Terbit: 31 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pengaturan makan untuk anak dengan autisme tentu tidak bisa asal, karena dengan pengaturan makan yang tepat maka kondisi fisik dan mental anak akan terdukung dengan baik.

Diet Yang Tepat Untuk Anak Dengan Autisme

Diet yang tepat diterapkan untuk anak penderita autisme adalah diet dengan melakukan pemilihan makanan yang bebas gluten dan bebas kasein atau diet GFCF (Gluten Free Casein Free).

Kandungan peptida dan protein khusus yang ada pada makanan yang kaya gluten dan kasein diserap berbeda di tubuh anak dengan autisme. Selain itu diet ini dilakukan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi makanan pada anak.

Lalu, bagaimana penerapan diet GFCF bagi anak dengan autisme?

Menurut WebMD penerapan diet GFCF bisa dilakukan dengan melakukan pemilihan bahan makanan atau seleksi makanan yang bebas gluten dan bebas kasein. Hal ini bisa diterapkan dengan:

 

  • Menghindari konsumsi makanan yang kaya gluten

 

    1.  . Berbagai olahan dari gluten sebaiknya dihindari oleh anak penderita autisme misalnya tepung terigu dari gandum, dan berbagai olahan jajanan yang umum menggunakan bahan dasar tepung gandum.
      1. Gluten ada pada biji-bijian yang ada pada produk grain misalnya gandum atau

    barley

  • Menghindari makanan kaya kasein

 

    1. Makanan yang memiliki kasein adalah bahan makanan berprotein misalnya susu atau telur. Umumnya kandungan yang ada pada makanan protein hewani yang yang kerap menjadi perhatian adalah laktosa, yang mencetuskan alergi, namun untuk anak dengan autisme pemilihan produk kemasan, misalnya susu, harus bertuliskan “bebas kasein”
  • Memerhatikan bahan makanan anak dengan teliti

 

    Membaca label bahan makanan dengan cermat akan mendukung diet autisme dapat menyeleksi produk untuk anak dengan tepat. Sehingga pastikan produk kemasan yang akan dikonsumsi anak benar-benar bebas gluten dan bebas kasein.

Penerapan diet untuk anak autisme dengan tepat tentu akan mendukung kondisi kesehatan anak dengan lebih baik lagi, kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi