Terbit: 9 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Infeksi vagina ternyata tidak hanya dialami oleh wanita dewasa saja. Ternyata bayi juga bisa mengalami iritasi pada kemaluannya. Biasanya, gangguan pada organ intim ini sering dialami oleh wanita dewasa yang sudah aktif melakukan hubungan seks. Namun nyatanya bayi pun bisa mengalami infeksi jamur dan penyebab tersering adalah Candida albicans, pada vagina bayi merah.

5 Cara Mengatasi Infeksi pada Vagina Bayi

Kandungan antibiotik yang dikonsumsi bayi ternyata malah membunuh bakteri baik yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur. Popok basah yang dipakai dalam waktu lama menjadi lahan subur perkembangan jamur yang dapat mengakibatkan infeksi pada vagina bayi. Ruam akibat pemakain popok pun dapat menyebar sampai pada vagina bayi.

Penyebab Infeksi pada Vagina Bayi

Memiliki Candida di kulit dan di dalam mulut, saluran pencernaan, dan vagina adalah normal. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dan beberapa bakteri “baik” menjaga jumlah dalam tubuh seseorang terkendali.

Tetapi ragi di vagina terkadang bisa tumbuh terlalu cepat dan menyebabkan gejala infeksi ragi, dan kondisi ini dapat terjadi jika:

  1. Sistem kekebalan tubuh bayi melemah (karena penyakit atau obat-obatan).
  2. Bayi diberi antibiotik untuk infeksi bakteri (antibiotik dapat membunuh bakteri “baik” yang menjaga Candida tetap terkontrol).
  3. Bayi perempuan yang diabetesnya tidak terkontrol lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi jamur.
  4. Memakai pakaian (terutama pakaian dalam) yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan seperti nilon yang memerangkap panas dan kelembapan.

Gejala Infeksi Jamur

Infeksi jamur pada daerah kemaluan bayi ditandai dengan adanya bercak dan bintik-bintik berwarna merah terang dan pembengkakan pada daerah kemaluan, dan dapat meluas sampai ke daerah lipat paha, bokong dan perut bagian bawah. Infeksi jamur ini seringkali disertai dengan rasa gatal sehingga membuat bayi Anda tidak nyaman dan rewel.

Cara Mengatasi Infeksi pada Vagina Bayi

Bila infeksi jamur vagina terjadi pada buah hati Anda, sebaiknya jangan berikan obat untuk orang dewasa kepada bayi. Periksakanlah si kecil agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

Lebih jelasnya, berikut beberapa cara bagaimana mengatasi iritasi pada kemaluan bayi perempuan:

1. Sering mengganti popok

Seringlah mengganti popok bayi apabila sudah cukup lembap. Saat mengganti popok, keringkan area yang tertutup popok dari depan ke belakang agar daerah tersebut tidak lembap saat dipakaikan popok baru,  serta hindari pemberian antibiotik pada anak secara berlebihan.

2. Menjaga kebersihan

Orang tua dapat mencegah ragi di daerah vagina dengan menjaga area bersih dan kering. Selain itu, basuhlah daerah kemaluan bayi dari arah depan ke belakang. Jangan membersihkan daerah kemaluan dari belakang ke depan karena dapat memindahkan kotoran dan bakteri dari area anus ke vagina dan saluran kemih.

Jaga vagina bayi agar tetap kering sesering mungkin mengganti popok yang sudah basah dan kotor. Mandikan bayi dengan air hangat yang dicampur dua hingga tiga sendok makan baking soda atau oatmeal koloid untuk mengurangi iritasi yang disebabkan oleh infeksi ragi.

Hindari penggunaan sabun kewanitaan karena dapat membunuh bakteri baik pada daerah kemaluan bayi, yang dapat membuat pertumbuhan jamur menjadi semakin subur. Jangan gunakan sabun pembersih yang mengandung alkohol atau pewangi atau bedak yang berlebihan karena dapat menyebabkan kulit menjadi semakin iritasi.

3. Pengobatan topikal

Krim antijamur topikal adalah bentuk yang paling mungkin dari obat yang akan direkomendasikan dokter. Meskipun ini tersedia tanpa resep, penting untuk mendiskusikan jenis yang tepat untuk membeli serta frekuensi dan jumlah aplikasi.

Krim yang mengandung Clotrimazole atau Mikonazole dapat diberikan pada bayi. Krim antijamur ini diterapkan ke area vagina bayi yang terkena setidaknya sekali sehari, seperti sebelum tidur, selama sekitar tujuh hingga 10 hari. Supositoria vagina antijamur tidak boleh digunakan pada bayi kecuali disarankan oleh dokter.

4. Obat antijamur oral

Infeksi jamur vagina yang parah atau terus-menerus dapat diobati dengan pil atau larutan antijamur oral. Ini adalah obat yang sama yang digunakan untuk mengobati infeksi ragi mulut. Antijamur oral biasanya diminum selama 10 hari, tetapi dosis dan lamanya penggunaan sesuai dengan anjuran dokter.

5. Konsumsi probiotik

Probiotik adalah bakteri “baik” yang membantu mengatur bakteri dan jamur “jahat”, seperti ragi, di dalam tubuh. Yoghurt mengandung lactobacilli, bakteri yang sehat. Ketika bayi cukup besar untuk makan makanan lunak, orang tua dapat memberikan porsi yoghurt sedikit setiap hari untuk membantu memulihkan flora vagina bayi.

Tanyakan pada dokter tentang penggunaan minuman probiotik atau bubuk dengan bayi. Ini tersedia di toko makanan kesehatan dan beberapa apotek tetapi jumlah dosis harus ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan yang berkualitas.

Cara Mencegah Infeksi pada Vagina Bayi

Jika anak minum antibiotik atau baru saja sembuh dari sariawan, orang tua mungkin tidak dapat mencegah infeksi jamur. Tetapi Bunda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah ragi tumbuh subur, seperti area tubuh yang lembap. Cobalah kiat-kiat mengganti popok ini, yang juga dapat membantu mencegah ruam popok:

  • Periksa popok bayi sesering mungkin, dan segera ganti popok yang basah dan kotor.
  • Bersihkan pantat anak secara menyeluruh setelah ia buang air besar, dan biarkan benar-benar kering sebelum memakai popok baru.
  • Jangan memakai popok terlalu kencang sehingga udara tidak bisa bersirkulasi di sekitar kulit anak.
  • Biarkan bayi bermain tanpa popok di atas selembar kain kedap air atau alas berbahan plastik yang aman dengan handuk di atasnya untuk membiarkan bagian intim menghirup udara segar.

Nah, Bunda, itu dia cara mengatasi kemerahan pada kemaluan bayi perempuan atau infeksi vagina. Semoga artikel ini bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi