Terbit: 30 October 2019
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Bagaimana cara menghilangkan biang keringan pada bayi? Biang keringat atau miliaria adalah kondisi kulit yang mengalami bintik-bintik dengan rasa gatal dan panas. Biang keringat dapat terjadi pada bayi dan dewasa, namun umumnya kondisi ini tidak membahayakan. Ketahui apa penyebab, cara mengatasi biang keringat pada bayi, dll.

9 Cara Menghilangkan Biang Keringat pada Bayi Paling Efektif

Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat atau miliaria terjadi saat Anda berada di suhu tinggi dan tubuh Anda merasa kepanasan, namun keringat tersebut terjebak di bawah kulit menjadi bintik-bintik hingga menimbulkan rasa gatal, menyengat, dan panas.

Biang keringat umumnya terjadi pada bayi karena bayi memiliki kelenjar keringat yang kecil sehingga tubuhnya belum bisa mengendalikan suhu tubuh. Karena kondisi tersebut, biang keringat lebih sering terjadi pada bayi daripada orang dewasa.

Berikut ini adalah penyebab biang keringat pada bayi, yaitu:

  • Bayi belum bisa menyeimbangkan suhu tubuhnya.
  • Bayi belum bisa mengatur sumber panas atau memberitahu bila ia merasa kepanasan.
  • Bayi memiliki lebih banyak lipatan kulit yang membuat suhu panas terperangkap di sana.
  • Orang tua cenderung memakaikan baju atau selimut yang terlalu tebal di saat cuaca terlalu panas.

Bagian kulit bayi yang paling sering terkena biang keringat adalah:

  • Lipatan siku
  • Lipatan lutut
  • Lipatan leher
  • Sekitar paha
  • Area ketiak
  • Selangkang

Umumnya keringat terperangkap pada lipatan-lipatan kulit tersebut saat cuaca panas, dan bayi belum tahu cara menghindari rasa panas tersebut.

Cara Menghilangkan Biang Keringat pada Bayi

Umumnya, biang keringat pada bayi dapat hilang dengan sendirinya apabila suhu di tubuh lebih dingin tanpa memerlukan perawatan tertentu. Biang keringat juga tidak membahayakan, namun Anda harus tetap mengatasinya dengan segera karena kulit bayi sangat sensitif.

Berikut ini cara menghilangkan biang keringat pada bayi, yaitu:

1. Basuh dengan Air

Cara menghilangkan biang keringat pada bayi sebenarnya cukup mudah dengan membasuh area yang bintik-bintik dengan air dingin.

Bila bintik-bintik biang keringat di bayi Anda kecil dan sedikit di area lipatan siku dan belakang leher, Anda dapat membasuhnya secara lembut menggunakan handuk atau kain dengan air dingin. Basuhan air ini akan membantu menurunkan suhu tubuh dan membuat kulit jadi lebih adem.

Bila area biang keringat lumayan luas dan banyak, Anda dianjurkan untuk memandikan bayi Anda dengan air dingin tanpa menggunakan sabun selama 5-10 menit untuk membuat tubuh bayi lebih sejuk. Setelah itu, keringkan tubuhnya dan kenakan pakaian yang menyerap keringat.

2. Hindari Menggunakan Pakaian yang Panas

Cara menghilangkan biang keringat pada bayi selanjutnya adalah dengan tidak mengenakan pakaian yang berbahan panas untuk bayi. Bila bayi mulai berkeringat, ganti pakaiannya dengan yang berbahan lembut, menyerap keringat, dan adem.

Indonesia adalah negara tropis dimana cuacanya hampir selalu panas. Bila suhunya terlalu tinggi, Anda dianjurkan untuk memakaikan bayi Anda hanya dengan 1 lapis baju agar sirkulasi udara tubuh bayi tetap terjaga. Namun, Anda harus mempertimbangkan kondisi bayi dan memastikan pakaian yang tepat agar tubuh bayi tetap hangat di cuaca apapun.

3. Pindah ke Tempat yang Lebih Sejuk

Bila bayi berada di ruangan yang panas atau lembap terlalu lama, sebaiknya pindah ke tempat yang lebih sejuk karena keringat bayi yang tidak keluar akan menumpuk di bawah kulit sehingga menjadi biang keringat.

Hindari bayi Anda jangan sampai terkena paparan sinar UV secara langsung karena akan berisiko pada kondisi kulit yang lain, bukan hanya biang keringat.

4. Krim Steroid

Cara mengatasi biang keringat pada bayi dapat juga diatasi dengan krim steroid. Krim steroid adalah obat topikal untuk mengatasi berbagai masalah kulit.

Bila ruam dan bintik-bintik biang keringat semakin parah, Anda dapat mengoleskan krim steroid yang aman untuk bayi di area yang gatal. Namun, menggunakan krim steroid untuk bayi harus berhati-hati. Harap baca petunjuk penggunaan atau sesuai anjuran dokter.

5. Gunakan Lotion Calamine

Obat topikal calamine adalah obat untuk mengatasi gatal, ruam, dan iritasi pada kulit yang tersedia dalam sediaan lotion, bedak, dan salep.

Lotion calamine juga digunakan untuk mengatasi biang keringat pada bayi dan anak untuk menghentikan rasa gatal dan bintik-bintik biang keringat.

Lotion calamine merupakan perawatan kulit yang tepat bagi bayi dan ibu menyusui, namun Anda harus membaca petunjuk penggunaannya dengan teliti sebelum mengoleskan lotion calamine.

6. Menggunakan Aloe Vera

Cara mengatasi biang keringat pada bayi juga dapat dilakukan dengan mengoleskan ekstrak gel aloe vera pada area yang terkena biang keringat. Aloe vera mengandung antiseptik dan antiinflamasi untuk mengatasi berbagai infeksi dan iritasi kulit.

7. Garam Epsom

Terdapat beberapa manfaat garam Epsom untuk berbagai kondisi kulit, salah satunya adalah untuk mengatasi biang keringat.

Cara mengatasi biang keringat pada bayi adalah dengan mencampur air mandi dengan garam epsom untuk mengurangi rasa gatal dan bintik-bintik kemerahan, namun manfaat ini hanya berdasarkan laporan anekdotal sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

8. Krim Hydrocortisone

Cara menghilangkan biang keringat pada bayi selanjutnya adalah dengan krim hydrocortisone. Krim hydrocortisone adalah obat topikal untuk mengatasi inflamasi kulit dan bisa digunakan untuk mengatasi biang keringat juga. Anda dapat mengoleskan krim hydrocortisone 1% pada bagian kulit yang terkena biang keringat untuk mengurangi gejala gatal dan panas pada kulit.

Namun, terdapat kemungkinan efek samping hydrocortisone bila digunakan pada bayi, anak, dan ibu hamil. Untuk mencegah efek samping, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut pada dokter Anda.

9. Gunakan Kipas Angin atau AC

Bila kondisi biang keringat pada bayi sudah membaik, hindari bayi Anda berada di ruangan yang panas terlalu lama. Bila perlu, nyalakan kipas angin atau AC di ruangan Anda agar tubuh bayi tetap sejuk, namun Anda harus tetap menjaga suhunya dan jangan sampai bayi Anda malah kedinginan.

Biang keringat umumnya dapat sembuh dengan sendirinya saat suhu tubuh mulai normal, namun Anda dapat menggunakan cara menghilangkan biang keringat pada bayi seperti yang sudah disebutkan agar biang keringat lebih cepat sembuh.

Tips Mencegah Biang Keringat pada Bayi

Pada dasarnya, tubuh bayi sudah memiliki suhu tubuh yang hangat bila dibandingkan dengan suhu tubuh orang dewasa, jadi risiko terkena biang keringat juga lebih tinggi.

Berikut ini adalah tips mencegah biang keringat pada bayi, yaitu:

  • Pastikan bayi selalu terhidrasi.
  • Jangan menggunakan pakaian yang berbahan panas.
  • Hindari aktivitas luar di cuaca panas.
  • Mandi dengan air dingin.
  • Ganti pakaian bayi secara berkala, terutama bila berkeringat.
  • Ganti popok bayi secara berkala karena biang keringat juga dapat disebabkan udara lembap karena endapan urine bayi.
  • Pastikan suhu tubuh bayi selalu hangat.

Itulah tips mencegah biang keringat pada bayi yang harus diketahui para orang tua untuk kesehatan kulit bayi.

Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun biang keringat adalah kondisi yang umum pada bayi, Anda harus memeriksakan bayi ke dokter atau bidan bila mengalami kondisi berikut ini:

  • Bila biang keringat tidak sembuh dalam 1 minggu dan kondisi kulit malah bertambah parah.
  • Bila biang keringat disertai demam.

Bila bayi Anda terkena biang keringat, pastikan bayi tidak menggaruk bintik-bintik biang keringat agar tidak terjadi infeksi yang lebih parah. Serta, konsultasi ke dokter bila kondisi biang keringat memburuk dan meningkatkan iritasi kulit lainnya.

 

  1. Joy Stanborough, Rebecca, MFA. 2018. What to Do If Your Toddler Gets Heat Rashes. https://www.healthline.com/health/heat-rash-toddler. (Diakses pada 30 Oktober 2019).
  2. Ferguson, Sian. 2018. Home Remedies for Heat Rash. https://www.healthline.com/health/heat-rash-home-remedies. (Diakses pada 30 Oktober 2019).
  3. Villines, Zawn. 2019. What to know about heat rash in babies. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702.php. (Diakses pada 30 Oktober 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi