Terbit: 1 May 2018 | Diperbarui: 20 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mengetahui kondisi kesehatan anak sejak dini dapat membantu mengatasi anak sejak dini. Misalnya, ketika anak menunjukkan gejala sesak napas dan batuk, orang tua dapat mewaspadai anak memiliki penyakit asma. Sebenarnya, mulai usia berapa anak bisa diketahui memiliki gejala asma?

Bisakah Mendeteksi Asma Sejak Bayi?

Photo Credit: Flickr/ Markus Reinhardt

Apa itu penyakit asma?

Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan penyempitan saluran napas sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas. Asma merupakan penyakit yang umum dialami oleh anak-anak. Meskipun demikian, belum dapat diketahui apa penyebab pasti dari Asma.

Beberapa faktor risiko anak menderita asma di antaranya memiliki orang tua yang memiliki riwayat asma, memiliki alergi, eksim, dan memiliki infeksi pernapasan. Pada anak-anak, umumnya anak laki-laki cenderung terkena asma dibanding anak perempuan. Namun ketika beranjak dewasa, wanita lebih banyak terkena asma dibanding pria.

Bagi penderita asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibanding orang yang tidak mengidap penyakit asma. Ketika paru teriritasi, maka otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit.

Kapan bisa mendeteksi asma pada anak-anak?

Jika mengetahui anak menderita asma sejak dini, maka orang tua dapat segera melakukan penanganan. Namun sayangnya kondisi ini belum bisa dideteksi sejak usia bayi. Pada bayi yang berusia di bawah dua tahun, gejala asma yang muncul masih mirip dengan gejala penyakit pernapasan lainnya.

Menurut para pakar, bayi yang berusia di bawah 3 tahun setidaknya mengalami satu atau dua kali gejala mengi. Mengi pada bayi ini umumnya sering didiagnosis sebagai bronkiolitis atau infeksi paru yang umum terjadi dan disebabkan oleh virus.

Umumnya gejala asma baru bisa dideteksi setelah usia 5 tahun. Beberapa gejala asma pada anak antara lain batuk, napas mendesah, napas terengah, demam, dan napas pendek setelah melakukan kegiatan fisik baik ringan maupun berat. Apabila si kecil menunjukkan gejala demikian maka sebaiknya Anda memeriksakan si kecil ke dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi