Terbit: 19 August 2019 | Diperbarui: 7 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Demam pada bayi bisa menjadi sangat berbahaya apalagi kalau bayi sampai mengalami kejang. Oleh karena itu, penanganan yang benar harus dilakukan agar bayi tetap sehat dan tidak mengalami masalah pada fisiknya khususnya yang berhubungan dengan saraf di otak.

Memahami dan Menangani Demam pada Bayi dengan Benar

Mengenali bayi yang demam

Salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh orang tua yang baru saja mendapatkan bayi adalah mengecek kondisi fisiknya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan tangan di keningnya. Kalau suhunya tidak tinggi, berarti kondisi tubuh sedang normal dan tidak sedang mengalami gangguan sama sekali.

Biasanya bayi yang mulai demam dan suhu tubuhnya meningkat kerap menangis mendadak khususnya di malam hari. Begitu menangis, segera beri ASI dan cek keningnya. Kadang orang tua tidak acuh dan hanya memberikan minum saja padahal suhu tubuhnya naik.

Suhu dari bayi yang berada di atas 38°C bisa dikatakan demam. Kondisi ini akan sering terjadi kalau mereka terlalu lelah atau suhu di sekitarnya terlalu tinggi. Bayi belum memiliki kemampuan untuk meregulasi tubuhnya dengan baik. Kalau suhu rectal masih berada di kisaran 38°C segera hubungi dokter anak.

Penyebab demam dan tanda-tandanya

Bayi yang sedang mengalami demam biasanya akan memunculkan beberapa tanda seperti menangis sangat intens dan tidak ada air mata. Selanjutnya mulut akan terlihat sangat kering. Popok yang basah juga sangat sedikit yang artinya bayi jarang sekali mengompol.

Bergeser pada penyebab demam pada bayi, kondisi di bawah ini kerap memicu kenaikan suhu wajib diwaspadai.

  • Mengalami pneumonia atau gangguan paru lainnya.
  • Infeksi yang terjadi di dalam telinga.
  • Mengalami pilek atau flu.
  • Demam karena kelelahan.
  • Gangguan di tenggorokan.
  • Gangguan di pencernaan yang memicu munculnya darah.
  • Gangguan pada otak seperti meningitis.
  • Terkena infeksi virus lainnya.

Memberikan rasa nyaman pada bayi yang demam

Dokter biasanya akan memberikan obat anti demam seperti ibuprofen atau sejenisnya untuk menangani demam. Tanya dengan detail terkait dengan dosis yang boleh diberikan pada bayi. Mintalah petunjuk agar bisa segera menurunkan suhu pada tubuh anak dengan cepat dan membuat mereka jadi nyaman.

Selain pemberian obat, kita juga bisa melakukan beberapa hal di bawah ini agar bayi jadi nyaman dan tidak rewel.

  • Dimandikan dengan air suam-suam kuku yang dilapkan dengan spons mandi atau menggunakan handuk kecil dengan bahan lembut.
  • Kalau berada di lingkungan yang panas seperti kota besar, pendingin ruangan bisa digunakan untuk mengatasi masalah panas udara yang berlebihan.
  • Jangan memakaikan pakaian yang terlalu tebal. Lepas saja pakaian yang berlebihan dan hanya gunakan pakaian yang memberikan efek lembut dan juga segar.
  • Beri minum yang cukup. ASI tetap menjadi air minum utama, tapi pemberian air mineral juga bisa dilakukan.

Setelah melakukan beberapa hal di atas, Anda harus melakukan pengecekan secara rutin pada bayi. Kalau demamnya turun, jaga kondisi tubuhnya agar tidak naik lagi suhu tubuhnya. Kalau suhu tubuhnya tetap sama, berarti harus segera di bawa ke dokter atau diulangi pemberian obatnya setelah selang beberapa jam.

Saat bayi sedang demam, usahakan untuk sering memberinya ASI secara rutin. Dengan melakukan ini peluang bayi mengalami dehidrasi akan rendah dan demam pada tubuh juga tidak terjadi.

Kapan harus menghubungi dokter?

Anda harus segera membawa bayi ke dokter kalau kondisi di bawah ini sampai terjadi berkali-kali.

  • Muntah dan tubuhnya kian lemas.
  • Mengalami diare dan sulit dihentikan.
  • Muncul ruam-ruam merah di tubuhnya.
  • Mengalami kejang.
  • Mengalami perubahan pada kebiasaan seperti mudah mengantuk dan rewel.

Setiap bayi mungkin akan mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas. Segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar demam yang dialami segera turun.

Kejang dan demam pada bayi

Bayi yang berusia sekitar 6 bulan akan sering mengalami masalah seperti demam yang berujung pada kejang. Kondisi kejang ini bisa terjadi selama beberapa menit atau lebih lama dari itu. Saat mengalami kejang tubuh akan kaki dan kaki serta tangannya tidak bisa digerakkan dengan baik.

Kejang ini bisa sangat berbahaya pada anak apalagi mereka sedang pada masa pertumbuhan. Oleh karena itu begitu mengalami demam segera beri obat agar demamnya turun perlahan-lahan. Jangan biarkan demam terus naik dan stabil karena kejang akan terpicu untuk muncul.

Segera hubungi dokter kalau bayi mendadak susah napas atau kejang tidak juga sembuh dengan sendirinya. Oh ya, kejang ini umumnya sering menurun dari orang tua ke anak.

Demam dan heatstroke pada bayi

Pada kondisi tertentu, tubuh dari bayi juga bisa mengalami peningkatan yang hebat. bahkan bisa mencapai 40.5°C. Kondisi ini tidak dipicu oleh infeksi yang umumnya memicu demam atau kondisi medis lainnya. Suhu di sekitar yang terlalu panas menjadi pemicu utama dari heatstroke.

Suhu yang tinggi ini umumnya akan turun dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Kalau Anda merasa khawatir dengan suhu tubuh yang naik, ada baiknya mengelapkan air dingin dengan suhu kamar ke tubuh. Menggunakan kipas atau pendingin ruangan lainnya bisa dilakukan. Pindah anak ke kamar dengan suhu yang lebih dingin. Kalau suhu tubuh anak tidak juga turun, segera hubungi dokter.

Inilah beberapa ulasan tentang bayi yang mengalami demam dan penanganannya yang tepat. Dengan memahami beberapa hal di atas, bayi bisa segera ditangani dengan baik dan tidak memicu masalah yang berbahaya lainnya. Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat untuk Anda yang sedang memiliki atau akan memiliki bayi dalam waktu dekat.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi