Terbit: 16 January 2020 | Diperbarui: 21 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Cara merawat bayi prematur di rumah memerlukan perhatian yang ekstra dari bayi yang lahir cukup bulan. Bayi prematur atau bayi lahir saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan khusus untuk membantunya beradaptasi pada lingkungan di luar rahim, baik ketika masih di rumah sakit maupun di rumah. 

10 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)

Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah

Bayi prematur umumnya memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Saat pertama lahir, bayi memiliki lebih sedikit lemak tubuh sehingga perlu menjaga kondisinya agar tidak kedinginan. Bayi prematur berisiko mengalami kesulitan bernapas dan mengalami kondisi kulit dan mata kuning, serta rentan infeksi. Lalu bagaimana perawatan bayi prematur di rumah?

Merawat bayi prematur di rumah membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra. Bagi orang tua yang memiliki bayi prematur, berikut beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Memahami Perawatan Bayi Prematur

Sebelum meninggalkan rumah sakit, ambil kursus cardiopulmonary resuscitation (CPR) bayi. Konsultasikan kepada tim medis bayi Anda tentang perawatan bayi yang lahir prematur di rumah dan catat agar mudah diingat.

Pastikan Anda siap merawat bayi yang lahir prematur, terutama jika memberikan obat-obatan, menggunakan alat khusus, atau memberi oksigen tambahan atau perawatan lainnya. Diskusikan pula tentang gejala seperti masalah pernapasan bayi atau makan, yang mungkin mengharuskan Anda menghubungi dokter.

2. Berkonsultasi Tentang Pemberian Makan

Tanyakan cara perawatan bayi prematur kepada dokter tentang kebutuhan si kecil untuk makan, seperti suplemen dalam bentuk ASI fortifiers atau susu formula bayi prematur. Perlu Bunda ingat, bahwa bayi prematur biasanya makan lebih sedikit dan perlu diberi makan lebih sering daripada bayi yang lahir cukup bulan. Tanyakan seberapa banyak dan berapa sering bayi harus makan.

3. Pemberian Susu secara Rutin

Bayi prematur mungkin akan susah untuk menyusu. Pada awalnya kebanyakan bayi prematur perlu disusui sebanyak 8 sampai 10 kali sehari. Sebisa mungkin jeda waktu menyusui ke waktu menyusui selanjutnya tidak lebih dari 4 jam, karena dapat menyebabkan bayi dehidrasi. Salah satu tanda bayi minum dengan cukup adalah bayi buang air kecil sebanyak 6 sampai 8 kali sehari.

4. Imunisasi secara Rutin

Bayi prematur lebih rentan pada beberapa penyakit serius. cara merawat bayi prematur dengan melakukan imunisasi sesuai rekomendasi IDAI dan imunisasi tambahan jika dirasa perlu. Jadwal imunisasi bayi prematur sama dengan jadwal bayi yang lahir cukup bulan, namun mungkin berbeda untuk vaksin hepatitis B.

5. Jauhkan Bayi dari Orang Sakit

Sistem kekebalan bayi prematur biasanya masih lemah, untuk itu sebaiknya jauhkan bayi dari sumber infeksi di sekitarnya. Jika orang lain ingin memegang si kecil, minta ia untuk mencuci tangan sebelum menyentuhnya dan pastikan ia tidak memiliki penyakit yang menular seperti herpes atau lainnya. Bersihkan mainan dan ruangan bayi secara teratur untuk menghindari infeksi.

Hindari pula bayi prematur dari tempat umum. Karena biasanya dokter menyarankan untuk bayi tidak mengunjungi tempat umum.

6. Batasi Kunjungan ke Rumah Sakit

Membatasi kunjungan ke rumah sakit selama beberapa minggu pertama, terutama jika sedang musim hujan. Karena biasanya rumah sakit menangani anak yang mengalami infeksi virus. Oleh karena itu, cobalah menjadwalkan janji kunjungan atau meminta untuk menunggu di ruang pemeriksaan alih-alih area tunggu utama.

7. Konsultasikan tentang Penggunaan Car Seat Bayi

Jika Anda ingin menggunakan car seat bayi, konsultasikanlah dengan dokter. Karena menggunakan alat ini dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan atau detak jantung yang lambat. Bayi Anda mungkin perlu diawasi ketika dibaringkan dalam car seat saat pulang dari rumah sakit.

