Terbit: 4 April 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Orang tua sebaiknya mengenali ciri-ciri anak cacingan. Cacingan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut adanya infeksi cacing di dalam perut. Penyakit ini biasanya lebih sering menyerang anak-anak. Cacingan dapat menjadi penyakit ringan, tapi juga dapat berbahaya, semua bergantung pada jenis cacing dan infeksi yang disebabkannya.

Ciri-Ciri Anak Cacingan Dibedakan dari Jenis Cacing Penyebabnya

Ciri-Ciri Anak Cacingan

Anak-anak biasanya lebih rentan terkena infeksi cacing dibandingkan orang dewasa. Infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan berbagai gejala cacingan pada anak. Sebagian infeksi menimbulkan gejala yang sama, bahkan gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan pada umumnya.

Kenali ciri-ciri anak cacingan berdasarkan jenis infeksi cacingnya berikut ini!

1. Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi (Enterobius vermicularis) adalah salah satu infeksi yang paling umum. Cacing kremi biasanya menyerang anak usia prasekolah dan sekolah, tapi pada dasarnya orang dewasa juga dapat terinfeksi.

Ciri-ciri anak cacingan cacing kremi meliputi:

  • Gatal di bagian anus
  • Kemerahan di bagian anus akibat garukan
  • Tidur tidak nyenyak
  • Nafsu makan berkurang
  • Mudah tersinggung atau rewel
  • Nyeri perut dan mual
  • Kemerahan di area vagina (pada anak perempuan)

Cacing kremi dapat terlihat, bentuknya seperti potongan benang yang sangat kecil berwarna putih. Anda dapat menemukannya di feses. Anda juga dapat melihatnya di anus ketika anak tidur atau terkadang ditemukan juga di pakaian dalam anak di pagi hari.

Gejala gatal biasanya akan memburuk di malam hari. Gejala seperti nyeri perut dan mual jarang terjadi, kecuali terdapat banyak cacing kremi di usus.

Cacing kremi tinggal di usus bagian bawah, kemudian keluar melalui anus untuk bertelur. Cacing menyebar ketika anak menggaruk anus dan tidak membersihkan tangan, telur cacing akan terperangkap di bawah kuku. Hal ini berpotensi membawa telur cacing masuk kembali ke saluran pencernaan.

Infeksi cacing kremi umumnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan cepat. Obat-obatan seperti Pyrantel atau Mebendazole biasanya dapat digunakan untuk mengatasi cacing kremi.

2. Infeksi Cacing Tambang

Terdapat dua spesies cacing tambang yang umumnya menyebabkan infeksi pada manusia yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Cacing yang memiliki ukuran sekitar 1,2 cm ini merupakan parasit kecil yang dapat menyebabkan infeksi di usus kecil. Cacing tambang memiliki sejenis kait di mulut mereka yang digunakan untuk menempelkan diri di dinding usus.

Ciri-ciri anak cacingan akibat cacing tambang meliputi:

  • Diare
  • Kram perut
  • Nafsu makan berkurang
  • Penurunan berat badan
  • Perubahan warna feses akibat pendarahan di usus
  • Anemia
  • Ruam kulit dan gatal (terjadi pada kaki tempat larva memasuki tubuh)
  • Peradangan paru-paru ditandai dengan batuk, mengi demam (terjadi apabila larva bermigrasi melalui paru-paru)

Infeksi cacing tambang pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali di awal. Gejala-gejala baru muncul setelah infeksi jangka panjang terjadi.

Anak-anak bisa mengalami infeksi cacing tambang apabila bermain dengan tanah yang terkontaminasi kotoran manusia. Di tanah, cacing tambang bertelur dan menetas membentuk larva.

Ketika anak-anak berjalan di tanah yang terkontaminasi tanpa alas kaki, larva dapat masuk melalui kulit kaki, kemudian masuk ke aliran darah. Darah kemudian membawa larva ke paru-paru, lalu cacing masuk ke kantong udara.

Cacing tambang kemudian naik merangkak dari tabung pernapasan ke tenggorokan dan kemudian tertelan. Larva akan melewati lambung dan hidup di usus hingga menjadi cacing dewasa.

