DokterSehat.Com – Menangis adalah sesuatu yang normal dialami oleh bayi. Namun jika bayi menangis untuk waktu yang lama, sebagian besar orang tua pasti akan merasa panik. Agar tangis bayi tidak membuat Anda semakin panik, mengetahui penyebab bayi menangis terus adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan. Simak penjelasan selengkapnya kenapa bayi menangis di bawah ini.
Penyebab Bayi Menangis Terus
Sebelum mengetahui kenapa bayi menangis terus, perlu diketahui bahwa menangis lama bisa dimulai saat anak Anda berusia sekitar dua minggu dan berlanjut hingga mencapai usia tiga hingga empat bulan.
Berikut ini adalah penyebab bayi menangis terus yang wajib diketahui orang tua, di antaranya:
1. Mengantuk
Penyebab bayi menangis terus yang paling umum adalah tanda bahwa si kecil mengantuk. Sebagian besar bayi akan menganis sebelum tidur, khususnya jika mereka terlalu lelah. Saat Anda melihat bayi akan rewel, mulai menguap, cobalah ajak ia ke tempat tidur. Jika memang bayi Anda butuh tidur, ia akan segera tertidur.
2. Popok basah
Bayi tidur tiba tiba menangis kencang bisa disebabkan karena popok yang basah. Segera ganti popok karena bayi cukup sensitif dengan kondisi popok. Jika terdapat ruam popok saat menggantinya, Anda bisa memberikan losion khusus ruam popok.
3. Lapar
Kenapa bayi menangis? Penyebab paling sering yang harus dipahami oleh orang tua adalah hal itu menandakan bahwa bayi Anda lapar. Selama 3 bulan pertama kehidupan, bayi harus diberi makan setiap beberapa jam. Ketika ia ingin makan, si kecil biasanya membuat tangisan pendek dan bernada rendah yang naik-turun.
Cobalah untuk menempelkan mulutnya di payudara atau botol susu, lihat reaksinya apakah hal itu membantu meredakan tangisnya. Bahkan jika ia tidak lapar, bayi Anda mungkin hanya ingin mengisap sesuatu untuk kenyamanannya. Anda dapat menggunakan dot atau membuat bayi mengisap jarinya sendiri.
4. Kelelahan
Tidak seperti orang dewasa, bayi yang terlalu banyak bergerak sering kali menjadi rewel alih-alih tertidur. Salah satu cara terbaik untuk mendorongnya tidur adalah dengan membungkus bayi.
Bungkus bayi dalam selimut dengan hanya kepala dan leher yang keluar. Cara ini bisa dilakukan karena membantu meniru rahim ibu. Selain itu, meredakan tangis juga bisa dilakukan dengan jalan-jalan melihat pemandangan baru. Getaran ringan membantu membuat bayi tertidur.
5. Alergi
Penyebab bayi menangis yang sering kali tidak disadari adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Seorang ibu yang sedang menyusui harusnya lebih hati-hati terhadap apa yang dimakannya, karena apapun yang dikonsumsinya dapat diteruskan melalui ASI—di mana hal inilah yang mungkin mengganggu perut bayi.
Jika kondisi ini sering terjadi, bayi Anda berisiko mengalami alergi atau sensitif terhadap susu sapi, kacang-kacangan, gandum, atau makanan lain.
Apabila Anda mencurigai adanya alergi, bicarakan dengan dokter anak. Jika Anda menyusui, dokter mungkin menyarankan Anda berhenti makan makanan tunggal (misalnya, susu atau telur) selama seminggu untuk melihat apakah kerewelan bayi berkurang. Jika Anda menggunakan susu formula, konsultasikan dahulu dengan dokter.
6. Mulas
Penyebab bayi menangis terus lainnya juga bisa disebabkan oleh mulas. Menangis segera setelah makan bisa menjadi tanda refluks gastroesofagus (GERD). Namun, pastikan jika bayi Anda diberi susu botol, pastikan rasa tidak nyaman yang dirasakannya bukan dari udara yang tertelan.
Jika bayi Anda mengalami hal ini, cobalah beri makan saat sedang duduk. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan botol khusus yang dirancang untuk mencegah terlalu banyak menelan udara.
Jika cara ini tidak membantu, mulas adalah alasan kenapa bayi menangis. Seorang ibu yang sedang menyusui harus menghindari susu sapi dan asap rokok agar mulas yang dialami anak bisa berkurang.
7. Kolik
Kolik adalah kondisi yang sering kali menyebabkan bayi menangis hingga berjam-jam tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini terjadi sekitar satu dari lima bayi yang baru lahir. Gejalanya bisa terlihat dari menangis lebih dari 3 jam dalam sehari dan berlangusng seminggu tiga kali.
Kondisi ini biasanya terjadi selama bulan pertama setelah kelahiran. Gerak tangis yang tiba-tiba ini mungkin lebih keras dan lebih tinggi dari biasanya. Wajah bayi memerah dan kaki bisa membengkak.
Karena penyebab kolik tidak bisa dijelaskan, maka tidak ada cara untuk mengatasinya. Kolik biasanya akan berhenti sendiri setelah 3 atau 4 bulan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan kolik adalah menggoyang-goyangkan bayi, memberikannya dot, atau menggunakan obat herbal (tanyakan ke dokter terlebih dahulu).
Jika setelah mendapatkan penanganan, bayi Anda terus menangis untuk waktu yang lama, tanyakan kepada dokter untuk memastikan tidak ada sesuatu yang serius terjadi.
8. Kebiasaan tidur
Penyebab bayi menangis terus berikutnya terkait dengan usia. Jelang usia 6 bulan, seorang bayi harus bisa terlelap dan tertidur sendiri. Namun, tidak semua anak bisa tertidur tanpa orang tua disampingnya.
Pertama-tama, Anda tidak perlu merasa bersalah karena mengabaikan ratapan bayi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika Anda membiarkan anak menangis lebih lama, hal itu dapat membantu anak untuk belajar tidur lebih cepat dan tidur pulas yang lebih lama.
Kadang-kadang sesi goyang atau berjalan-jalan bisa menenangkan bayi yang menangis. Selain itu, Anda juga bisa mencoba letakkan bayi di ayunan bayi atau naik mobil.
9. Ingin mengunyah sesuatu
Bagi bayi, mengisap adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Jika bayi Anda tidak lapar, tawarkan dot atau bantu bayi Anda menemukan jari atau ibu jarinya untuk dikenyot.
10. Merasa kesepian dan bosan
Penyebab bayi menangis terus yang harus dipahami oleh orang tua adalah bayi Anda merasa kesepian. Tenangkan bayi dengan meletakkannya di dada dan berikan tepukan lembut di punggung untuk menenangkannya.
Selain merasa kesepian, penyebab bayi menangis terus bisa juga disebabkan saat ia merasa bosan. Ketika bayi sedang duduk di kursinya dan Anda tidak memperhatikannya, ia bisa mulai menangis untuk menunjukkan kebosanannya.
11. Kondisi lingkungan sekitarnya
Penyebab bayi menangis terus yang terakhir bisa dipengaruhi oleh suasana lingkungannya yang terlalu ramai, suhu ruangan, terlalu banyak orang yang mengajaknya bermain, atau suara musik yang terlalu keras.
Nah, itulah beberapa penyebab bayi menangis terus yang harus dipahami oleh setiap orang tua baru. Pada akhirnya, menidurkan bayi adalah tantangan, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya.
Dalam banyak kasus, menangis saat tidur tidak berbahaya dan bukan masalah serius. Cepat atau lambat, hampir semua bayi melakukannya, dan akhirnya membuat bayi tertidur. Setiap bayi unik dan memiliki kebutuhan serta kecenderungan masing-masing.
Sumber:
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324327.php
- https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20043859
- https://www.nct.org.uk/baby-toddler/crying/how-much-crying-normal-for-baby