Selain itu, jangan menggunakan alat menggendong bayi atau alat sejenis lainnya, yang mungkin membuat bayi lebih sulit bernapas.

8. Menggunakan Metode Kanguru

Bayi prematur membutuhkan kehangatan karena memiliki lemak lebih sedikit. Dengan melakukan metode kangguru, maka Anda dapat membantu menghangatkan tubuhnya.

Cara merawat bayi prematur ini cukup dengan memasukkan si kecil ke dalam baju Anda atau gendong dengan alat khusus sehingga kulit ibu dapat bersentuhan dengan kulit bayi. Cara ini dapat membantu mengatur detak jantung dan pernapasan bayi. Metode kanguru tidak hanya bisa dilakukan oleh ibu, namun juga bisa dilakukan oleh ayah.

9. Perhatikan Posisi Tidur Bayi

Pastikan posisi tidur bayi telentang, tidak miring atau tengkurap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS) yang sering dialami oleh bayi prematur.

Bayi prematur juga akan lebih sering terbangun di tengah malam daripada bayi yang lahir cukup bulan, karena waktu tidurnya lebih singkat.

10. Pantau Terus Tumbuh Kembangnya

Bayi prematur mungkin perlu lebih sering ke dokter untuk memantau tumbuh kembangnya. Dokter mungkin akan melihat perkembangan penglihatan dan pendengaran bayi. Hal ini penting dilakukan karena bayi prematur berisiko mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.

Selain melakukan perawatan tersebut, orang tua juga perlu aktif berkomunikasi dengan bayi. Hal ini dapat meredakan stres pada ibu dan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.

Tips Perawatan Bayi Prematur Lainnya

Merawat bayi prematur bisa melelahkan secara fisik dan emosional. Mungkin Anda merasa khawatir tentang kesehatan bayi dan efek jangka panjang kelahiran prematur, atau mungkin merasa bersalah atau kewalahan dalam kondisi ini.

Beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda selama masa sulit ini, di antaranya:

1. Jaga Kesehatan Anda

Sebagai orang tua yang merawat bayi prematur, istirahatlah sebanyak mungkin di sela-sela bayi tidur dan konsumsilah makanan sehat. Ini pada akhirnya akan membuat Anda merasa lebih kuat dan lebih mampu merawat bayi.

2. Pastikan Persediaan ASI Cukup

Gunakan pompa ASI sampai bayi Anda bisa menyusui. Selalu sediakan alat ini di rumah. Tetapi jika masih di rumah sakit, mintalah bantuan staf rumah sakit – mereka dapat membantu cara menggunakan pompa payudara dan menghasilkan persediaan ASI yang Anda perlukan untuk si kecil.

3. Cari Bantuan Orang Lain

Izinkan teman dan anggota keluarga untuk membantu Anda di rumah. Mereka dapat merawat anak-anak Anda yang lain (jika ada), menyiapkan makanan, membersihkan rumah, atau menjalankan tugas lainnya. Ini tentu membantu meringankan beban dan menghemat energi untuk Anda.

4. Buat Catatan

Catat perkembangan atau kemajuan bayi serta pikiran dan perasaan Anda sendiri. Anda mungkin ingin mendokumentasikan bayi dalam bentuk foto-foto sehingga Anda dapat melihat seberapa banyak perubahannya dari minggu ke minggu.

5. Mencari Dukungan

Selain bantuan tenaga, pastikan Anda dikelilingi teman dan orang yang Anda cintai dalam hal emosional. Berbicaralah dengan orang dari unit perawatan intensif neonatal atau neonatal intensive care unit (NICU).

Anda juga bisa bergabung dengan komunitas untuk orang tua yang memiliki bayi prematur, atau kunjungi komunitas online, untuk bertukar pikiran tentang bagaimana cara merawat bayi prematur.

 

  1. Anonim. Taking Your Preemie Home. https://kidshealth.org/en/parents/preemie-home.html.  (Diakses 16 Januari 2020).
  2. Mayo Clinic Staff. 2017. Premature birth. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/diagnosis-treatment/drc-20376736. (Diakses 16 Januari 2020).
  3. Mayo Clinic Staff. 2017. Premature baby? Understand your preemie’s special needs. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/premature-baby/art-20046286.   (Diakses 16 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi