DokterSehat.Com- Mimisan adalah perdarahan yang keluar dari hidung karena berbagai penyebab. Meski mimisan biasanya tidak membahayakan, namun apabila hal ini terjadi pada anak-anak tentu akan membuat orang tua khawatir. Salah satu yang sering menjadi penyebab mimisan pada anak adalah udara yang kering.
Mimisan atau dalam bahasa medis disebut epistaksis, lebih berisiko terjadi pada orang anak-anak ketimbang orang dewasa, karena pembuluh darah dalam hidung anak lebih rentan. Meski mimisan tidak termasuk kondisi berbahaya, akan tetapi jika anak sering mimisan lebih dari satu kali per minggu, segera konsultasi dengan dokter. Selengkapnya ketahui apa saja penyebab anak mimisan dan cara mengatasi mimisan pada anak di bawah ini.
Penyebab Mimisan pada Anak
Berikut ini adalah berbagai faktor penyebab anak mimisan yang harus orang tua kenali, di antaranya:
1. Alergi
Alergi dapat menjadi penyebab mimisan pada anak. Alergi dapat membuat anak bersin-bersin, yang merupakan salah satu faktor pemicu terjadi mimisan. Oleh karena itu, jika anak alergi terhadap debu atau benda lain, sebaiknya segera dijauhi untuk meminimalisir mimisan pada anak.
2. Memasukan benda asing ke hidung
Balita atau anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap benda-benda di sekitarnya bisa saja memasukan benda tumpul ke dalam lubang hidungnya, di mana hal ini pada akhirnya bisa menjadi penyebab anak mimisan. Selain itu, kebiasaan mengorek lubang hidung dengan keras juga bisa memicu timbulnya mimisan pula pada balita.
3. Kelelahan
Mimisan yang terjadi akibat kelelahan sebenarnya karena pembuluh darah yang relatif lemah. Ketika buah hati Anda mengalami kelelahan, pembuluh darah yang lemah ini mudah sekali tegang lalu akhirnya pecah. Akibatnya mimisan tidak bisa terhindarkan. Hati-hati dengan penyebab mimisan pada anak yang satu ini.
4. Udara kering
Penyebab anak mimisan tersering adalah udara kering dan panas. Hal ini terjadi karena udara kering dengan suhu ruangan atau lingkungan yang panas akan membuat membran hidung menjadi kering sehingga mudah mengalami iritasi dan pecahnya pembuluh darah di dalam hidung.
5. Stres
Meski stres biasanya hanya dialami oleh orang dewasa, nyatanya seorang balita dan anak-anak juga bisa merasakan stres. Stres yang dialami oleh balita dan anak-anak ini bisa menjadi penyebab anak mimisan karena pembuluh darah di usia ini masih tergolong rapuh.
Hal ini diperparah jika si anak memiliki riwayat asma yang semakin memicunya untuk menarik napas dengan keras, sementara pembuluh darah di area hidung tak bisa dipaksa untuk bekerja keras. Pada akhirnya, kondisi ini membuat mimisan pada anak.
6. Cedera
Tidak hanya anak-anak, mereka yang memiliki pembuluh darah di area hidung normal pun berpotensi mengalami mimisan ketika terjadi benturan. Oleh karena itu, orang tua harus memerhatikan buah hatinya ketika sedang bermain agar terhindar dari benturan dengan benda keras.
7. Menggaruk atau ngupil
Ini adalah penyebab anak mimisan paling umum kedua setelah udara kering. Menggaruk atau ngupil dapat mengiritasi hidung yang dapat membuat pembuluh darah rentan mengalami pendarahan.
8. Trauma
Saat anak mengalami cedera pada hidung, kemungkinan akan mengalami mimisan. Memang sebagian besar tidak masalah, namun Bunda harus mencari perawatan medis jika tidak dapat menghentikan pendarahan pada hidung setelah 10 menit atau Bunda khawatir tentang cedera secara keseluruhan.
9. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri dapat menyebabkan hidung mimisan terasa sakit, merah, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan Anak mengalami perdarahan.
10. Pilek atau infeksi sinus
Penyakit apa pun yang termasuk gejala hidung tersumbat dan iritasi dapat menjadi penyebab mimisan pada anak.
Infeksi pilek atau sinus adalah yang paling umum, terutama pada anak-anak yang memiliki kecenderungan (seperti mereka yang memiliki septum/sekat hidung yang abnormal). Jauh lebih jarang, sakit kepala dan mimisan biasanya gejala klasik pada anak-anak yang menderita brucellosis (infeksi bakteri Brucella), psittacosis (penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan Chlamydia psittaci), dan demam berdarah.
Sakit kepala karena infeksi sinus dapat dikategrokan “berat” dan anak mungkin merasakan tekanan di belakang mata dan hidungnya.
Cara Mengatasi Mimisan pada Anak
Bunda dapat membantu menghentikan mimisan pada anak Anda dengan membiarkan anak duduk dan beberapa tips berikut ini. Ikuti kiat-kiat ini untuk menghentikan mimisan:
1. Posisi kepala tegak
Cara mengatasi mimisan pada anak yang pertama adalah jangan panik dan segera lakukan tindakan. Perhatikan agar ia tegak dan sedikit mencondongkan kepala ke depan atau sedikit membungkuk. Karena membungkukkan kepala ke belakang dapat menyebabkan darah tertelah dan mengiritasi lambung. Ini akan menyebabkan ketidaknyamanan, dan bisa membuat anak batuk dan muntah.
2. Jepit bagian tengah hidung
Mintalah anak untuk duduk kemudian jepit atau cubit menggunakan jempol dan jari telunjuk Bunda (bila anak bisa biarkan ia lakukan), dalan lakukan dengan perlahan bagian hidung tengah atas dari bagian luar lubang hidung selama 10-15 menit.
Jika darah masih keluar, minta anak untuk sedikit membungkuk ke arah depan dan bernapas melalui mulut. Cara mengatasi mimisan pada anak yang satu ini bertujuan untuk mencegah darah tertelan dan mengiritasi pencernaan.
Jika perdarahan tidak berhenti setelah 10 menit, diamkan selama 10 menit lagi.
3. Komprs es
Tempelkan es yang dibungkus handuk pada bagian batang hidung. Usahakan tubuh tetap dalam kondisi tegak dan sedikit membungkuk untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah di hidung. Cara mengatasi mimisan ini bermanfaat mengurangi aliran darah.
Memegang kompres dingin pada hidung selama beberapa menit dapat membantu menyempitkan pembuluh darah kecil di hidung yang berdarah. Dinginnya pembuluh darah akan membuat hidung menyempit.
4. Hindari aktivitas berat
Setelah perdarahan berhenti pada hidung, minta anak menghindari aktivitas berat apapun atau menyentuh hidungnya selama 24 jam.
5. Vitamin K
Mengonsumsi makanan kaya vitamin K seperti bayam, kangkung, sawi, brokoli, kol, dan sayur bervitamin K lainnya dapat membentuk kolagen yang membantu menciptakan lapisan lembap di dalam hidung.
Vitamin ini juga dapat membantu menjaga pembuluh darah dalam kondisi baik dan mencegahnya pecah. Untuk penyembuhan jangka panjang, makan makanan bervityamin K akan sangat membantu menhindari mimisan, karena sayuran berdaun hijau memudahkan pembekuan darah.
6. Vitamin C
Mengonsumsi makanan bervitamin C yang cukup setiap hari juga dapat membantu membuat pembuluh darah lebih kuat sehingga tidak mudah pecah dan menyebabkan hidung berdarah atau mimisan.
Namun, vitamin C dan K adalah penyembuhan jangka panjang dan tidak dapat memberikan bantuan segera.
7. Cuka sari apel
Salah satu cara mengatasi mimisan pada anak di rumah dan terbaik adalah cuka sari apel, karena asam dalam cuka dapat membantu menyempitkan pembuluh darah, sehingga menghentikan pendarahan.
Caranya cukup mudah, yang perlu Bunda lakukan adalah mencelupkan bola kapas ke dalam cuka sari apel dan membalutkannya di lubang hidung sekitar lima hingga 10 menit.
8. Air garam
Kekeringan di selaput hidung, selama mudim kemarau atau musim dingin adalah salah satu penyebab anak mimisan paling sering. Cara mengatasi mimisan pada anak bisa dilakukan dengan melembapkan selaput hidung dengan air garam.
Caranya, sediakan semangkuk air, tambahkan sedikit garam, dan aduk hingga larut dan tercampur. Kemudian masukkan beberapa tetes larutan garam ke dalam hidung anak untuk melembapkan lapisan dalam saluran hidung.
9. Cabai rawit
Cabai rawit ternyata bermanfaat sebagai stimulan sel dan mengatur tekanan aliran darah, yang dapat membantu menghilangkan tekanan berat dari hidung berdarah.
Bunda bisa menggunakan satu sendok teh bubuk cabai dan campur dengan air hangat, dan kemudian minum segera setelah hidung mimisan.
Cara mengatasi mimisan pada anak ini dipercaya dapat membantu menghentikan darah dengan segera.
10. Daun jelatang
Meskipun menyebabkan gatal-gatal jika tersentuh daun jelatang, namun daun ini adalah obat herbal yang mampu mengatasi mimisan berkat kandungan zat alami dan sumber hemostatik. Teh daun jelatang juga membantu mencegah alergi pada hidung.
Seduhlah teh daun jelatang, setelah dingin celupkan kapas ke dalam teh dan balut pada hidung. Biarkan selama lima hingga 10 menit sampai perdarahan berhenti.
11. Minum banyak air
Kurangnya cairan sepanjang hari dapat menyebabkan kekeringan pada selaput lendir hidung yang menyebabkan mimisan. Pastikan anak Anda cukup minum air sepanjang hari.
_
Meskipun mimisan bukanlah hal yang membahayakan, tetapi orang tua harus waspada bila mimisan yang terjadi tidak berhenti setelah mendapatkan perawatan rumahan. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, Teman Sehat!