Cacing hidup di usus dan kemudian bertelur. Telurnya akan keluar bersama dengan tinja.

3. Infeksi Cacing Gelang

Sama seperti cacing tambang, telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides) juga hidup di tanah yang terkontaminasi oleh kotoran. Telur cacing gelang dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan infeksi ini kemudian menyebar dari orang ke orang melalui kotoran yang terinfeksi.

Cacing ini dapat hidup hingga 2 tahun di dalam usus kecil. Panjang cacing gelang dapat mencapai 33 cm. Reproduksi cacing gelang sangat cepat karena cacing betina dapat menghasilkan hingga 200.000 telur per hari yang kemudian dikeluarkan bersama feses.

Ciri-ciri anak cacingan akibat cacing gelang meliputi:

  • Sakit perut
  • Batuk
  • Kehilangan selera makan
  • Demam
  • Mengi
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Perut kembung dan keras

Ciri-ciri anak cacingan lainnya adalah ditemukannya cacing menyerupai cacing tanah pada feses. Cacing juga dapat keluar dari mulut atau hidung.

Cara mengatasi cacing gelang dapat menggunakan obat-obatan seperti Albendazole, Mebendazole, atau Pyrantel. Obat-obatan ini biasanya membunuh cacing dalam waktu 3 hari. Dalam kasus yang jarang, pembedahan mungkin dilakukan apabila infeksi cacing gelang menyebabkan penyumbatan usus yang parah.

4. Infeksi Cacing Pita

Cacing pita (Tinea sp.) adalah cacing yang hidup di usus hewan. Cacing pita yang dapat menginfeksi manusia dapat ditemukan di daging sapi, daging babi, hingga ikan. Cacing dapat masuk ke tubuh ketika kita mengonsumsi daging yang tidak dimasak hingga matang.

Tanda anak cacingan akibat cacing pita meliputi:

  • Mual
  • Lemah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan
  • Kekurangan vitamin dan mineral
  • Anemia

Cacing pita sering kali tidak menimbulkan gejala. Umumnya gejala hanya muncul jika terjadi pergerakan cacing pita. Anemia termasuk gejala cacingan pada anak yang jarang terjadi. Gejala ini merupakan gejala jangka panjang terjadi akibat cacing pita merebut asupan vitamin B12 yang seharusnya diserap tubuh.

Infeksi cacing pita dapat menyebabkan komplikasi tertentu. Larva cacing pita babi dapat bergerak keluar usus dan menyebabkan kerusakan pada hati, mata, jantung, hingga otak. infeksi ini merupakan kondisi yang mengancam jiwa.

Mencegah Cacingan pada Anak

Anak-anak memang rentan terhadap infeksi cacing, namun pada dasarnya ada banyak hal yang bisa kita ajarkan pada anak untuk mencegah infeksi ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah cacingan pada anak:

  • Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan. Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.
  • Hindari berjalan di tanpa alas kaki di atas tanah.
  • Hindari konsumsi daging sapi, babi, dan ikan mentah.
  • Cuci, kupas, dan masak buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
  • Memastikan rumah Anda memiliki sanitasi yang baik.

Penyakit ini tidak dapat dicegah menggunakan vitamin untuk anak cacingan karena memang tidak ada vitamin yang dapat mencegah cacingan. Konsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali disarankan untuk mencegah cacingan, namun biasanya ini hanya dilakukan untuk individu yang berisiko tinggi saja.

 

  1. Anonim. 2017. Pinworm Infections. https://kidshealth.org/en/parents/pinworm.html. (Diakses 4 Februari 2020).
  2. Anonim. 2015. Hookworms. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/from-insects-animals/Pages/Hookworms.aspx. (Diakses 4 Februari 2020).
  3. Anonim. 2018. Worms. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Worms/. (Diakses 4 Februari 2020).
  4. Anonim. Roundworm Infection in Children. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=160&ContentID=54. (Diakses 4 Februari 2020).
  5. Anonim. 2019. Tapeworms in Humans. https://www.webmd.com/digestive-disorders/tapeworms-in-humans#1. (Diakses 4 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi