Terbit: 28 November 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meski terlahir dengan kondisi mata yang sempurna, faktanya bayi yang baru lahir memiliki kemampuan yang terbatas untuk melihat objek. Dibading indra lainnya, indra penglihatannya membutuhkan waktu lebih lama untuk berfungsi dengan sempurna. Lantas, bagaimana ciri-ciri bayi tidak bisa melihat?

Tanda-Tanda Kelainan Mata pada Anak

Penyebab Mata Bayi Tidak Bisa Melihat

Menurut data World Health Organization (WHO) yang tertuang dalam Vision 2020 Action Plan 2006-2010, terdapat sekitar 500.000 anak menjadi buta setiap tahunnya. Kondisi ini hampir sama dengan satu anak menjadi buta dalam setiap satu menitnya.

Kondisi itu kian mengkhawatirkan lantaran minimnya pengetahuan orang tua seputar mata anak. Mata anak-anak memiliki tahap pertumbuhan sendiri. Sistem penglihatannya berkembang pesat pada 18 bulan pertama, dan baru sempurna pada usia 5-6 tahun.

Sebelum menjadi sempurna, mata anak terutama bayi prematur sangat sensitif dan rawan terhadap kelainan dan kerusakan. Beberapa kelainan mata seperti katarak bawaan, kelainan refraksi seperti rabun jauh atau silindris, mata juling atau glaukoma bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

Selain itu, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi penyebab dari gangguan penglihatan pada bayi, di antaranya adalah gangguan refraktif (mata minus dan mata plus) yang merupakan penyebab paling sering pada anak-anak. Gangguan penglihatan pada anak juga disebabkan oleh:

  • Katarak infantil

Katarak pada bayi yang biasanya diakibatkan oleh kelainan bawaan.

  • Retinopathy of prematurity

Penyakit pada mata yang biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur.

  • Ambliopia atau mata malas

Ambliopia terjadi pada anak-anak ketika penglihatan tidak berkembang dengan baik, biasanya pada satu mata. Penurunan penglihatan ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata maupun lensa kontak, dan bukan merupakan penyakit mata.

  • Strabismus atau mata juling

Gejala mata juling yang dapat dicermati antara lain mata tidak bergerak ke arah yang sama di saat bersamaan.

Berikut ini adalah perkembangan penglihatan pada anak yang harus diketahui oleh orang tua:

  • Bayi lahir hingga usia 1 bulan

Ciri-ciri bayi tidak bisa melihat tidak bisa terlihat hingga usia 1 bulan, sebab mata bayi belum mampu melihat objek dengan jelas yang jaraknya lebih dari satu jengkal orang dewasa darinya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika bayi 40 hari belum bisa melihat dengan jelas.

Hal ini bukanlah suatu masalah besar karena pada masa tersebut bayi tidak perlu melihat sesuatu yang jauh. Gunakan kesempatan ini untuk mendekatkan wajah Anda ke matanya. Pada masa ini bayi akan memilih objek berbentuk bulat berwarna terang dengan pinggirannya berwarna gelap seperti mata.

Perlu diketahui juga, pada saat lahir kedua bola mata bayi belum mampu untuk fokus secara bersamaan, bola matanya juga tidak bisa bersamaan mengikuti gerakan objek. Namun, saat saat usianya 1 atau 2 bulan, kedua bola matanya sudah bisa mengikuti satu objek secara bersamaan dan fokus.

  • Usia 2 hingga 4 bulan

Saat memasuki usia ini, bayi sudah bisa melihat perbedaan warna dan mengenal perbedaan antara objek yang satu dengan yang lain. Di usia ini juga bayi sudah senang melihat objek yang memiliki warna-warna cerah.

Sementara ketika memasuki usia 4 bulan, anak Anda sudah bisa memperkirakan jarak. Ini artinya dia sudah bisa mengetahui seberapa jauh suatu objek darinya. Hal ini didukung pula oleh kemampuan motoriknya. Dia jadi lebih mudah menjangkau objek yang dilihatnya.

  • Usia 5 bulan

Kemampuannya bayi untuk mengenali objek-objek yang sangat kecil dan benda-benda yang bergerak sudah lebih baik. Di usia ini bayi sudah bisa mengenali objek walau hanya pernah melihat sedikit detail dari objek tersebut. Pemahamannya mengenai warna juga sudah mulai baik.

  • Usia 8 bulan

Memasuki usia 8 bulan penglihatan bayi sudah mulai jelas dan bisa melihat ke objek yang jauh darinya. Meski begitu, penglihatan jarak dekatnya masih lebih bagus ketimbang jarak jauhnya.

  • Usia 12 bulan

Di usia ini, anak Anda sudah bisa melihat dengan baik dari jarak dekat maupun jauh. Dia juga sudah mampu mengenali orang yang dikenalinya dari kejauhan. Penglihatannya akan berkembang pesat setelah dia berusia 1 tahun.

Mengenali Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat

Sesungguhnya saat bayi terlahir dia sudah dapat melihat, hanya saja penglihatannya masih terbatas. Lalu, apakah ciri-ciri bayi tidak bisa melihat? Hal ini dapat dikenali apabila anak Anda mengalami  kondisi seperti di bawah ini:

  • Ciri-ciri bayi tidak bisa melihat yang pertama dapat dilihat pada minggu pertamanya. Di masa ini pandangan bayi akan menghindari cahaya.
  • Ciri-ciri bayi tidak bisa melihat berikutnya terlihat pada usia 1-2 bulan. Pada usia ini bayi belum bisa menatap wajah orang tuanya sama sekali.
  • Pada usia 3 bulan bayi belum dapat melihat tangannya dan belum merespon wajah ataupun objek yang akrab ditemuinya setiap hari.
  • Pada usia 6 bulan belum bisa membedakan mana wajah yang akrab dan asing.
  • Ciri-ciri bayi tidak bisa melihat lainnya terlihat saat memasuki usia 9 bulan. Pada usia 9 bulan dia belum bereaksi pada gerakan yang tiba-tiba atau mencari benda yang hilang dari pandangannya.

Sementara itu pada anak usia sekolah, tanda-tanda kelainan mata dapat dikenali melalui kondisi sebagai berikut:

  • Duduk terlalu dekat saat menonton televisi.
  • Membaca buku terlalu dekat.
  • Sering menyipitkan mata.
  • Tidak mampu melihat objek dengan jarak yang jauh.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetes penglihatan:

  • Bayi

    Guna mengetahui ciri-ciri bayi tidak bisa melihat, Anda bisa menggunakan mainan yang berwarna cerah dan menggerakannya di depan bayi. Reaksi bayi terhadap benda dapat diamati dan membantu orang tua mengenali kualitas penglihatan mata bayi. Untuk pengetesan ini sebaiknya tidak menggunakan mainan yang berbunyi supaya orang tua dapat menilai apakah bayi benar melihat objek atau mengikuti objek karena bunyinya.

  • Anak

    Pada usia balita, ciri-ciri tidak bisa melihat dapat dicek lewat pengujian yang dilakukan dengan cara bermain dan bercerita, kemudian meminta anak mengidentifikasi objek yang dimaksud baik berupa gambar maupun mainan.

Pada akhirnya, ciri-ciri bayi tidak bisa melihat dapat dikenali lewat tanda-tanda kelainan mata dan cara pengetesan penglihatan. Orang tua dapat berkonsultasi dengan para ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara terbaik untuk membantu mata bayi Anda tetap sehat adalah dengan tes mata secara profesional dan berkala. Anda bisa melakukan tes mata bayi Anda setelah melahirkan.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, bahwa bayi yang mendapatkan ASI memiliki penglihatan yang lebih baik dibanding dengan bayi yang diberikan susu formula.

Para peneliti menemukan senyawa kimia yang dikenal sebagai docosahexaenoic acid (DHA) ditemukan dengan konsentrat lebih tinggi pada ASI dibanding susu formula, di mana hal ini bisa meningkatkan kualitas penglihatan anak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi