Terbit: 28 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anda yang memiliki balita mungkin sudah tidak asing lagi dengan demam yang dialami oleh anak. Menurut penelitian lebih 60 persen anak akan mengalaminya dengan derajat yang berbeda-beda. Ada yang langsung sembuh dengan hanya tidur dan istirahat saja. Namun, tidak sedikit yang butuh obat agar suhu tubuhnya kembali normal.

Demam pada Balita, Kapan Harus ke Dokter?

Demam yang terjadi pada anak bisa jadi tanda dari penyakit ringan saja. Namun, demam juga bisa menjadi salah satu tanda penyakit yang cukup berbahaya seperti demam berdarah. Oleh karena itu kita harus bisa tahu mana demam yang bisa segera diatasi dan demam yang butuh penanganan ekstra.

Tanda-tanda anak sedang demam

Ada beberapa tanda yang menunjukkan anak sedang mengalami demam. Kadang sekilas anak terlihat biasa saja dan masih bisa bermain. Namun, setelah diperiksa biasanya akan terlihat dengan jelas. Kenali tanda demam di bawah ini dengan baik.

  • Suhu tubuh lebih tinggi dari sebelumnya. Anda bisa mengeceknya di kening dan perut. Biasanya kulit akan terlihat kemerah-merahan. Kalau Anda memiliki termometer, segera lakukan pengecekan agar diketahui suhunya.
  • Anak akan mulai tidak aktif dan tidak semangat bermain Mereka akan cenderung pasif dan lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah saja serta tiduran di atas kasur.
  • Tubuh akan mulai keluar keringat dingin meski mereka tidak melakukan aktivitas yang terlalu kuat. Kondisi ini bisa membuat anak jadi sering mengalami gatal di tubuhnya karena keringat yang menempel di pakaian.
  • Nafsu makan pada anak biasanya akan turun dengan sendirinya. Mereka akan malas untuk makan dan cenderung rewel. Kondisi ini mungkin tidak dialami oleh semua balita yang sedang mengalami demam.
  • Pipi terlihat memerah dan mata anak jadi agak berair. Kondisi ini membuat anak jadi lebih banyak rebahan karena sekujur tubuhnya terasa tidak nyaman. Kadang anak merasakan nyeri di kepala dan membuat mereka menangis.

Cara menangani balita yang demam

Kalau kening dan perut anak terasa sangat panas, berarti dia sedang mengalami demam. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Bujuk anak untuk lebih banyak mengonsumsi air putih setiap saat selain susu. Kalau anak masih menyusu pada ibu, perbanyak jumlah ASI dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang membantu laktasi.
  • Kalau anak sudah bisa makan sendiri, bujuk mereka untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Buah yang segar khususnya yang mengandung vitamin C bisa mengatasi inflamasi yang kemungkinan besar menyebabkan demam pada anak.
  • Karena anak yang demam kadang rewel dan susah minum, Anda bisa memasukkan air ke botol dan diberi sedotan. Dengan begitu anak masih bisa minum meski mereka sedang rebahan.
  • Tawarkan makanan kalau anak terlihat ingin dan lapar. Kadang karena tubuh terasa tidak nyaman, mereka hanya mau minum susu saja. Buat susu yang agak kental agar nutrisi anak terpenuhi.
  • Perhatikan tanda dehidrasi pada anak seperti mulut yang kering, mata jarang mengeluarkan air mata, dan mata yang agak tenggelam. Segera tawarkan air putih atau susu. Sebisa mungkin Anda harus membuat anak mau minum.
  • Anda bisa melakukan pengompresan di kepalanya dengan air dingin atau dengan menggunakan air yang diberi bawang merah. Selalu cek kening dari anak dari waktu ke waktu khususnya saat malam hari.
  • Sebisa mungkin untuk menahan anak dari bermain di luar rumah. Kalau dalam kondisi demam mereka tetap aktif bermain, kemungkinan sembuhnya akan rendah dan bisa berhari-hari.
  • Anda tidak perlu melepas baju anak untuk mengatasi panas yang berlebihan. Biarkan saja anak mengenakan baju tertutup. Kalau mereka berkeringat ada baiknya untuk rutin mengganti baju yang mereka kenakan.

Obat untuk mengatasi demam

Demam yang terjadi pada anak dan sangat ringan sebenarnya bisa sembuh dengan gaya beristirahat dan mengkonsumsi air dengan cukup. Namun, kalau demamnya agak tinggi penggunaan obat harus diberikan. Beberapa obat sejenis paracetamol dan ibuprofen bisa diberikan tanpa perlu resep dari dokter.

Paracetamol bisa diberikan pada bayi dengan usia di atas 2 bulan. Sementara itu untuk jenis ibuporfen bisa diberikan pada bayi di atas 3 bulan atau kalau berat badannya sudah berada di atas 5 kg. Jangan sesekali menggunakan aspirin pada anak kecuali usia mereka berada di atas 16 tahun.

Kecuali anak Anda memiliki penyakit khusus seperti asma, ada sebaiknya menemui dokter untuk melakukan konsultasi. Obat tidak bisa diberikan begitu saja karena bisa menyebabkan masalah.

Kapan harus segera mengunjungi dokter?

Demam yang terjadi pada anak memang tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Anda bisa segera membawa anak ke dokter kalau beberapa hal di bawah ini muncul.

  • Anak berusia 3 bulan dan susu tubuhnya mencapai 38 derajat C.
  • Anak berusia 3-6 bulan dan suhu tubuh di atas 39 derajat C.
  • Anak mulai susah napas dan sering rewel dengan kondisi tubuhnya.
  • Anak terus menangis dan terjadi terus menerus.
  • Anak mengalami demam dan susah sekali diturunkan. Demam ini terjadi selama 5 hari berturut-turut.
  • Terjadi penurunan nafsu makan yang sangat besar dan kondisi kesehatan mulai menurun.
  • Muncul bintik merah di tubuhnya yang merupakan tanda dari DBD. Terlepas nanti terkena DBD atau tidak, waspada tetap harus dilakukan.

Demam pada anak adalah hal biasa dan sering sekali terjadi. Meski demikian, demam juga bisa menyebabkan masalah kalau tidak segera diatasi dengan baik. Oleh karena itu, ada baiknya untuk segera mengatasi demam yang dialami bayi, bila perlu segera ke dokter kalau demam tidak kunjung mereda dan Anda merasa khawatir.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi