Terbit: 11 June 2013 | Diperbarui: 25 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Anak biasanya lebih sering terkena diare ketimbang orang dewasa. Kebiasaan memasukkan benda-benda ke mulut atau kurangnya kebersihan tangan saat makan bisa memicu diare. Akibatnya tinja menjadi lembek atau cair setidaknya 3 kali 24 jam.

Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Diare pada anak bila tidak ditangani dengan tepat maka bisa mengakibatkan dehidrasi berat bahkan sampai kematian. Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya diare pada anak, seperti salah minum obat, keracunan makanan, stres, infeksi bakteri, atau setelah mengonsumsi makanan tertentu.

Menurut dokter spesialis anak, dr Emma Nurhema, anak biasanya kurang peduli terhadap kebersihan tangannya, anak malas mencuci tangan sebelum makan, atau bisa juga akibat sering jajan sembarangan.

Jika anak yang menderita diare masih mau minum maka cairan tubuh yang hilang bisa tergantikan. Namun, jika penderita sering muntah dan tidak mau minum maka cairan tubuh akan hilang dengan cepat sehingga mengakibatkan gejala dehidrasi.

Bila diare terjadi terus-menerus maka penderita akan mengalami dehidrasi berat. Akibatnya, kondisi anak makin parah dan bisa berujung kematian. Untuk mengatasi diare pada anak, Anda bisa melakukan pertolongan berikut ini:

1. Beri air campuran garam dan gula

Saat diare tubuh anak akan kehilangan garam. Karena itu, untuk mengembalikannya Anda bisa memberikan campuran garam dan gula pada anak. Meski rasanya tidak enak, usahakan cairan ini bisa masuk ke dalam tubuhnya. Campuran ini diberikan sebagai pengganti cairan elektrolitnya yang hilang dari tubuhnya.

2. Tetap berikan makanan

Selain kehilangan cairan elektrolit, penderita juga kehilangan nutrisi saat diare. Karena itu, tetap berikan si kecil makanan untuk mengganti nutrisinya yang hilang. Bila anak tidak mau mengonsumsi makanan biasa maka berikan saja makanan lunak seperti bubur, pisang, atau apel kukus. Makanan padat tetap dibutuhkan tubuh untuk menggantikan nutrisi yang hilang.

3. Jangan berikan air putih saja

Pemberian air putih saja tidak cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat diare. Abak juga membutuhkan nutrisi lain. Berikan pula teh manis saat anak mengalami diare.

4. Segera bawa ke dokter

Bila diare berlangsung lama, misalnya 1-2 hari dan kencing berkurang jumlah dan frekuensinya, segera bawa anak ke rumah sakit karena ada kemungkinan terkena dehidrasi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi