Terbit: 24 December 2015
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pika adalah gangguan makan dimana penderita sering mengkonsumsi zat-zat yang tidak bergizi secara terus menerus selama kurang lebih satu bulan. Pika jauh lebih sering ditemukan pada anak kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini terjadi karena kebiasaan anak mencoba-coba dan dibiarkan karena tidak diketahui oleh orang tua (orang dewasa yang mengasuh anak). Dilaporkan penderita pika itu dapat mengkonsumsi berbagai macam zat non pangan diantaranya tanah liat, pasir, batu, kerikil, rambut, es, kayu, kuku, kertas, kapur, batu bara, bahkan kotoran.

Suka Makan Benda-Benda yang Tak Lazim? Mungkin Anak Anda Menderita Pika

Penyakit gangguan makan adalah kondisi yang diakibatkan oleh berbagai macam hal diantaranya adalah faktor biologis, emosi, psikologis, interpersonal, dan faktor sosial. Gangguan makan pada anak tidak sekadar sulit makan, melainkan juga makan berlebihan dan pika (kebiasaan makan benda yang tidak bisa dimakan). Penyebabnya hingga kini masih belum diketahui dengan jelas. Tapi disebutkan bahwa kurangnya zat besi dan anemia dapat memicu gangguan pola makan tersebut.

Terapi awal yang perlu dilakukan adalah terapi perilaku atau intervensi perilaku guna mengalihkan perhatian dengan cara menyusun ulang lingkungannya dan konseling. Apabila terapi perilaku tidak berhasil, maka dilakukan terapi medikamentosa dianataranya adalah golongan obat antidepressan contohnya fluvoxamin, zimelidin, paroxetin, fluoxetin, dan citalopram (Morrow, 2010). Selain itu dapat diberikan Bupropion digunakan sebagai terapi pada gangguan pica yang persisten, kronik, dan mengalami ketergantungan nikotin yang parah (Ginsberg, 2006).

Penyakit gangguan makan ini dapat dicegah sejak dini dengan peran orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Orang tua harus aktif dalam menjaga anaknya apalagi dalam usia tahap pengenalan dari benda-benda yang baru pertama kali ia temui. Orang tua harus mengenalkan kepada anak benda-benda yang aman dan berbahaya untuk dimakan atau digunakan. Hal seperti itu sangat penting sebagai upaya pencegahan agar penyakit gangguan makan salah satunya adalah pika tidak terjadi pada anak.

Namun apabila sudah terlanjur terkena penyakit pika ini, orang tua harus berkomitmen untuk membantu kesembuhan anak dengan cara bersifat tegas. Tapi pada kenyataannya, seringkali orang tua lemah dan kasihan apabila anak mereka sudah menangis dan akhirnya membiarkan anak melakukan perilaku atau kebiasaan tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi