Terbit: 27 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Senangnya ketika tumbuh kembang anak begitu cepat, apalagi anak Anda gemuk dan chubi. Hal ini menjadi sangat menyenangkan sekali bahkan banyak yang mencubit, mencium karena gemas melihatnya. Namun, jangan terlalu senang dengan kondisi anak yang gemuk atau bahkan berisiko obesitas. Hati-hati, karena bahaya obesitas pada anak tidak baik bagi perkembangannya.

15 Bahaya Obesitas pada Anak, Orang Tua Harus Waspada!

Bahaya Obesitas pada Anak

Anak-anak bisa mengalami obesitas apabila asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya terlalu berlebihan. Anak obesitas berisiko terserang beberapa penyakit seperti:

1. Diabetes

Bahaya obesitas pada anak yang pertama ialah dabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi di mana tubuh anak tidak memetabolisme glukosa dengan baik. Diabetes dapat menyebabkan penyakit mata, kerusakan saraf, dan disfungsi ginjal.

Anak-anak dan orang dewasa yang kelebihan berat badan lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2. Namun, kondisi tersebut dapat di balik melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.

2. Penyakit jantung

Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi (hipertensi) meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan pada anak-anak obesitas. Makanan yang tinggi lemak dan garam dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah naik. Serangan jantung dan stroke adalah dua komplikasi potensial penyakit jantung.

3. Asma

Asma adalah peradangan kronis pada saluran udara paru-paru. Obesitas adalah komorbiditas yang paling umum (ketika dua penyakit terjadi pada orang yang sama pada saat yang sama) dengan asma, tetapi para peneliti tidak yakin bagaimana hubungan kedua kondisi tersebut.

Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Asthma Research and Practice, sekitar 38% orang dewasa dengan asma di Amerika Serikat juga mengalami obesitas. Studi yang sama menemukan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko asma yang lebih parah pada beberapa orang, tetapi tidak semua, orang dengan obesitas.

4. Gangguan tidur

Bahaya obesitas pada anak dan remaja juga dapat menderita gangguan tidur, seperti mendengkur berlebihan dan sleep apnea. Berat ekstra di daerah leher dapat menghalangi saluran udara mereka.

5. Nyeri sendi

Anak obesitas mungkin juga mengalami kekakuan persendian, rasa sakit, dan rentang gerak yang terbatas karena kelebihan berat badan. Dalam banyak kasus, menurunkan berat badan dapat menghilangkan masalah persendian.

6. Hipertensi & kolesterol

Anak-anak obesitas atau kelebihan berat badan lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang dapat membuat jantung tegang.

Pola makan yang buruk juga menjadi menyebabkan anak mengalami salah satu atau kedua penyakit ini. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri – dapat mengakibatkan arteri menyempit dan mengeras, yang kemungkinan menyebabkan serangan jantung atau stroke di di masa depan.

7. Masalah hati

Bahaya obesitas pada anak memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah hati yang disebut steatohepatitis nonalkohol (NASH), yang dapat menyebabkan sirosis.

8. Masalah menstruasi

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan seorang gadis mencapai pubertas pada usia lebih dini. Juga, anak obesitas dapat berkontribusi terhadap fibroid rahim atau penyimpangan menstruasi di kemudian hari.

9. Batu empedu

Kejadian batu empedu secara signifikan lebih tinggi pada mereka yang mengalami obesitas. Bahaya obesitas pada anak yang satu ini juga patut diwaspadai.

10. Berisiko obesitas ketika dewasa

Kelebihan berat badan atau obesitas saat dewasa (lebih dari separuh anak-anak yang mengalami obesitas akan tumbuh menjadi obesitas saat dewasa).

Menurut netdoctor.co.uk, sekitar 40 sampai 70 persen anak yang mengalami obesitas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang juga kelebihan berat badan. Oleh karena itu, menurunkan berat badan anak yang mengalami obesitas sedini mungkin harus dibantu oleh orang tua.

11. Penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD)

NAFLD ini  biasanya tidak menimbulkan gejala dan menyebabkan timbunan lemak menumpuk di hati. Penyakit ini dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan pada hati.

12. Fraktur tulang

Anak-anak obesitas lebih cenderung menglaami patah tulang daripada anak-anak yang memiliki berat badan normal.

13. Merasa rendah diri

Anak-anak obesitas sering dijahili atau di-bully teman sebayanya karena kelebihan berat badan. Kondisi ini berisiko menderita kehilangan harga diri dan meningkatkan risiko depresi pada anak.

14. Depresi

Sebagai akibat merasa rendah diri, harga diri anak obesitas yang rendah dapat memunculkan perasaan putus asa yang luar biasa. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan anak obesitas mengalami depresi.

15. Masalah belajar & perilaku

Anak-anak obesitas cenderung sering merasa cemas dan kemampuan keterampilan sosialnya lebih buruk daripada anak-anak dengan berat badan normal.

Masalah-masalah tersebut juga dapat menyebabkan anak-anak obesitas bertindak dan mengganggu ruang kelasnya atau bahkan menarik diri secara sosial.

Penyebab Obesitas pada Anak

Sejumlah hal dapat menyebabkan seseorang menjadi kelebihan berat badan atau obesitas. Kebiasaan makan, kurang olahraga, genetika, atau kombinasi keduanya bisa terlibat. Dalam beberapa kasus, kenaikan berat badan terlalu banyak mungkin disebabkan oleh masalah endokrin, sindrom genetik, atau beberapa obat.

1. Pola makan dan gaya hidup

Banyak dari apa yang kita makan cepat dan mudah – dari makanan cepat saji yang penuh lemak hingga makanan olahan dan makanan dalam kemasan. Jadwal aktivitas harian begitu sibuk sehingga hanya ada sedikit waktu untuk membuat makanan yang lebih sehat atau untuk berolahraga. Ukuran porsi makan di rumah dan di luar, mungkin terlalu banyak.

Ditambah lagi, kehidupan modern tidak banyak bergerak. Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu bermain dengan perangkat elektronik daripada secara aktif bermain di luar.

Penyebab obesitas pada anak salah satunya menonton TV lebih dari 4 jam sehari lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang menonton 2 jam atau kurang. Dan anak-anak yang memiliki TV di kamar tidur juga lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan.

2. Latihan dan aktivitas fisik

Banyak anak tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup. Anak-anak yang lebih tua dan remaja harus mendapatkan latihan moderat hingga kuat selama 1 jam atau lebih setiap harinya, termasuk aktivitas aerobik dan penguatan otot dan tulang. Anak-anak usia 2 hingga 5 tahun harus bermain aktif beberapa kali setiap hari.

3. Genetika

Penyebab obesitas pada anak selanjutnya adalah gen. Genetika dapat berperan dalam berat badan anak-anak. Gen orang tua membantu menentukan tipe tubuh dan bagaimana tubuh menyimpan dan membakar lemak. Tetapi gen saja tidak dapat menjelaskan krisis obesitas saat ini. Karena kedua gen dan kebiasaan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, banyak anggota keluarga yang berjuang melawan berat badan.

Orang-orang dalam keluarga yang sama cenderung memiliki pola makan yang serupa, tingkat aktivitas fisik, dan sikap terhadap kelebihan berat badan. Peluang seorang anak untuk kelebihan berat badan meningkat jika salah satu atau kedua orang tuanya kelebihan berat badan atau obesitas.

Pencegahan Obesitas pada Anak

Sebagai orang tua Anda dapat membantu mencegah anak Anda kelebihan berat badan atau obesitas dengan tips berikut:

  1. Membiasakan makan sehat, seimbang dan bervariasi untuk seluruh keluarga.
  2. Pastikan anak Anda melakukan aktivitas fisik yang disarankan (setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang dalam sehari).
  3. Membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak Anda untuk tidak aktif (tidak berpindah-pindah) – misalnya, kurangi waktu di depan komputer atau menonton TV.
  4. Membangun aktivitas fisik ke dalam kehidupan keluarga Anda secara umum.
  5. Mendorong gaya hidup sehat untuk seluruh keluarga Anda.

Nah, apakah buah hati Anda mengalami obesitas? Bila khawatir lihatlah perbandingan antara berat tubuh dan tinggi badannya dengan mengecek BMI (Body Mass Index) anak, atau Anda bisa mengecek dengan Kalkulator BMI DokerSehat.

_

Sumber:

https://www.healthline.com/health/weight-loss/weight-problems-in-children#causes diakses 27 Juni 2019.

https://www.ucsfbenioffchildrens.org/education/health_risks_for_overweight_children/ diakses 27 Juni 2019.

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/symptoms-causes/syc-20354827 diakses 27 Juni 2019.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi