Mendengarkan detak jantung janin dalam kandungan untuk pertama kali menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi calon orang tua. Manfaat mendengarkan denyut jantungnya dapat mengetahui kondisi perkembangan janin, apakah sehat atau memiliki masalah! Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Kapan Jantung Janin Mulai Berkembang?
Meskipun detak jantung janin belum terdengar di usia kehamilan 4 minggu, tetapi pembuluh darah yang berbeda telah terbentuk di dalam embrio. Ini akan segera berkembang menjadi jantung janin dan sistem peredaran darah.
Dalam perkembangan tahap awal, jantung menyerupai tabung yang berputar dan membelah, akhirnya membentuk jantung dan katup (yang membuka dan menutup untuk mengeluarkan darah dari jantung ke tubuh).
Ketika usia kandungan 5 minggu, tabung jantung mulai berdetak secara spontan, meskipun orang tua tidak dapat mendengarnya. Pembuluh darah prekursor juga mulai terbentuk di dalam embrio selama beberapa minggu pertama.
Kapan Detak Jantung Janin Bisa Terdengar?
Menginjak usia kandungan 6 minggu, jantung bayi mulai berdetak 110 kali per menit. Jantung janin telah memiliki empat ruang berlubang, masing-masing dengan pintu masuk dan keluar yang memungkinkan darah mengalir masuk dan keluar dari setiap ruang.
Ketika usia kandungan 8 minggu, detak jantung janin akan meningkat menjadi 150-170 detak per menit. Ini kira-kira dua kali lebih cepat dari detak jantung orang dewasa.
Orang tua mungkin dapat mendengar denyut jantung janin untuk pertama kalinya sekitar minggu ke-9 atau minggu ke-10 kehamilan.
Seperti Apa Suara Denyut Jantung Janin?
Kebanyakan ibu hamil mengatakan bahwa denyut jantung janin terdengar seperti derap langkah kuda yang berlari kencang. Denyut jantung janin sangat cepat dan mungkin agak sulit terdengar jika menggunakan alat atau aplikasi sendiri.
Jika mencoba untuk mendengarkan denyut jantungnya di rumah, Bunda mungkin juga mendengar suara desir aliran darah yang mengalir melalui pembuluh rahim.
Cara Mendengar Detak Jantung Janin Selama Kehamilan
Detak jantung bayi dapat didengar dengan bantuan berbagai alat dan aplikasi. Beberapa alat yang sering digunakan, di antaranya:
1. Fetoskop
2. Aplikasi pada smartphone
3. Monitor janin
4. Doppler janin
5. Ultrasonografi (USG)
Bisakah Mendengar Denyut Jantung Janin Hanya dengan Telinga?
Mendengarkan denyut jantung janin sangat sulit, jika hanya menggunakan telinga saja. Namun, beberapa ibu hamil mengklaim bahwa mereka dapat mendengar denyut jantung janin melalui perutnya. Ini mungkin dilakukan di ruangan yang tenang dan ketika usia kehamilan pada akhir trimester kedua atau ketiga.
Jangan khawatir jika Bunda tidak dapat mendengar detak jantung buah hati di rumah. Bunda dapat menghubungi dokter untuk melakukan sonogram guna meyakinkan bahwa denyut jantung janin dalam kondisi normal.
Kenapa Denyut Jantung Janin Tidak Terdengar?
Dokter dan Bunda mungkin tidak dapat mendengar denyut jantung bayi pada USG pertama. Biasanya, ini karena kehamilan terlalu dini dan bukan berarti pada masalah pada perkembangan janin. Dokter kandungan mungkin menyarankan Bunda menjadwalkan USG kembali sekitar 1 sampai 2 minggu kemudian.
Penyebab lain mengapa dokter atau Bunda tidak dapat mendengar detak jantung janin, di antaranya:
- Memiliki rahim yang miring.
- Posisi atau letak janin yang sulit ditemukan ketika menggunakan doppler.
- Memiliki ukuran perut yang besar atau berat badan berlebih.
- Terhalang plasenta.
- Menggunakan monitor denyut jantung janin sendiri di rumah.
Bagaimana Denyut Jantung Janin yang Sehat?
Jika Bunda mendengar denyut jantung janin dengan baik dan detak jantung janin normal, itu artinya janin memiliki denyut jantung yang sehat dan pertanda janin berkembang dengan baik.
Begitu pun jika Bunda mendengar denyut jantung janin pada 7 minggu atau 8 minggu kehamilan, ini juga menunjukkan bahwa janin tumbuh sesuai jadwal dan dalam kondisi yang sehat. Detak jantungnya yang sehat juga menurunkan risiko terjadinya keguguran.
Apakah Stres Bisa Memengaruhi Denyut Jantung Janin?
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung dan tekanan darah ibu hamil, yang pada akhirnya memengaruhi denyut jantung janin.
Sedangkan penelitian lainnya telah menghubungkan stres dengan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur. Stres yang terjadi selama kehamilan juga memiliki efek yang bertahan lama pada fungsi dan perkembangan kognitif bayi di kemudian hari.
Tidak sedikit ibu hamil mengalami stres selama kehamilan karena berbagai faktor. Mungkin ini karena ibu hamil terus-menerus takut akan perkembangan janin dan hasil kehamilan yang terakumulasi sebagai kecemasan dan stres.
Para ibu hamil biasanya dapat mengatasi stres dengan memantau detak jantung janin normal dan kesehatan buah hatinya menggunakan doppler janin.
Perubahan Detak Jantung Janin Selama Kehamilan
Jantung janin dalam kandungan akan terus berkembang sepanjang kehamilan. Denyut jantung janin dimulai antara 90 dan 110 detak per menit selama minggu-minggu pertama kehamilan. Angka ini akan meningkat dan mencapai puncaknya sekitar minggu 9-10 kehamilan, antara 140 dan 170 detak per menit.
Setelah itu, detak jantung janin normal diperkirakan antara 110 dan 160 detak per menit pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Perlu diingat, detak jantung bayi dapat bervariasi selama kehamilan dan di setiap kunjungan rutin ke dokter kandungan.
Cara Menjaga Kesehatan Jantung Janin
Ada banyak hal yang berkembang dan berubah dalam masa perkembangan janin dalam kandungan. Meskipun ada faktor tertentu di luar kendali Bunda yang memengaruhi perkembangan jantung janin seperti kelainan genetik, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan.
Berikut ini beberapa langkah untuk membantu menjaga kesehatan jantung janin:
- Mengonsumsi asam folat sebelum dan selama kehamilan dapat membantu mencegah penyakit jantung bawaan pada bayi.
- Jika Bunda menderita diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional, kontrol agar gula darah terkendali selama kehamilan karena diabetes terkait dengan peningkatan risiko cacat jantung.
- Jangan mengonsumsi Isotretinoin (obat untuk jerawat), karena berisiko menyebabkan kelainan jantung pada janin.
- Jika Bunda perokok, sebaiknya berhenti sesegera mungkin. Penelitian memperkirakan bahwa ibu hamil merokok selama trimester pertama dapat menyebabkan kelainan jantung sampai 2 persen.
- Hindari minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang atau narkoba.
Bahkan jika Bunda menerapkan langkah pencegahan dan melakukan semua yang disarankan oleh dokter, janin mungkin masih bisa lahir dengan kelainan jantung bawaan. Ini terjadi karena banyak faktor, sebagian besar di luar kendali Bunda.
Kabar baiknya, deteksi dini dapat membantu bayi bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan bayi tumbuh sehat dan panjang umur.
- Arora, Mahak. 2019. Hearing the Foetal Heartbeat During Pregnancy. https://parenting.firstcry.com/articles/hearing-fetal-heartbeat-during-pregnancy/. (Diakses pada 15 September 2020)
- Bellefonds, Colleen. 2019. Fetal Heartbeat: The Development of Baby’s Circulatory System. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-development/fetal-heart-heartbeat-circulatory-system/. (Diakses pada 15 September 2020)
- Chertoff, Jane. 2018. How Early Can You Hear Baby’s Heartbeat on Ultrasound and By Ear?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/when-can-you-hear-babys-heartbeat#devices. (Diakses pada 15 September 2020)
- Weiss, Robin E. 2020. Difficulty Hearing Baby’s Heartbeat in Early Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/reasons-for-not-hearing-babys-heart-beat-2759777. (Diakses pada 15 September 2020)