Terbit: 18 September 2019 | Diperbarui: 24 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa yang bisa menahan keinginan untuk makan mi instan? Makanan yang bisa dengan mudah didapatkan di Indonesia ini memang memiliki rasa yang sangat nikmat. Hanya saja, apakah benar jika ibu hamil sebaiknya tidak sekalipun mengonsumsi mi instan selama mengandung? Berikut adalah faktanya.

Ibu Hamil Tak Boleh Makan Mi Instan, Kenapa?

Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Mi Instan

Tak hanya nikmat, mi instan sebenarnya termasuk dalam makanan yang bisa mengenyangkan perut. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalori yang cukup tinggi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebut mi instan sebagai makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang cenderung rendah. Padahal, ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi demi memastikan bayi di dalam kandungannya tumbuh dan berkembang dengan baik.

Apa yang dikonsumsi ibu hamil akan memberikan pengaruh secara langsung pada kondisi janin di dalamnya. Karena alasan inilah sebaiknya mereka memastikan bahwa pola makan sehari-hari yang diadopsi sehat. Mengingat di dalam mi instan cenderung tinggi kandungan bahan penyedap atau bahan pengawet, pakar kesehatan tidak menyarankan ibu hamil untuk makan mi instan.

Di dalam mi instan terdapat kandungan garam yang cenderung tinggi. Jika sampai mereka sering makan mi instan, dikhawatirkan akan membuat tekanan darahnya naik. Padahal, jika sampai ibu hamil terkena preeklampsia, tekanan darah tinggi saat kehamilan, risiko mengalami kematian saat melahirkan atau pasca persalinan akan meningkat.

Hanya saja, jika ibu hamil sangat ingin makan mi instan, mengonsumsinya satu kali dalam sebulan dianggap masih aman untuk dilakukan, meskipun memang sebaiknya jika bisa benar-benar tidak memakannya sama sekali saat hamil.

Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Selain mi instan, pakar kesehatan menyebut ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai makanan-makanan lain yang berpotensi membahayakan kandungannya.

Berikut adalah makanan-makanan tersebut.

  1. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Daging ikan sebenarnya baik bagi kesehatan, namun ikan dengan kandungan merkuri tinggi seperti ikan hiu, makarel raja, ikan pedang, dan ikan tuna sirip kuning sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi siapa saja, khususnya ibu hamil. Kandungan merkuri dikhawatirkan bisa membuat perkembangan otak janin akan mengalami gangguan.

  1. Sushi

Makanan khas Jepang ini terbuat dari daging ikan mentah. Rasanya memang enak, namun karena masih mentah, bisa jadi daging-daging ikan yang disajikan memiliki cacing parasit yang berbahaya bagi kondisi kesehatan ibu ataupun janin di dalam kandungan. Karena alasan inilah ibu hamil sebaiknya menghindarinya.

  1. Steak yang Dimasak Setengah Matang

Daging steak medium rare atau yang dimasak setengah matang memang memiliki rasa yang sangat nikmat, namun ada kemungkinan daging ini masih memiliki parasit atau bakteri yang berbahaya. Jika dikonsumsi oleh ibu hamil, dikhawatirkan akan menyebabkan dampak kesehatan yang sangat buruk.

Daging-daging jenis lain seperti daging ayam setengah matang juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

  1. Telur Setengah Matang

Telur setengah matang alias telur mata sapi memang memiliki tampilan dan rasa yang sangat unik. Masalahnya adalah di dalam telur ini bisa jadi masih memiliki bakteri salmonella yang berbahaya. Bakteri ini bisa memicu muntah-muntah, diare, hingga infeksi pada cairan ketuban yang berpotensi memicu keguguran pada ibu hamil.

  1. Produk Susu yang Tidak Diolah dengan Proses Pasteurisasi

Susu yang tidak diolah dengan proses pasteurisasi dikhawatirkan masih memiliki bakteri. Jika ibu hamil mengonsumsinya, bisa jadi akan menyebabkan gejala keracunan yang berbahaya.

  1. Makanan Cepat Saji

Meski enak dan mengenyangkan, makanan cepat saji bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan kardiovaskular ibu hamil.

 

Sumber:

  1. Bolehkah ibu hamil makan mie instan? Ini penjelasan dari dokter id.theasianparent.com/ibu-hamil-makan-mie-instan. (Diakses pada 18 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi