Terbit: 16 April 2021 | Diperbarui: 18 July 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Empeng bayi atau dot pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, banyak orang tua mengandalkannya untuk menenangkan anak ketika menangis. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat, risiko, hingga bentuk empeng yang baik untuk bayi.

Empeng Bayi: Manfaat, Risiko, Aturan Penggunaan, dll

Manfaat Empeng untuk Bayi

Berikut adalah berbagai manfaat penggunaan empeng pada bayi, di antaranya:

  • Menenangkan bayi yang rewel. Beberapa bayi paling bahagia saat mereka mengisap sesuatu.
  • Membantu bayi tertidur. Jika anak Anda sulit menenangkan diri, dot ini mungkin bisa membantu.
  • Membantu meredakan ketidaknyamanan selama penerbangan.
  • Membantu mengurangi risiko kematian akibat sudden infant death syndrome (SIDS), kematian mendadak pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun.
  • Dot sekali pakai. Jika sudah waktunya berhenti menggunakan empeng, Anda bisa membuangnya. Jika anak Anda lebih suka mengisap ibu jari atau jarinya, akan lebih sulit menghentikan kebiasaan itu.

Risiko Penggunaan Empeng untuk Bayi

Selain bermanfaat dot juga memiliki sejumlah risiko. Berikut beberapa dampak empeng pada bayi, di antaranya:

  • Menyebabkan ketergantungan. Jika bayi menggunakan empeng untuk tidur, Anda mungkin harus menghadapi tangisan di tengah malam ketika dot terlepas dari mulutnya.
  • Penggunaan empeng dapat meningkatkan risiko infeksi telinga tengah.  Akan tetapi, kondisi ini tidak terjadi sebelum 6 bulan, ketika risiko infeksi telinga berada pada titik terendah.
  • Penggunaan empeng dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah gigi. Penggunaan dot secara normal selama beberapa tahun pertama umumnya tidak menyebabkan masalah gigi jangka panjang. Namun, penggunaannya dalam waktu lama dapat menyebabkan gigi anak tidak sejajar.
  • Penggunaan empeng dapat mengganggu proses menyusui. Jika Anda sedang menyusui, Anda mungkin perlu menunggu untuk menawarkan empeng sampai bayi berusia 3 hingga 4 minggu dan Anda telah terbiasa dengan rutinitas menyusui. Namun, tinjauan penggunaan empeng yang tidak dibatasi pada bayi yang sehat dan cukup bulan menemukan bahwa, hal itu tidak berdampak pada kelanjutan menyusui.

Pada umumnya, banyak anak berhenti menggunakan dot antara usia 2 sampai 4 tahun. Berikan pujian saat anak Anda memilih untuk tidak menggunakan empeng. Apabila bayi kesulitan melepaskan dot, pertimbangkan untuk meminta bantuan dari dokter.

Aturan Penggunaan Empeng Bayi

Jika Anda memilih untuk memperkenalkan dot pada bayi, beberapa tips yang harus Anda perhatikan adalah:

  • Jangan selalu menggunakan dot sebagai langkah pertama. Terkadang Perubahan posisi atau menggoyang-goyangkan tubuhnya bisa menenangkan bayi yang menangis. Tawarkan empeng setelah atau di antara waktu menyusui.
  • Jika bayi Anda tidak tertarik dengan empeng, jangan dipaksakan. Selain itu, jangan mengoleskan zat-zat pemanis pada dot.
  • Jaga agar tetap bersih. Hal ini diperlukan karena sistem kekebalan bayi belum berkembang dengan sempurna. Hindari ‘membilas’ empeng di mulut Anda sendiri, karena Anda dapat menyebarkan lebih banyak kuman ke anak.
  • Gantilah dot sesering mungkin dan gunakan ukuran yang sesuai untuk usianya. Perhatikan juga tanda-tanda kerusakan.

Usia yang Tepat  Memperkenalkan Empeng?

