Terbit: 10 April 2018 | Diperbarui: 11 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tantrum pada anak adalah kondisi ketika mereka meluapkan emosi mereka dengan cara mengamuk, marah, menangis, menendang, atau membanting barang. Tantrum umumnya disebabkan oleh ketidakmampuan anak mengungkapkan perasaannya. Meskipun hal yang wajar, namun ada kalanya Anda perlu waspada pada tantrum yang berlebihan.

4 Tanda Tantrum Anak yang Perlu Diwaspadai

Manfaat tantrum pada anak

Tantrum memang hal yang mengerikan bagi orang tua. Terlebih lagi jika anak melakukannya di tempat umum. Namun para ahli berpendapat bahwa tantrum sebenarnya adalah hal yang baik karena merupakan ekskpresi emosi anak. Beberapa manfaat tantrum di antaranya sebagai sarana pelampiasan emosi anak, cara untuk mendekatkan orang tua dan anak, dan merupakan pendewasaan bagi orang tua.

Kapan tantrum perlu diwaspadai

Meskipun memiliki beberapa manfaat, Anda perlu waspada ketika tantrum mulai berlebihan. Tanda-tanda ini dapat Anda amati, antara lain:

1. Anak sering mengamuk
Mom, sebaiknya Anda mengamati berapa kali anak tantrum dalam sebulan. Jika anak cukup sering tantrum, sekitar 10-20 kali dalam 1 bulan, atau dalam sehari mengamuk lebih dari 5 kali, maka sebaiknya pertimbangkan untuk memeriksakan kondisi kejiwaan anak pada psikolog.

2. Mengamuk dalam waktu yang lama
Umumnya anak yang sedang tantrum butuh waktu sekitar 15-20 menit hingga amarahnya mereda. Namun jika anak selalu mengamuk dalam durasi yang cukup lama, sekitar 30-40 menit atau bahkan 1 jam, maka ini juga merupakan tanda yang perlu Anda waspadai.

3. Disertai kekerasan

Kadang anak yang sedang tantrum juga disertai dengan tingkah membanting mainan, memukul dan menendang orang lain. Apabila anak tantrum dengan melukai orang lain, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak memiliki gangguan emosi.

Anda juga perlu waspada jika anak tantrum sambil disertai tindakan melukai diri sendiri seperti memukul diri sendiri, mencakar, atau membenturkan kepala ke dinding. Perilaku ini bisa menjadi tanda awal depresi pada anak.

4. Anak tidak bisa menenangkan diri sendiri
Anak yang tantrum juga akan belajar menenangkan dirinya sendiri ketika menghadapi emosi tersebut. Umumnya anak tantrum untuk mendapat perhatian dari Anda. Tetapi jika anak sudah berhasil mendapat perhatian Anda dan masih saja belum bisa menenangkan diri, maka Anda perlu mewaspadai kondisi ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi