Terbit: 29 June 2020 | Diperbarui: 29 March 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Memasuki kehamilan 42 minggu adalah waktunya ibu segera melahirkan. Apa saja perkembangan atau perubahan yang terjadi pada bayi dan ibu saat memasuki hamil 42 minggu? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 42 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 42 Minggu

Hari Perkiraan Lahir (HPL) sudah lewat sekitar dua minggu lalu, tapi si kecil belum juga memberikan tanda akan segera dilahirkan. Ibu tidak perlu merasa panik ketika usia kehamilan 42 minggu belum melahirkan.

Pada dasarnya hanya sebagian bayi yang benar-benar lahir tepat di Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang diprediksi. Sebagian besar bayi lahir setelah kehamilan melewati HPL atau minggu ke-40.

Janin 42 minggu kehamilan biasanya lahir dengan kuku yang lebih panjang, rambut yang lebih panjang, dan lanugo (bulu halus) yang lebih sedikit. Pada minggu ini perkembangan janin sudah sempurna karena memang janin sudah siap dilahirkan.

Ukuran janin 42 minggu kehamilan adalah kurang lebih seukuran semangka. Panjang bayi rata-rata adalah 50 cm dengan berat kurang lebih 3 kg. Namun ini bukan merupakan ukuran pasti, bayi Anda bisa memiliki berat lebih atau kurang sedikit dari angka tersebut.

Meskipun melahirkan di atas 40 minggu adalah hal normal, tapi bayi harus mendapatkan pemantauan khusus saat ibu hamil 42 minggu.

Jika kehamilan melewati 42 minggu, maka kelahiran harus dipacu dengan induksi persalinan atau bahkan operasi caesar. Kelahiran melebihi kehamilan 42 minggu disebut postmatur dan berpotensi menyebabkan komplikasi kelahiran.

Baca Juga: Hamil 41 Minggu, Bayi Akan Segera Lahir

Perubahan Tubuh Ibu saat Hamil 42 Minggu

Minggu 42 bisa jadi minggu yang meresahkan bagi para ibu karena HPL yang sudah lewat. Tenang saja, karena apapun yang terjadi, dapat dipastikan minggu depan Anda sudah dapat memeluk buah hati Anda.

Berhubung bayi dapat lahir kapan saja di minggu ini, jadi umumnya gejala dan perubahan pada tubuh ibu yang terjadi terkait dengan tanda persalinan.

Berikut adalah gejala dan perubahan pada tubuh yang dapat terjadi saat hamil 42 minggu:

1. Kontraksi Braxton Hicks Lebih Sering

Pada minggu ke-42 ini, ibu akan merasakan kontraksi Braxton Hicks lebih sering, terutama pada ibu yang sudah mengalami kontraksi kehamilan ini di minggu-minggu sebelumnya.

Terus perhatikan pola kontraksi yang terjadi. Apabila polanya semakin teratur, kemungkinan ini merupakan kontraksi nyata yang menandakan ibu akan segera melahirkan.

2. Keputihan dengan Darah

Keputihan dengan warna merah muda atau kecokelatan adalah hal yang wajar menjelang persalinan, ini terjadi karena serviks mulai terbuka mempersiapkan persalinan.

Hal ini menandakan persalinan semakin dekat dan dapat terjadi beberapa jam atau beberapa hari ke depan. Apabila darah yang keluar berwarna merah terang dan dalam jumlah banyak, segera pergi ke rumah sakit karena ini dapat menandakan plasenta previa atau solusio plasenta.

3. Diare

Seperti yang sudah dijelaskan di minggu sebelumnya, diare adalah salah satu tanda persalinan sudah dekat.

Hal ini disebabkan karena prostaglandin tidak hanya memengaruhi serviks, tapi juga membuat otot usus menjadi rileks sebelum melahirkan. Jaga asupan cairan agar tetap terhidrasi dan siapkan makanan ringan agar Anda tetap bertenaga.

4. Insomnia

Ibu juga dapat mengalami insomnia akibat kecemasan dan ketidaknyamanan menjelang persalinan.

Hal ini juga dapat disebabkan karena intensitas buang air kecil yang terus meningkat, bahkan di malam hari. Buat lah tempat tidur menjadi senyaman mungkin agar ibu bisa mendapatkan tidur yang cukup dan menjaga kesehatan serta energi menjelang persalinan.

5. Keluarnya Kolostrum

Kolostrum adalah cairan tipis kekuningan yang merupakan pendahulu ASI. Menjelang persalinan, kolostrum terkadang keluar dengan sendirinya dari puting payudara. Jika merasa tidak nyaman, gunakan nursing pad pada bra agar area payudara tidak terasa lembap.

6. Ketuban Pecah

Keluarnya cairan bening dan tidak berbau menandakan kantung ketuban pecah.

Air ini dapat keluar sedikit demi sedikit atau langsung dalam jumlah banyak. Kondisi ini menandakan bahwa proses persalinan akan segera terjadi. Bila Anda mengalami keluar air ketuban seperti kencing yang tidak bisa ditahan, segera periksa ke bidan atau RS terdekat.

7. Dilatasi atau Penipisan Serviks

Serviks akan melebar (terbuka) dan menipis untuk mempersiapkan jalan lahir. Proses ini biasanya terjadi secara alami dan bertahap hingga bayi siap untuk dilahirkan. Dalam beberapa kasus, induksi mungkin dibutuhkan untuk mempercepat proses ini.

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 1 Minggu

Pemeriksaan Kehamilan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dokter akan melakukan pengawasan ketat terhadap janin yang belum lahir di minggu ke-42.

Dokter akan memantau kondisi bayi dengan pemeriksaan biophysical profile, yaitu USG yang ditambahkan dengan nonstress test. Dokter akan memastikan bayi bergerak dengan baik, air ketuban masih dalam jumlah cukup, detak jantung baik, dan pernapasan juga baik.

Kelahiran di atas 42 minggu dapat menyebabkan risiko kematian pada bayi dan sulit untuk menentukan bayi yang memiliki risiko yang tinggi atau rendah. Maka dari itu, apabila kelahiran tidak juga terjadi setelah akhir minggu ke-42, umumnya induksi persalinan menjadi pilihan utama.

Dokter juga dapat merekomendasikan operasi caesar. Tentunya prosedur yang dipilih akan disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi.

Tips Kehamilan 42 Minggu

Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan saat hamil 42 minggu:

  • Pertimbangan induksi persalinan. Hal ini kemungkinan besar menjadi pilihan utama apabila tanda melahirkan tidak juga muncul hingga akhir minggu 42. Maka dari itu, tanyakan pada dokter selengkapnya tentang induksi persalinan.
  • Perhatikan kontraksi. Kontraksi yang bertahan 45 detik dan berulang kurang dari 5 menit menandakan bayi akan segera lahir.
  • Perhatikan perubahan pada pencernaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, diare dapat menandakan kelahiran segera terjadi.
  • Pijat perineum. Pijatan ini dipercaya ampuh untuk membantu persalinan melalui vagina.
  • Tetap tenang. Jangan panik, khawatir, dan stres karena bayi belum juga lahir. Sebaiknya tenangkan pikiran dengan meditasi, yoga, atau memijat kulit kepala. Teruslah berkomunikasi dengan dokter untuk memastikan langkah apa yang selanjutnya dilakukan.
  • Hitung tendangan bayi dalam kandungan. Terus hitung tendangan dan beri tahu dokter jika Anda merasakan adanya perubahan dalam frekuensi tendangan. Juga beri tahu dokter segera jika Anda mengalami gejala, seperti keputihan yang aneh, pendarahan, atau sakit perut.

Demikian penjelasan terkait ciri-ciri perkembangan dan perubahan di usia kehamilan 42 minggu, baik bagi bayi maupun ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 42 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-42.aspx. (Diakses 29 Juni 2020).
  2. Anonim. 2018. You and your baby at 42 weeks pregnant. https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/42-weeks-pregnant/. (Diakses 29 Juni 2020).
  3. Anonim. 2020. 42 WEEKS PREGNANT. https://www.thebump.com/pregnancy-week-by-week/42-weeks-pregnant. (Diakses 29 Juni 2020).
  4. Anonim. Tanpa Tahun. 42 Weeks Pregnant. https://flo.health/pregnancy/week-by-week/42-weeks-pregnant (Diakses pada 29 Maret 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi