Terbit: 10 March 2019 | Diperbarui: 5 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ada banyak mitos infertilitas atau ketidaksuburan yang beredar dan ini perlu diluruskan karena sebabkan pasangan saling menyalahkan! Apa saja mitos tentang infertilitas? Simak dalam ulasan berikut ini.

8 Mitos Seputar Infertilitas yang Harus Dicek Faktanya

Mitos Infertilitas yang Salah dan Banyak dipercaya

Beredar mitos tentang infertilitas dan sering sekali dipercaya oleh masyarakat. Padahal mitos itu keliru. Agar Anda tidak salah paham terkait infertilitas, ada baiknya kenali berbagai mitos berikut ini:

1. Stres Sebabkan Sulit hamil

Selama ini kita meyakini bahwa stres selalu dikaitkan dengan infertilitas atau kemandulan. Bila seseorang mengalami stres, tubuhnya akan sering mengalami inflamasi. Kondisi ini sangat buruk untuk kesehatan secara menyeluruh.

Stres memang bisa menyebabkan kemandulan, tetapi kondisi ini bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah seseorang mengalami kemandulan atau tidak. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menjaga kesehatan fisik dan mental jika ingin hamil.

2. Berusaha Lebih Keras

Beberapa orang menganggap jika pasangan yang tidak juga dikaruniai anak adalah mereka yang belum mampu berusaha keras. Padahal pasangan ini sudah mencoba berbagai cara agar bisa mendapatkan anak.

Berusaha keras dalam artian melakukan seks secara rutin bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pasangan memiliki anak.

Terkadang melakukan seks secara berlebihan bisa menyebabkan seseorang mengalami kekurangan sperma. Selanjutnya waktu yang tidak tepat dalam melakukan seks juga menyebabkan wanita susah mengalami pembuahan pada sel telurnya. Kerja keras tidak hanya berhubungan dengan kuantitas seks saja, tapi juga waktu yang tepat.

3. Usia Hanya Memengaruhi Kesuburan Wanita

Seiring dengan berjalannya waktu, kualitas sel telur yang dihasilkan oleh wanita akan mengalami penurunan kualitas. Itulah mengapa wanita hanya diperbolehkan hamil hingga berusia 35 tahun. Lebih dari itu kesuburannya menurun dan berisiko tinggi saat persalinan.

Kesuburan wanita sebenarnya bukan satu hal yang harus diperhatikan. Pasalnya pria juga bisa mengalami penurunan kesuburan. Sejak usia 30 tahun kadar testosteron di dalam tubuh berkurang. Penurunan ini bisa saja membuat jumlah sperma anjlok.

4. Infertilitas Adalah Masalah Wanita

Selama ini infertilitas selalu disalahkan pada wanita saja. Padahal infertilitas tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Infertilitas terkait dengan ketidakmampuan sel kelamin dalam menjalankan tugasnya.

Apabila pasangan tidak segera mendapatkan momongan, kemungkinannya ada tiga, kalau tidak wanita yang mandul berarti pria, selain itu kedua belah pihak juga bisa mengalaminya. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemandulan adalah dengan melakukan tes laboratorium.

Baca Juga: 5 Macam Program Hamil yang Efektif untuk Punya Anak

5. Menjadi Subur setelah Memiliki Anak

Setelah berhasil melahirkan anak pertama, pria dan wanita akan subur hingga waktunya menopause atau andropause. Selama belum sampai usia itu pria dan wanita masih dianggap subur dan mudah mendapatkan keturunan kembali.

Sebenarnya memiliki anak tidak menjamin wanita atau pria bisa terus subur. Setelah memiliki anak bisa jadi mereka tidak subur karena gaya hidup yang buruk. Apabila sampai kondisi ini terjadi, kehamilan kedua akan susah terjadi.

6. Masturbasi Sebabkan Infertilitas pada Pria

Masturbasi tidak bisa membuat pria mengalami infertilitas. Namun, jika masturbasi dilakukan secara berlebihan, sperma yang dihasilkan akan sedikit. Dampaknya kalau pria melakukan seks dengan pasangan, kemampuan untuk melakukan pembuahan akan anjlok.

Istirahatlah sekitar 2-3 hari kalau ingin melakukan seks dengan tujuan pembuahan. Kalau seks dilakukan untuk sekadar senang-senang, tidak masalah kapan saja.

7. Kesehatan Tidak Memengaruhi Kesuburan

Kesehatan memang sangat memengaruhi kesuburan. Bahkan kalau pasangan melakukan seks dalam kondisi tidak sehat, kemungkinan terjadi masalah kesuburan akan sangat besar. Usahakan seks dilakukan dalam kondisi sama-sama sehat.

8. Rileks Mengatasi Infertilitas

Meskipun relaksasi benar dapat membantu mengatasi infertilitas yang disebabkan oleh stres kronis, tetapi infertilitas bukanlah murni masalah psikologis.

Sebagian besar orang masih tidak melihat infertilitas sebagai kondisi medis. Saya belum pernah mendengar ada yang memberi tahu seseorang, ‘Santai saja dan radang sendi Anda akan hilang,’ kata Rice.

Infertilitas memang merupakan kondisi medis. Kesehatan fisik dan reproduksi Anda tidak dapat diperbaiki dengan hanya berpikir positif, liburan, atau pola pikir baru.

Baca Juga: 10 Tes Kesuburan Wanita, Agar Cepat Hamil

Cara Meningkatkan Kesuburan

Meningkatkan infertilitas bisa dilakukan dengan beberapa hal di bawah ini. Pria dan wanita harus sama-sama melakukannya dengan baik. Dengan begitu kesempatan mendapatkan anak jauh lebih besar.

Berikut ini beberapa cara meningkatkan kesuburan, antara lain:

  • Olahraga. Rajin olahraga bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat secara fisik dan juga mental. Sayangnya, selama ini olahraga sering sekali diabaikan meski sangat berguna untuk menunjang kesuburan.
  • Menjaga berat badan yang sehat. Menurunkan jumlah lemak di dalam tubuh dan sebisa mungkin untuk tidak mengalami obesitas. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan olahraga dan diet. Mengatur pola makan bisa membuat lemak di dalam tubuh terus menurun dengan sendirinya.
  • Konsumsi makanan untuk kesuburan. Mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kesuburan. Makanan untuk kesuburan adalah kecambah, tiram, dan makanan dengan kandungan asam folat.
  • Mengatasi penyakit terkait kesuburan. Menyembuhkan penyakit yang ada hubungannya dengan sistem reproduksi bisa membantu. Pada pria dengan gangguan di testis bisa menyebabkan mereka tidak subur. Sementara itu pada wanita, gangguan terjadi kalau ada mioma, endometriosis, hingga kista.
  • Mengonsumsi obat khusus untuk kesuburan. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan jika Anda dan pasangan sedang bersiap untuk mendapatkan keturunan.

Itulah ulasan tentang mitos infertilitas dan cara meningkatkannya baik untuk pria maupun wanita. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 11 Infertility Myths and the Facts Behind Them. https://www.bannerhealth.com/healthcareblog/teach-me/infertility-fertility-myths-facts-pregnancy-problems-male-female (Diakses pada 5 Mei 2023)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. 6 Myths About Fertility. https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/6-myths-about-fertility (Diakses pada 5 Mei 2023)
  3. Fabian, Renée. 2020. 7 Popular Infertility Myths, Debunked by Experts. https://www.healthline.com/health/infertility/common-myths#myth-7-fertility-journeys-look-the-same (Diakses pada 5 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi