Terbit: 15 May 2019 | Diperbarui: 4 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada tiga jenis ukuran bayi yang perlu diketahui sejak ia terlahir hingga usia balita. Ketiga jenis ukuran tersebut adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi. Pengukuran lingkar kepala bayi baru lahir sering kali diabaikan padahal ini juga penting dan tidak boleh dilewatkan.

Lingkar Kepala Bayi: Manfaat Pengukuran, Cara Mengukur, Nilai Normal

Pasalnya, informasi mengenai nilai lingkar kepala bayi juga menggambarkan kualitas kondisi tumbuh kembangya. Oleh karena itu, yuk ketahui manfaat pengukuran lingkar kepala bayi, waktu pengukuran, cara mengukur lingkar kepala bayi, dan ukuran lingkar kepala bayi normal.

Manfaat pengukuran lingkar kepala bayi

Pengukuran lingkar kepala bayi memiliki manfaat yang tidak kalah penting dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Manfaat pengukuran lingkar kepala bayi adalah untuk menilai pertumbuhan anak terutama pada sisi pertumbuhan otak.

Meskipun, hasil dari pengukuran lingkar kepala bayi baru lahir hingga usia balita tidak benar-benar terkait dengan volume otak, tetapi ukuran lingkar kepala bayi bisa menjadi parameter terbaik untuk menilai perkembangan saraf anak.

Perkembangan saraf anak memiliki kaitan terhadap perkembangan kecerdasan atau kemampuan kognitif. Pastinya Anda ingin memiliki anak yang cerdas bukan? Oleh karena itu, ukurlah lingkar kepala bayi Anda sejak lahir hingga usia balita.

Kapan waktu pengukuran lingkar kepala bayi?

Dilansir dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), American Academy of Pediatrics memberi anjuran agar pengukuran lingkar kepala bayi dilakukan sejak bayi terlahir hingga usia 2 tahun.

Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan setiap bulan. Namun, pada kelompok usia tertentu, pengukuran dilakukan secara berkala seperti per 3 bulan atau per 6 bulan tergantung kelompok usia.

Akan tetapi, ada juga yang menganjurkan untuk tetap mengontrol ukuran lingkar kepala bahkan hingga usia 5 tahun. Itu bisa dipahami karena saraf anak masih terus bertumbuh dan berkembang lebih dari 2 tahun.

Cara mengukur lingkar kepala bayi yang benar

Lingkar kepala bayi baru lahir umumnya dilakukan oleh tenaga medis di tempat bayi Anda dilahirkan. Ketika usia bertambah, pengukuran kepala bayi juga tetap bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik bila orang tua rutin memeriksa bayinya.

Idealnya, pengukuran lingkar kepala bayi dilakukan di rumah sakit oleh tenaga medis profesional agar hasilnya akurat. Pengukuran lingkar kepala bayi yang dilakukan oleh dokter atau perawat menggunakan cara yang cukup sederhana.

Bahan yang perlu disiapkan hanyalah pita ukur yang fleksibel. Cara mengukur lingkar kepala bayi adalah dengan melingkarkan pita ukur fleksibel mulai dari bagian dahi (glabella) lalu melewati bagian atas telinga hingga bagian belakang kepala yang paling menonjol (protuberantia occipitalis).

Hal yang perlu diperhatikan saat pengukuran lingkar kepala bayi adalah penempatan sisi sentimeter pada pita ukur. Sebaiknya, bagian pita ukur yang menunjukkan sentimeter berada pada posisi dalam (tertutup).

Ini bertujuan agar meminimalisir kemungkinan subjektivitas pengukur. Ukuran lingkar kepala bayi yang didapat pun menunjukan nilai yang lebih akurat. Setelah mendapatkan hasilnya, tulislah nilainya di KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk kemudian dicocokkan dengan grafik Nelheus.

Cukup mudah bukan? Kini, Anda pun bisa melakukan cara mengukur lingkar kepala bayi sendiri di rumah bila membutuhkannya. Akan tetapi, hasil yang Anda dapatkan tidak bisa dijadikan patokan dokter untuk menilai tumbuh kembang otak anak Anda karena kemungkinan kekeliruan atau subjektivitas yang lebih besar.

 

Ukuran lingkar kepala bayi normal setiap fase usia

Hasil pengukuran lingkar kepala bayi oleh tenaga medis akan dibandingkan dengan ukuran lingkar kepala bayi normal. Dengan membandingkan, maka dokter bisa melihat bila ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil atau lebih besar dari ukuran normal.

Berikut ini adalah tabel ukuran lingkar kepala bayi normal mulai dari ukuran lingkar kepala bayi baru lahir hingga usia 5 tahun menurut WHO:

Usia Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal
Bayi laki-laki (cm) Bayi Perempuan (cm)
Baru lahir 33,1-35,8 32,7-35,1
1 bulan 36,1-38,5 35,3-37,8
2 bulan 37,9-40,3 37-39,5
3 bulan 39,3-41,7 38,2-40,8
4 bulan 40,4-42,9 39,3-41,9
5 bulan 41,3-43,8 40,1-42,8
6 bulan 42,1-44,6 40,8-43,5
7 bulan 42,7-45,3 41,5-44,2
8 bulan 43,2-45,8 42-44,7
9 bulan 43,7-46,3 42,4-45,2
10 bulan 44,1-46,7 42,8-45,6
11 bulan 44,4-47,1 43,2-46
1 tahun 44,7-47,4 43,5-46,3
1 tahun 3 bulan 45,5-48,2 44,2-47,1
1 tahun 6 tahun 46-48,7 44,8-47,7
1 tahun 9 bulan 46,4-49,2 45,3-48,2
2 tahun 46,8-49,7 45,7-48,6
2 tahun 6 bulan 47,5-50,4 46,5-49,4
3 tahun 48-50,9 47-50
3 tahun 6 bulan 48,4-51,4 47,5-50,4
4 tahun 48,7-51,7 47,9-50,8
4 tahun 6 bulan 49-52 48,2-51,1
5 tahun 49,2-52,3 48,4-51,4

 

Perbandingan hasil lingkar kepala bayi dengan ukuran lingkar kepala bayi normal biasanya menggunakan z-score. Jika hasil lingkar kepala bayi menunjukkan 2 garis di bawah garis normal maka bayi dianggap mengalami mikrosefali. Sebaliknya, jika hasilnya menunjukkan 2 garis di atas garis normal, maka bayi mengalami kondisi makrosefali.

Kedua kondisi tersebut merupakan kondisi yang menampakkan adanya ketidaknormalan pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, dokter perlu melakukan tindakan lebih lanjut dalam hal diagnosis kemungkinan penyebab dan tindakan penanganan yang tepat.

Faktor-faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi

Ada dua faktor yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi, yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah faktor-faktor yang tidak bisa Anda kendalikan, seperti faktor genetik, faktor fungsi otot, dan faktor hormon.

Faktor ekstrinsik merupakan faktor-faktor yang bisa Anda kontrol, seperti nutrisi (prenatal dan post natal), tingkat aktivitas fisik, dan derajat kesehatan ibu (saat hamil dan setelah melahirkan).

Dari semua faktor tersebut, nutrisi dan derajat kesehatan sering kali berpengaruh terhadap ukuran lingkar kepala bayi. Contoh kasus, ibu yang kurang asupan gizi cenderung mudah sakit dan melahirkan bayi berat lahir rendah.

Akibatnya, ukuran lingkar kepala bayi baru lahir Anda pun kecil sesuai dengan berat lahirnya. Jika Anda mengalami kasus ini, jangan sedih karena ukuran lingkar kepala bayi baru lahir yang kecil bisa diperbaiki dengan asupan ibu menyusui dan menu MPASI yang sehat dan padat gizi.

 

 

Sumber:

  1. IDAI: Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala Dan Ubun-Ubun Besar. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar [diakses pada 14 Mei 2019]
  2. WHO: Simplified Field Tables – Head circumference-for-age BOYS
    Birth to 5 years (percentiles). https://www.who.int/childgrowth/standards/second_set/sft_hcfa_boys_p_0_5.pdf?ua=1 [diakses pada 14 Mei 2019]
  3. WHO: Simplified Field Tables – Head circumference-for-age GIRLS
    Birth to 5 years (percentiles). https://www.who.int/childgrowth/standards/second_set/sft_hcfa_girls_p_0_5.pdf?ua=1 [diakses pada 14 Mei 2019]
  4. UNDIP: Tinjauan Pustaka (Lingkar Kepala) oleh Arla Santika Sishadi. http://eprints.undip.ac.id/46685/3/ARLA_SANTIKA_SISHADI_22010111120010_LAP.KTI_BAB_2.pdf [diakses pada 14 Mei 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi