Dokter Sehat – Otak manusia berkembang sejak didalam kandungan, yaitu ketika janin berumur sekitar 6 minggu hingga bayi lahir dan berumur 4 sampai 5 tahun. Sedangkan masa emas perkembangan otak anak terjadi pada usia 0 hingga 2 tahun, pada masa itu pembentukan sel otak berkembang pesat. Jika pada masa itu bayi mengalami gangguan saraf, maka perkembangannya dapat mengalami kendala atau gangguan yang berdampak ketika ia dewasa.
Gangguan saraf yang bisa terjadi pada bayi :
1. Hydrocephalus
Gangguan ini dapat terjadi pada saat bayi masih berada di dalam kandungan disebabkan oleh parasit, Parasit yang menginfeksi pada umumnya terkandung di dalam tubuh ibu yang sedang mengandung. Parasit penyebabnya antara lain adalah Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes simplex Virus. Hidrocephalus berupa pembesaran pada rongga kepala dan berisi cairan, hidrocephalus menyebabkan perkembangan sistem koordinasi bayi menjadi terhambat.
2. Kerusakan tabung saraf
Kerusakan tabung saraf terjadi saat awal kehamilan, pada kondisi ini biasanya bayi yang dilahirkan dalam kondisi meninggal. Namun bagi bayi yang lahir hidup dapat mengalami cacat saraf permanen dan bahkan usianya tidak lama.
3. Serebral palsi
Gangguan saraf pada bayi lainnya adalah serebral palsi atau kelumpuhan otak, kelumpuhan otak ini dapat berakibat bayi tidak dapat melakukan aktivitas layaknya yang dapat dilakukan oleh bayi normal. Bayi mengalami perkembangan yang sangat lambat bahkan sebagian besar bayi terlambat berbicara dan sulit melakukan gerak motorik. Ciri umum kelumpuhan otak sudah nampak sejak usia bayi 3 – 6 bulan dengan gejala perkembangan yang terhambat serta menghilangnya beberapa kemampuan bayi seperti merangkak, duduk dan aktivitas motorik kasar lainnya.
4. Autisme
Gangguan sistem saraf yang sering dijumpai sebenarnya merupakan gangguan pada sel purkinje, gangguan ini bersifat genetik yaitu terjadi pembesaran otak secara abnormal. Anak yang menderita autisme cenderung mengalami tingkah laku tidak wajar seperti takut yang berlebih terhadap sesuatu hal, tidak memiliki fokus ataupun konsentrasi pada lingkungan sekitar, sering mengulang aktivitas dan tingkah laku menyimpang lainnya. Gangguan saraf pada bayi ini dapat diberikan terapi namun membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup besar.