DokterSehat.Com – Operasi Caesar adalah salah satu solusi bagi para wanita yang mengalami kesulitan atau resiko tinggi dalam melakukan persalinan normal. Sayangnya, banyak wanita yang justru memilih melakukan operasi Caesar ini dengan alasan tidak ingin merasakan rasa sakit dari persalinan normal atau bahkan ingin melahirkan bayi pada tanggal yang cantik. Padahal, ada banyak kerugian yang didapatkan andai melakukan operasi Caesar ini. Sebagai contoh, operasi Caesar ini bisa mempengaruhi pemberian ASI pada sang buah hati. Seperti apakah pengaruh tersebut?
Bisa menyebabkan produksi ASI tertunda
Kelly Mom, komunitas menyusui terkemuka, menyebutkan jika setiap kelahiran, baik itu yang normal ataupun melalui operasi Caesar bisa menyebabkan trauma dan stress sehingga membuat produksi ASI tidak lancar. Seringkali ASI baru bisa keluar pada hari ketiga setelah melahirkan meskipun ada yang baru bisa menyusui dengan normal pada hari ke enam. Kondisi pemulihan seusai operasi memang terkadang mempersulit kontak fisik antara bayi dan ibu setelah melahirkan dan hal ini bisa menyebabkan produksi ASI terlambat keluar.
Bisa membuat ibu kesulitan mencari posisi menyusui yang aman dan nyaman
Karena masih dalam fase pemulihan sehabis operasi Caesar, tentu banyak ibu yang kesulitan untuk menyusui sang buah hati dalam posisi yang konvensional, yakni memeluknya di sekitar perut. Alhasil, banyak ibu yang akhirnya mencari alternatif yang sebenarnya kurang nyaman untuk menyusui layaknya meletakkan bayi di posisi samping badan, menyusui dengan posisi berbaring, atau bahkan menyusui dengan posisi layaknya memegang bola. Banyak pakar kesehatan yang menyarankan ibu untuk berbaring dan membiarkan bayi tertelungkup di atas payudara untuk menyusui dengan memakai bantal penyangga.
Bisa memicu masalah lidah berjamur pada bayi
Banyak ibu yang melahirkan dengan proses operasi Caesar mengeluhkan anaknya mengalami Oral Thrush atau munculnya infeksi jamur candida albicans pada lidah bayi yang bisa membuat lidahnya menjadi terlihat layaknya memiliki lapisan putih tebal. Untuk mengatasinya tentu sebaiknya ibu berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.