Tidak ada jawaban benar atau salah tentang seberapa cepat Anda harus memberi dot pada bayi. Tetapi jika Anda sedang menyusui, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan menunggu sampai Anda dan bayi memiliki rutinitas menyusui yang tepat. Anda mungkin harus menunggu hingga empat minggu untuk menghindari kebingungan pada puting.

Beberapa bayi baru lahir mungkin merasa lebih mudah untuk menghisap empeng, di mana hal ini dapat mempersulitnya untuk menyusu. Selain itu, anak Anda mungkin menggunakan energinya untuk mengisap empeng dan kemudian tertidur atau menjadi kurang tertarik saat waktu menyusu tiba.

Menyusui bisa menjadi lebih sulit untuk bayi prematur, karena bayi memiliki otot pengisap yang lebih kecil. Keadaan ini mungkin membuat Anda harus menunggu beberapa waktu untuk menggunakan dot.

Bolehkah Menggunakan Empeng saat Tidur?

Boleh, karena empeng dapat membantu melindungi bayi dari SIDS dan kekurangan napas selama tidur. Mengisap dot dapat membantu bayi mengembangkan refleks saraf dan otot pernapasan yang lebih baik

Selain itu, dot juga menghalangi wajah bayi tidak terlalu dekat dengan kasur, bantal, atau selimut. Beri bayi Anda empeng favoritnya saat Anda mencoba membaringkannya untuk tidur. Jika empeng jatuh di tengah tidur dan membuatnya terbangun, Anda bisa memasukannya kembali.

Bentuk Empeng yang Baik untuk Bayi

Terdapat banyak bentuk dan ukuran yang dapat Anda pilih. Berikut adalah beberapa pertimbangan sebelum membeli empeng, di antaranya:

  • Bentuk dot standar. Empeng berbentuk standar memiliki dot yang lurus dan memanjang. Empeng ortodontik memiliki bagian atas yang membulat dan bagian bawah yang rata.
  • Lateks vs Silikon. Anda mungkin ingin memilih silikon karena lebih kuat, tahan lama, dan tidak meninggalkan bau. Lateks, meskipun lebih lembut dan lebih fleksibel, dapat cepat aus. Ditambah lagi, bayi bisa sensitif atau alergi terhadap lateks seperti halnya orang dewasa.
  • Pelindung. Beberapa pelindung ada yang melengkung ke arah mulut dan ada juga bentuk yang rata. Pastikan pelindung memiliki ukuran yang cukup lebar agar bayi tidak bisa memasukan ke dalam mulutnya.
  • Ring vs Button. Beberapa dot memiliki ring di bagian belakang, sementara yang lain memiliki ‘button’. Gagang ring membuat dot lebih mudah diambil, sementara gagang button lebih mudah digenggam bayi.

Kapan Anda harus Menghentikan Bayi dari Empeng?

Saat memasuki usia 2 tahun, sebaiknya Anda mulai untuk mengurangi pemakaian empeng karena beberapa risiko yang bisa dialami oleh anak. Cobalah cari cara lain yang membuatnya tenang.

Batasi waktu penggunaannya terutama jika waktu istirahat mengurangi waktu makan atau bersosialisasi. Cobalah untuk tidak menggunakan empeng sebagai pengganti perhatian atau kenyamanan yang diberikan orang tua.

 

  1. Anonim. Pacifiers: Are they good for your baby?. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/pacifiers/art-20048140. (Diakses pada 16 April 2021).
  2. Iftikhar, Noreen. 2019. Here’s What You Need to Know About Popping in Pacifiers to Soothe Newborns. https://www.healthline.com/health/parenting/newborn-pacifier. (Diakses pada 16 April 2021).
  3. Novak, Sara. 2020. Giving Baby a Pacifier. https://www.whattoexpect.com/baby-products/pacifiers/. (Diakses pada 16 April 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi