Golongan Darah Ibu Bisa Memengaruhi Kehamilan, Benarkah?

Golongan darah banyak dipercaya membawa karakteristik tertentu sehingga menentukan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti diet dan kesuburan. Benarkah golongan darah tertentu dapat membuat ibu susah hamil?

Pengaruh Golongan Darah dan Kehamilan

Kelompok golongan darah dari sisi wanita bisa mempengaruhi kemungkinan untuk hamil.Golongan darah manusia dapat dibagi menjadi 4 jenis menurut sifat dan jumlah antigennya, yaitu A, B, AB, dan O. Kemudian dari masing-masing golongan tersebut dibagi lagi menjadi rhesus positif dan negatif. Namun secara umum, struktur darah dari keempat golongan tersebut adalah sama, yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah atau plasma darah.

Antigen dalam sel darah bertugas untuk memproduksi antibodi yang dibutuhkan untuk melawan sel asing di dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan golongan darah tertentu memiliki reaksi berbeda ketika diserang penyakit sehingga golongan darah tersebut dianggap rentan terhadap jenis penyakit tertentu, bahkan ikut memengaruhi kesuburan.

Untuk memperjelas bagaimana hubungan golongan darah dapat mempengaruhi kehamilan, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Mempengaruhi Kesuburan

Golongan darah wanita diketahui memengaruhi jumlah hormon yang disebut follicle-stimulating hormone (FSH) yang dhasilkan. Sedangkan tingkat kesuburan bergantung pada kapasitas ovarium untuk menyediakan telur dan produksi hormon FSH. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa golongan darah O memiliki kualitas sel telur yang lebih rendah daripada golongan darah lainnya. Sedangkan golongan darah A memiliki jumlah dan kualitas sel telur yang baik.

2. Mempengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung

Para ahli percaya bahwa golonagn darah memegaruhi peluang keberhasilan prosedur bayi tabung. Jika sistem kekebalan ibu menolak zat asing di dalam tubuh, maka hal ini akan menghambat kelancaran proses bayi tabung.

3. Ketidakcocokan Rhesus Mempengaruhi Kesehatan Bayi

Apabila ibu dengan rhesus negatif memiliki bayi dengan rhesus positif, maka kondisi ini disebut ketidakcocokan rhesus. Tubuh ibu akan menganggap protein Rh dalam darah bayinya sebagai benda asing sehingga akan membentuk antibodi untuk menyerangnya. Kondisi ini disebut dengan penyakit Rhesus. Selain itu, kondisi ni juga berisiko menyebabkan penyakit anemia atau penyakit kuning pada anak. 

4. Menentukan Keberhasilan IVF

Beberapa pakar kesehatan percaya bahwa golongan darah dapat mempengaruhi peluang akan berhasil atau gagalnya prosedur IVF (In Vitrio Fertilization) atau dikenal dengan program bayi  tabung. Sistem kekebalan wanita harus mengenali objek ini dan tidak akan menolak atau menghancurkan sebagai objek asing. 

Baca juga: Panduan Diet Golongan Darah AB, Apa yang Baik Dikonsumsi?

Mencegah Masalah Terkait Golongan Darah Pada Bayi

Golongan darah bayi biasanya tidak diketahui selama kehamilan. Namun, beberapa kondisi yang berisiko dapat dilakukan pencegahan, antara lain: 

• Jika Ibu Memiliki Rh Negatif

Pada usia kehamilan sekitar 28 – 34 minggu, dokter umumnya akan merekomendasikan suntikan anti-D sehingga sistem kekebalan tubuh ibu tidak mengeluarkan respon negatif dan mengembangkan penyakit rhesus. 

• Jika Bayi Mengalami Ketidakcocokan Rh

Meski kondisi ini tidak bisa dicegah, namun bayi tetap bisa diberikan fototerapi jika menunjukan tanda-tanda sakit kuning. Selain itu, bayi mungkin membutuhkan tranfusi darah jika menunjukan tanda-tanda kekurangan darah (anemia). 

Ketidakcocokan rhesus bisa mengakibatkan kerusakan sel darah merah bayi, berbagai masalah pada organ – organ vital bayi, hingga keguguran atau kematian bayi.

• Jika Ibu Memiliki Penyakit Rhesus

Pastikan ibu melakukan pemeriksaan atau cek golongan darah rhesus selama masa kehamilan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit rhesus yang ibu derita.