DokterSehat.Com- Merawat kesehatan bayi baru lahir bisa dilakukan sejak hari pertama kelahiran bayi. Salah satu caranya adalah dengan memerhartikan popok yang digunakan untuk bayi. Bolehkah bayi baru lahir langsung menggunakan diaper atau popok sekali pakai?
Popok sekali pakai vs popok kain untuk bayi belum lahir
Kulit bayi yang baru lahir masih sangat tipis dan sensitif. Untuk itu pemilihan produk perawatan bayi juga perlu diperhatikan dengan baik. Bagi bayi baru lahir, banyak orang tua memilih memakaikan popok kain yang dianggap lebih baik bagi sirkulasi udara di area genital bayi. Benarkah demikian?
Menurut pakar kesehatan anak, sebenarnya penggunaan diaper maupun popok kain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Popok kain umumnya tidak menimbulkan iritasi pada bayi, asalkan popok segera diganti ketika kotor. Popok kain tidak memiliki daya serap sebanyak diaper, sehingga justru berbahaya bagi kulit bayi jika tidak segera diganti.
Sedangkan kelebihan penggunaan diaper pada bayi baru lahir adalah ia memiliki daya tampung yang cukup banyak sehingga Anda dapat menggantinya dalam jeda waktu yang lebih lama dibanding popok kain. Meskipun diaper mengklaim memiliki daya tahan hingga lebih dari 5 jam, namun sebaiknya Anda mengganti diaper sebanyak 3-4 jam sekali, tergantung frekuensi berkemih dan buang air besar bayi.
Namun jika Anda menggunakan diaper, perlu diperhatikan ukuran popok yang digunakan. Pilih diaper khusus untuk bayi baru lahir karena ukurannya lebih nyaman dikenakan bagi bayi. Selain itu penggunaan diaper dengan ukuran yang pas akan mengurangi risiko bocor.
Benarkah popok dapat memengaruhi cara jalan bayi di masa depan?
Penggunaan popok memang sangat praktis dan dapat membantu ibu mempermudah menjalankan aktivitas lainnya. Namun menurut sebuah penelitian, penggunaan popok, baik diaper maupun popok kain dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk berjalan.
Dalam penelitian tersebut mengamati 30 bayi yang baru saja belajar jalan dan sebagian besar lagi sudah mulai bisa berjalan. Hasil penelitian tersbeut menunjukkan bahwa saat menggunakan popok, bayi cenderung lebih mudah terjatuh dibandingkan dengan dengan bayi yang telanjang. Bayi pun cenderung melangkah lebih lebar dan jangkauan lebih pendek saat mengenakan popok.
Meskiupun demikian, penelitian ini masih perlu penelusuran lebih lanjut karena kemampuan berjalan bayi dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya seperti kematangan fisik, gizi, stimulasi dan lain-lain. Untuk itu, para pakar menyatakan bahwa penggunaan popok tetap aman untuk bayi, namun tetap perlu pengawasan yang baik.