Terbit: 2 May 2018 | Diperbarui: 20 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi paling mematikan untuk anak usia balita. Dengan deteksi lebih awal, pneumonia lebih cepat ditangani dan anak memiliki peluang untuk sembuh lebih besar. Bagaimana cara mendeteksi pneumonia pada anak?

Cara Mudah Deteksi Pneumonia pada Anak

Mengenal pneumonia pada anak

Pneumonia merupakan radang paru akut yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Menurut data Kementrian Kesehatan republik Indonesia, sekitar 800 ribu anak di Indonesia terkena pneumonia. Sedangkan menurut WHO, pneumonia merupakan penyebab kematian 15% dari seluruh kasus kematian anak balita di seluruh dunia.

Gejala pneumonia pada anak

Gejala pneumonia pada anak umumnya diawali dengan indeksi saluran pernapasan atas akut, misalnya batuk dan kemudian semakin parah menjadi sesak napas. Sesak merupakan gejala utama pada pneumonia. Dengan mengamati perbedaan gejala sesak napas pada anak, orang tua dapat segera memeriksakan anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Mendeteksi pneumonia pada anak

Salah satu cara mendeteksi pneumonia pada anak adalah dengan mengamati kelainan napas yang dialaminya. Anda bisa menghitung napas anak dengan meletakkan tangan pada dada anak dan menghitungnya selama 1 menit. Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napas anak lebih atau sama dengan 60 kali per menit pada anak yang berusia < 2 bulan. Sedangkan pada anak berusia 2 -11 bulan frekuensi napas anak mencapai 50 kali per menit, dan pada anak berusia 1-5 tahun frekuensi napas mencapai 40 kali per menit. Jika frekuensi napas anak kurang atau lebih dari angka tersebut serta diiringi bibir berubah menajdi warna kebiruan, maka Anda perlu waspada gejala pneumonia.

Mengenali secara dini gejala awal pneumonia dapat membantu meningkatkan peluang kesembuhan pada anak. Karena itu, jika anak tampak sesak napas, segera lakukan deteksi frekuensi napas untuk mengetahui gejala pneumonia pada anak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi