat disimpulkan bahwa alergi obat adalah reaksi sistem kekebalan tubuh pada obat-obatan tertentu yang dikonsumsi.
Pada anak-anak, reaksi obat bisa memberi efek lebih berat dibanding dengan orang dewasa. Misalnya obat yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Reaksi alergi obat umumnya langsung terlihat, namun terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 1 hingga 2 jam setelah mengonsumsi obat tertentu.
Gejala alergi obat pada anak
Sama halnya dengan gejala alergi lainnya pada tubuh, alergi obat dapat memunculkan reaksi yang berbeda-beda pada anak. Namun secara umum gejala alergi obat pada anak di antaranya bintik dan area merah di beberapa bagian tubuh seperti muka, bahu dan dada. Umumnya alergi ini disebabkan oleh kortikisteroid, vitamin B2, B6 atau B12.
Sedangkan beberapa alergi antibiotik biasanya menunjukkan alergi seperti kulit merah, bersisik, ruam merah, muncul benjolan merah, bintik merah mirip campak, dan kulit melepuh atau ruam pada mulut, vagina dan penis.
Jika anak menunjukkan gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk memastikan apakah benar gejala tersebut disebabkan karena alergi obat. Beberapa alergi obat hanya dapat diketahui melalui tes kulit. Selain itu gejala alergi obat lainnya cenderung mirip dengan gejala penyakit lainnya sehingga sulit untuk dibedakan.